Mengapa Patung-Patung Yunani Kuno Bugil? Ternyata Ini Maknanya
Apakah ketelanjangan ini merupakan cerminan realitas masyarakat pada zaman Yunani Kuno? Simak penjelasannya.
Sosok patung dewa, atlet, dan warga biasa dari zaman Yunani Kuno kerap digambarkan tanpa busana.
Mengapa Patung-Patung Yunani Kuno Bugil? Ternyata Ini Maknanya
Publik dibuat bingung dan bertanya-tanya mengapa begitu banyak patung Yunani kuno yang menggambarkan sosok manusia tanpa busana alias bugil. Patung Yunani yang menggambarkan sosok dewa, atlet, pahlawan yang gagah berani, atau justru orang biasa sering kali dibuat tanpa mengenakan busana, mengesankan dengan keindahan fisik mereka.
Sumber: Greek Reporter
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Aphrodisias? Arkeolog di Turki menemukan patung kepala dewa Yunani kuno terkenal, Zeus, saat melakukan penggalian di kota kuno Aphrodisias.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di kota kuno di Palaiokastro, Yunani? Arkeolog menemukan sebuah kota kuno di Palaiokastro, Serres, Yunani. Menurut laporan Greek Reporter, kota ini berdiri pada abad keenam SM dan eksis sampai abad keenam Masehi.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di desa kuno Thorikos, Yunani? Arkeolog menemukan rumah Zaman Besi di desa kuno Thorikos, Yunani.
-
Bagaimana cara para arkeolog meneliti tengkorak gadis Yunani tersebut? Berfokus pada kerangka gadis ini, yang jelas-jelas tidak hidup hingga dewasa, memungkinkan kita untuk berspekulasi tentang evolusi biologis, makna pemuda Yunani di zamannya, dan jalur yang diambil gadis-gadis dari masa kanak-kanak hingga menjadi wanita dewasa.
-
Bagaimana cara para arkeolog mengidentifikasi gadis Yunani kuno ini? Sebelum melakukan penggalian, para arkeolog melakukan penelitian latar belakang sejarah suatu area atau daerah. Mereka melakukan survei lapangan.
-
Bagaimana patung dewa dan dewi Yunani kuno ditemukan? Patung kepala ditemukan saat penggalian baru-baru ini di dasar danau di kota kuno Aizanoi.
Merayakan Kemanusiaan
Orang Yunani juga memiliki keyakinan kuat dalam merayakan kemanusiaan dengan menghadirkan bentuk dan sifat manusia dalam dewa-dewa mereka. Oleh karena itu, patung-patung Yunani yang telanjang adalah bentuk usaha untuk menciptakan gambaran yang memuja keindahan manusia.
Bukan Cerminan Realitas
Namun, perlu dicatat bahwa pandangan tentang ketelanjangan ini tidak selalu mencerminkan realitas kehidupan sehari-hari di Yunani kuno. Meskipun manusia modern mungkin berpikir bahwa telanjang adalah norma, kenyataannya justru sebaliknya. Telanjang di publik bukanlah standar dan umumnya dibatasi pada tempat-tempat seperti pusat kebugaran atau gym ataupun pemandian umum yang juga dibagi berdasarkan gender.
Asal Usul "Gymnasium"
Penting untuk diingat bahwa kata "gymnasium" sendiri berasal dari kata Yunani "gymnos," yang berarti telanjang. Jadi pada saat itu wajar jika para atlet di pusat kebugaran berlatih tanpa pakaian atau hanya mengenakan celana dalam sederhana. Tradisi ini juga diterapkan dalam berbagai pertandingan dan kompetisi yang diadakan saat itu.
Olimpiade
Salah satu contoh yang menarik adalah Olimpiade Yunani kuno yang dimulai pada abad ke-8 SM. Para atlet di sini bersaing tanpa busana untuk memperlihatkan otot-otot dan kekuatan fisik mereka. Ini bukan hanya untuk mengesankan dewa Zeus, tetapi juga untuk mengintimidasi pesaing mereka. Selain kemenangan, tubuh yang kuat dan berotot juga menjadi cara untuk mendapatkan rasa hormat dalam masyarakat.
Tradisi kompetisi telanjang ini diketahui dimulai pada tahun 720 SM. Menurut filsuf Plato, puisi epos Iliad karya Homer dan beberapa lukisan grafis, semuanya menunjukkan bahwa hal yang umum jika para atlet pria bersaing baik berlari, lompat jauh, dan gulat dengan sepenuhnya telanjang.
- Makam Orang Kaya Yunani dari Abad Kedua Ditemukan, Dikubur Bersama Kereta Kencana dan Kuda
- Hilang 60 Tahun Lalu, Hewan Langka Ini Muncul Kembali di Hutan Papua
- Niat Menjebak Musang, Petani Ini Malah Temukan Hewan yang Dianggap Punah 130 Tahun Lalu
- Kota Kuno Bawah Tanah Terluas Ditemukan di Turki, Ada Istana Sampai Bengkel
Banyak patung Yunani kuno menggambarkan pahlawan-pahlawan dan dewa-dewa telanjang. Walaupun ini mungkin terlihat tidak realistis, hal ini adalah bagian integral dari seni Yunani lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Para pahlawan pertempuran diukir dalam patung pemuda bangsawan.
Setelah gambaran patung laki-laki telanjang mendominasi sampai abad ke-4 SM, tokoh-tokoh dewi kecantikan, Dewi Aphrodite, akhirnya muncul dan mulai menggambarkan ketelanjangan perempuan ke dalam seni Yunani kuno. Sebelumnya, patung telanjang perempuan Yunani sangat sedikit, kecuali patung yang menggambarkan perempuan dalam penjara, tunduk, atau pelayan.
Keyakinan bangsa Yunani kuno adalah perempuan diciptakan sebagai makhluk 'sekunder’ bagi laki-laki dan dibatasi oleh masyarakat. Patung telanjang seorang perempuan yang mengubah pandangan ini adalah Aphrodite of Knidos, patung dewi Aphrodite yang diciptakan oleh Praxiteles dari Athena sekitar abad ke-4 SM.
Ini adalah salah satu representasi pertama bentuk tubuh perempuan telanjang dalam sejarah Yunani. Dewi Aphrodite ditampilkan telanjang, meraih handuk mandi sambil menutupi daerah kemaluannya. Payudaranya dibiarkan terbuka.
Sebelum penciptaan Aphrodite dari Knidos, seni patung Yunani telah didominasi oleh patung telanjang laki-laki. Patung Yunani asli dari Aphrodite telah hilang.