Barbel Zaman Yunani Terbuat dari Batu, Begini Bentuk dan Beratnya
Masyarakat Yunani kuno gemar melakukan olahraga angkat beban, yang dimulai sejak abad keenam sebelum masehi.
Barbel Zaman Yunani Terbuat dari Batu, Begini Bentuk dan Beratnya
Barbel Zaman Yunani Terbuat dari Batu, Begini Bentuk dan Beratnya
Museum Sejarah Olimpiade Purbakala di Olympia, Yunani memamerkan sebuah batu besar yang berasal dari abad ke-6 SM seberat 143,5 kilogram dengan julukan Batu Bybon. Batu Bybon merupakan balok batupasir merah yang pada masa Yunani Kuno digunakan sebagai objek olahraga angkat beban.
Angkat beban merupakan hal yang umum di kalangan masyarakat Yunani kuno. Prajurit Yunani kuno berlatih dengan beban dan melakukan senam sebelum berperang, sedangkan angkat beban merupakan aktivitas normal di gymnasia atau tempat kebugaran. Hal ini dikarenakan kepercayaan mereka terhadap kisah mitologi Yunani yaitu Hercules sang pahlawan, dengan demikian mereka sangat menyukai dan merayakan kekuatan fisik.
Sumber: Greek Reporter
-
Bagaimana bentuk artefak kuno ini? Batu kuno yang ditemukan di Kastil Uwatsuki memiliki bentuk heksagonal berukuran diameter 4,8 cm dengan tebal 1 cm. Sedangkan 17 batu yang ditemukan di Owada jin’ya berukuran 8 cm hingga 14 cm dengan tebal 1,5 cm hingga 3 cm.
-
Bagaimana struktur bangunan kuno di Yunani? Menyerupai roda mobil besar dari atas, reruntuhan bangunan labirin seluas 1.800 meter persegi itu terungkap saat penggalian baru-baru ini oleh para arkeolog.
-
Apa struktur bangunan kuno yang ditemukan di Yunani? Struktur ini digambarkan sebagai 'penemuan yang unik dan sangat menarik' dari peradaban Minoa Kreta, yang terkenal dengan istana-istananya yang mewah, seni yang flamboyan, dan sistem tulisannya yang penuh teka-teki.
-
Kapan bangunan kuno di Yunani itu dibangun? Kementerian tersebut mengatakan bangunan tersebut terutama digunakan antara tahun 2000-1700 SM, dan didirikan pada saat istana-istana pertama di Kreta sedang dibangun, termasuk di Knossos dan Phaistos.
-
Apa yang dipercaya oleh orang Yunani dan Romawi kuno mengenai keringat atlet? Yunani dan Romawi kuno memiliki budaya unik, yaitu menganggap keringat dana kotoran tubuh atlet sebagai komoditas berharga yang memiliki nilai khusus. Dalam pandangan masyarakat kuno, hal ini melambangkan kehebatan dan kekuatan atlet serta diyakini memiliki manfaat kesehatan dan penyembuhan.
-
Dimana artefak dari Zaman Batu ditemukan? Zasci mengatakan batu ketapel telah digunakan sejak zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua, ketika gaya hidup pemburu-pengumpul masih berlaku.
“Sungguh memalukan jika seseorang menjadi tua tanpa pernah melihat keindahan dan kekuatan yang dimiliki tubuhnya,” tulis Socrates .
Sejarah prestasi mengangkat batu besar pada masa Yunani kuno tercatat oleh para ahli sejarah karena mampu mengangkat batu seberat 316 pon.
Menurut catatan sejarah, atlet angkat besi Yunani menggunakan barbel batu dengan ukuran yang tidak terlalu berat sekitar 2 hingga 9 kilogram untuk latihan rutin pada masanya.
Foto: Museum Sejarah Olimpiade Purbakala
Sebuah prasasti batu dengan format tulisan boustrofedon yaitu sistem penulisan Yunani yang memiliki garis-garis bergantian berbunyi “Bybon putra Phola, telah mengangkat kepalaku dengan satu tangan.”
Sumber: Greek Reporter
Hal ini terdengar hampir mustahil untuk melakukan pencapaian kekuatan luar biasa seperti itu. Bahkan para atlet modern pun tidak dapat mengangkat batu tersebut meskipun dengan semua kemajuan dalam teknologi dan pengetahuan tentang kemampuan tubuh manusia.
Spartan memang terkenal dengan latihan keras termasuk mengangkat beban berat. Hal ini mereka lakukan untuk mendapatkan kekuatan kuat yang nantinya dibutuhkan untuk memenangkan pertempuran.
Pencapaian atlet angkat besi pada masa Yunani Kuno merupakan prestasi luar biasa yang menunjukan adanya budaya angkat beban di Yunani sebelum era Helenistik. Hal ini dilihat dari adanya prasasti batu yang diletakan ke tempat suci di Olympia sebagai bentuk perayaan.
Sumber: Greek Reporter