Mesin Perang AS-Israel Bunuh 2 Persen Populasi Gaza Sejak Oktober 2023, 24 Persen Korban Anak Muda
Sebanyak 70 persen korban luka adalah anak-anak dan perempuan.
Sejak perang genosidanya berlangsung sejak 7 Oktober 2023, Israel telah membunuh hampir dua persen populasi Gaza. Angka ini berdasarkan data Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) yang dirilis pada Minggu (11/8).
PCBS mengungkapkan, Israel telah membunuh lebih dari 39.000 warga Palestina di Gaza dalam 10 bulan terakhir.
- PBB Ungkap 70 Persen Korban Perang Genosida Israel di Gaza Anak-Anak dan Perempuan
- Israel Kembali Bom Sekolah di Gaza, Puluhan Warga Palestina Terbunuh dan Banyak Potongan Tubuh Berserakan di Lantai
- Warga Israel di Perbatasan Halangi Puluhan Truk Bantuan Masuk ke Gaza
- Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
"Jumlah ini mencakup sekitar 1,8 persen dari total populasi di wilayah ini," jelas PCBS dalam pernyataannya, dikutip dari The Cradle, Selasa (13/8).
Menurut data tersebut, sekitar 24 persen yang dibunuh pasukan penjajah Israel adalah anak muda.
Data ini juga mengungkap 34 orang meninggal karena kelaparan yang melanda seluruh Jalur Gaza. Disebutkan juga sebanyak 3.500 anak-anak berisiko meninggal akibat kurang gizi dan kekurangan makanan.
Selain itu, disebutkan juga sekitar 70 persen korban luka akibat serangan brutal Israel adalah anak-anak dan perempuan. Sebanyak 10.000 orang hilang dan sekitar 2 juta orang mengungsi atau kehilangan tempat tinggal.
Dalam perang genosidanya di Gaza, Israel dibantu oleh Amerika Serikat. Antara 7 Oktober dan akhir Juni, Washington telah mengirim hampir 30.000 bom ke Israel, yang digunakan tanpa pembatasan dan sewenang-wenang.
Pekan lalu, AS juga menyetujui bantuan senjata senilai USD3,5 miliar atau sekitar Rp55,6 triliun untuk Israel.
Israel Halangi Ambulans
Total korban jiwa di Gaza saat ini sebanyak 39.897 orang, 91.152 lainnya terluka, menurut sumber medis yang dikutip kantor berita WAFA pada 12 Agustus.
"Layanan kedaruratan masih tidak bisa menjangkau banyak korban jiwa dan jasad-jasad yang berserakan di bawah reruntuhan atau tersebar di pinggir jalan di seluruh daerah kantong yang dilanda perang, karena pasukan penjajah masih terus menghalangi pergerakan ambulans dan kru pertahanan sipil," jelas sumber tersebut kepada WAFA.
Jurnal kedokteran The Lancet pada awal Juli menyatakan jumlah korban jiwa akibat genosida Israel bisa mencapai 149.000 sampai 598.000 orang.