Mirip Piramida, Bangunan 2.300 Tahun Dikira Tempat Ibadah Umat Islam, Ternyata Bukan
Mirip Piramida, Bangunan 2.300 Dikira Tempat Ibadah Umat Islam, Ternyata Bukan
Sebuah bangunan berusia 2.300 tahun di Kota Marmaris, Distrik Turgut, Turki telah lama diyakini oleh penduduk setempat sebagai situs suci umat Islam.
-
Apa yang diklaim sebagai piramida tertua di dunia? Awalnya situs Gunung Padang disebut sebagai 'piramida' yang dibangun 25.000 tahun lalu. Sebuah penelitian kontroversial yang diterbitkan jurnal Archaeological Prospection yang menyatakan orang di Indonesia telah mulai membangun 'piramida' sejak 25.000 tahun yang lalu dicabut.
-
Di mana piramida itu ditemukan? Bangunan tersebut ditemukan pertama kali pada Juni di Jalan Raya Federal Meksiko 105, di wilayah Sierra Alta, di Negara Bagian Hidalgo.
-
Dimana piramida itu ditemukan? Ilmuwan dari Jurusan Arkeologi dan Etnologi Fakultas Sejarah di L. N. Gumilyov Eurasian National University melakukan penggalian arkeologi di monumen kompleks Kyrykungir di dekat desa Toktamys, distrik Abai, di daerah Abai.
-
Kapan piramida dibangun? Berdasarkan hasil analisis material organik yang ditemukan di piramida ini, peneliti mengindikasikan bangunan kuno ini berasal dari abad ke-15 sampai abad ke-14 SM.
-
Di mana piramida-piramida itu berada? Piramida yang jumlahnya belasan ini terletak di sebuah situs arkeologi yang luas di Puebla, sebuah negara bagian di Meksiko tengah.
Mirip Piramida, Bangunan 2.300 Tahun Dikira Tempat Ibadah Umat Islam, Ternyata Bukan
Bahkan selama berabad-abad, penduduk Marmaris mengira bangunan berbentuk piramida di puncak bukti itu adalah tempat pemakaman seorang tokoh besar agama Islam. Penduduk setempat pun telah lama melakukan ritual suci di situs itu.
Menurut tradisi, para pemuda yang akan bergabung menjadi tentara biasanya pergi ke situs itu untuk mengambil segenggam tanah sebagai jimat keberuntungan karena dianggap memiliki status suci.
Situs yang disebut Çağbaba dalam bahasa Turki itu bahkan berfungsi sebagai tempat ziarah penduduk setempat.
Mereka yang pergi ke situs itu umumnya berdoa untuk kesehatan dan keberuntungan.
Namun orang-orang mulai berhenti datang ke situs itu pada 1970-an setelah terjadinya penjarahan makam. Statusnya sebagai situs suci pun mulai dipertanyakan.
Dilansir Greek Reporter, status sebagai situs suci pun mulai pudar ketika tim arkeolog menemukan bukti kuat bangunan piramida itu ternyata adalah makam petinju Yunani kuno terkenal bernama Diagoras dari Rhodes.
Tim arkeolog menemukan pesan Diagoras dalam bahasa Yunani yang terukir di dinding makam: “Saya akan waspada di bagian paling atas untuk memastikan tidak ada pengecut yang bisa datang dan menghancurkan makam ini”.
Bahkan tim arkeolog juga menemukan nama istri Diagoras, Aristomache yang terukir di atas makam. Arkeolog akhirnya yakin dahulu pada makam itu terdapat patung Diagoras dan istrinya sebelum dicuri.
Diagoras adalah petinju Yunani kuno terkenal pada abad ke-5 sebelum Masehi. Dia sering disambut di berbagai tempat karena kesuksesannya atas kariernya sebagai petinju.
Tulisan-tulisan Yunani kuno dari penulis Pindar dan Pausanias sering menulis kehidupan Diagoras.
Diagoras adalah atlet hebat pada masanya.
Dia diketahui memenangkan pertandingan Olimpiade dua kali, dua kali di pertandingan Nemean, empat kali di pertandingan Isthmian, dan sekali di pertandingan Pythean.
Bahkan ketiga anak Diagoras, Damagetos, Akousilaos, dan Dorieus adalah pemenang Olimpiade yang berhasil mengalahkan ketenaran dan bakat bapaknya.
Patung Damagetos dan Akousilaos yang mengangkat Diagoras juga dapat ditemukan di Pulau Rhodes, Yunani.