Mumi Tertua dan Terlengkap di Mesir Ditemukan, Usianya 4.300 Tahun dan Dilapisi Emas
Mumi yang diyakini bernama "Hekashepes" itu ditemukan di dasar sebuah lubang dengan kedalaman sekitar 15 meter di dekat Piramida Step di Saqqara. Tim arkeologi tengah menggali sebuah makam dari dinasti ke-5 dan ke-6 dari masa abad ke-25 sebelum Masehi.
Arkeolog di Mesir menemukan sesosok mumi yang diyakini tertua dan terlengkap saat menggali di lokasi yang terletak sekitar 24 kilometer dari Ibu Kota Kairo. Direktur tim arkeolog menyampaikan pengumuman penting itu Kamis lalu.
Direktur tim arkeologi Zahi Hawass dalam pernyataannya mengatakan, mumi yang diyakini bernama "Hekashepes" itu ditemukan di dasar sebuah lubang dengan kedalaman sekitar 15 meter di dekat Piramida Step di Saqqara. Tim arkeologi tengah menggali sebuah makam dari dinasti ke-5 dan ke-6 dari masa abad ke-25 sebelum Masehi. Mumi itu tersimpan di dalam lubang tanpa pernah tersentuh selama 4.300 tahun.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di kotoran mumi? Penelitian ini mengungkap penduduk Karibia kuno memakan berbagai macam tanaman, tembakau, bahkan kapas.
-
Kenapa arkeolog meneliti kotoran mumi? Lewat penelitian kotoran mumi, arkeolog bisa mengetahui pola makan manusia ribuan tahun lalu.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan peti mati Mumi Tadi Ist? Arkeolog menggali peti mati tersebut pada awal 2023 dan menemukan gambar yang mirip Marge Simpson di bagian dalam tutupnya, dikelilingi oleh selusin pendeta yang melambangkan 12 jam dalam sehari.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kuburan tersebut? Penemuan ini terjadi saat sedang melakukan pekerjaan rutin membersihkan jalur untuk pengunjung baru, yang terletak di antara dua kuil yang menonjol.
-
Kenapa temuan ini penting bagi arkeologi? Artefak tersebut rusak di sisi kanan dan kiri, serta sisi atas dan bawah dalam keadaan semula. Oleh karena itu, kami rasa potongannya lebih panjang,” kata Schachner. “Artefak ini adalah karya unik Bogazkoy. Untuk pertama kalinya, kita dihadapkan pada sebuah karya yang dihias dengan pemandangan yang dibuat dengan begitu rumit dan indah.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
Sarkofagus besar berbentuk persegi panjang dari batu kapur itu masih tertutup campuran plester adukan semen orang Mesir Kuno selama lebih 40 abad.
"Saya memasukkan kepala untuk melihat apa yang ada di dalam sarkofagus itu: sesosok mumi pria yang indah, lengkap tertutup dengan lapisan emas," kata Hawass, mantan menteri kepurbakalaan Mesir seraya menyebut mumi itu bisa jadi yang tertua dan paling engkap yang pernah ditemukan di Mesir hingga kini, seperti dilansir laman the New York Post, Kamis (26/1).
Penemuan Hekashepes ini adalah yang paling menakjubkan selama penggalian di Gisr al-Mudir, salah satu lokasi bebatuan tertua di Mesir.
Puluhan benda arkeologi juga ditemukan di lokasi penggalian itu. Salah satu makam yang ditemukan adalah sosok seorang pendeta dari dinasti ke-5 bernama Khnumdjedef. Makam lain adalah seorang pejabat istana bernama Meri. Dia mempunyai jabatan sebagai "sang penjaga rahasia" yang membuat dia berhak melakukan ritual keagamaan khusus. Dia juga memiliki makam terbesar kedua di kawasan penggalian itu.
Di kompleks piramida Raja Pepi I, firaun yang berkuasa pada abad ke-24 sampai abad ke-23 sebelum Masehi, arkeolog menemukan makam seorang pendeta yang kemungkinan bernama Messi, dari sebuah pintu yang ditemukan di dekat sembilan patung orang Mesir kuno.
Sosok mumi terakhir yang ditemukan di dalam sebuah sarkofagus di samping meja persembahan dan sekumpulan patung batu bernama Fetek, kata Hawass.
"Selain itu penggalian ini juga menemukan banyak jimat, bejana batu, peralatan sehari-hari dan patung para dewa dan barang tanah liat," kata Hawass.
(mdk/pan)