Namira ingin jadi astronot wanita pertama di Pakistan
"Saya merasa ada sesuatu yang memanggil saya ke luar angkasa," ujar Namira Salim.
Namira Salim, perempuan 37 tahun asal Pakistan berniat menjadi astronot pertama bagi negerinya. Dia rencananya akan berangkat dengan proyek wisata luar angkasa milik Richard Branson, Virgin Galactic, akhir tahun depan.
Salim mengungkapkan keinginannya pergi ke luar angkasa sudah cita-citanya sejak kecil. "Sewaktu kecil saya bilang kepada ayah saya tidak ingin mainan atau apapun. Saya hanya ingin ke luar angkasa," kata Salim seperti dilansir stasiun televisi Al Arabiya , Minggu (28/10).
Salim merasa yakin perjalanannya ke luar angkasa bisa berperan bagi perdamaian dunia. "Kita berharap suatu hari nanti para politisi bisa berangkat ke luar angkasa untuk mendapatkan solusi bagi perdamaian dunia," ujarnya.
Ingin menjadi astronot perempuan pertama di negeri yang masih diliputi kemiskinan dan kelaparan serta tak punya program luar angkasa seperti Pakistan tentu tidaklah mudah.
Salim yang lahir di Ibu Kota Karachi dan kini tinggal di Monaco itu terus memelihara tekadnya sejak kepindahan keluarganya ke Uni Emirat Arab pada 1980-an. Dia bergabung dengan komunitas pecinta Astronomi dan sering memandangi bintang-bintang di langit malam.
"Saya merasakan ini ada kaitannya dengan spiritual. Saya merasa ada sesuatu yang memanggil saya ke luar angkasa," ujarnya.
Berangkat ke luar angkasa tentu tidak murah. Salim telah membayar Rp 1,9 miliar untuk mendaftar ke Virgin Galactic pada 2007. Dia mendapatkan dana itu dari bantuan keluarga yang mempunya bisnis alat konstruksi di Uni Emirat Arab.
Niat Salim ini telah menjadi kehebohan di Pakistan ketika dia mendaftar akan berangkat ke angkasa meski belum ditentukan kapan hari keberangkatannya.
Pada 2007 dia menjadi berita utama di media Pakistan setelah berhasil mencapai Kutub Utara dan di 2008 dia juga mencapai Kutub Selatan. Di tahun itu juga dia menjadi orang Asia Selatan pertama yang terjun bebas di atas gunung tertinggi di dunia, Everest.
Belum lama ini Salim juga berhasil mendirikan kantor konsulat Pakistan di negara Monaco dan dia selalu mengkampanyekan perdamaian dengan membawa bendera damai ke mana pun dia pergi. Kini dia berencana membawa bendera damai itu ke luar angkasa.
Salim juga telah menjalani pelatihan menjadi astronout di Pusat Pelatihan dan Penelitian Luar Angkasa Nasional di Amerika Serikat.