Netanyahu: Kaum muslim tak akan mampu saingi Israel
"Israel adalah negara dengan jumlah produk temuan per kapita terbesar di dunia."
Pada sambutan membuka konferensi teknologi kepresidenan di Ibu Kota Tel Aviv kemarin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan kaum muslim sulit menciptakan teknologi mumpuni. Dia pun memperkirakan pemerintahan Zionis bakal berjaya sepenuhnya di akhir abad nanti.
Harian Yedioth Ahronot melaporkan, Jumat (22/6), Netanyahu menyampaikan sambutan itu melalui konferensi video karena sedang cedera kaki. Setelah memuji perkembangan teknologi bangsa Yahudi, dia tiba-tiba menilai bangsa Arab dan dunia muslim keseluruhan sulit mencapai kemajuan seperti Israel. "Pertanyaannya, ketika dunia sudah bergerak secepat ini, bisakah dunia Arab dan Islam secara keseluruhan ikut serta dalam kemajuan ini? Saya cukup ragu," ujar Netanyahu.
Konferensi Teknologi Peres adalah acara diselenggarakan Presiden Shimon Peres membahas pelbagai temuan terbaru dunia ilmu pengetahuan lintas disiplin. Selama tiga hari, ilmuwan Israel dikumpulkan membahas tantangan dari bidang teknologi, ekonomi, kesehatan, sampai politik bagi negeri Zionis itu.
Pada pembukaan acara itu, Netanyahu menekankan perlunya bangsa Israel bangga karena mereka merupakan negara dengan jumlah pemikir terbesar di dunia. "Kita perlu yakin menjadi terdepan di dunia pengetahuan. Israel adalah negara dengan jumlah produk temuan per kapita terbesar di dunia," kata mantan pilot angkatan udara Isreal ini.
Menanggapi isu nuklir Iran dan Korea Utara, perdana menteri dari Partai Likud ini menganggap gerakan militan merupakan ancaman nyata. Mereka berbahaya karena bodoh namun merasa kuat dengan menciptakan senjata pemusnah massal.
Di akhir sambutan, dia yakin kelompok militan, terutama dari dunia muslim, bakal dikalahkan oleh kekuatan gabungan dunia akhir abad ini. "Saya percaya seluruh bangsa di ujung abad akan berpaling kepada demokrasi dan nilai-nilai liberal," ujar dia.