New York Izinkan Jasad Manusia Dijadikan Pupuk Kompos
New York merupakan negara bagian terbaru yang mengeluarkan kebijakan ini.
Pemerintah negara bagian New York, Amerika Serikat mengizinkan jasad manusia dijadikan kompos. New York merupakan negara bagian terbaru yang mengeluarkan kebijakan ini.
Seseorang sekarang bisa mengubah jasadnya menjadi tanah yang akan diproduksi sebagai pupuk kompos setelah kematiananya. Ini dipandang sebagai alternatif ramah lingkungan daripada dikuburkan atau kremasi.
-
Apa yang dipalsukan oleh sindikat ini? Polda Metro Jaya mengungkap sindikat pemalsuan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Pelat nomor rahasia.
-
Apa yang dimaksud dengan sinonim dalam Bahasa Inggris? Sinonim sendiri merupakan persamaan kata dengan arti yang serupa atau hampir sama.
-
Siapa Pratama Arhan? Lemparannya Nyaris Jadi Goal, Simak Deretan Fakta Pratama Arhan Siapa Pratama Arhan? Lemparan dalam nyaris jadi goal Pertandingan Indonesia vs Argentina yang digelar kemarin (19/6) membawa nama Pratama Arhan jadi sorotan.
-
Kapan diare dianggap serius? Jika diare berlangsung lebih dari 2 hari, anak mungkin mengalami masalah yang lebih serius.
-
Kenapa Tahu Siksa dinamai begitu? Iman mengatakan, nama tahu siksa sebenarnya berasal dari proses membuatnya sebelum disajikan.Tahu kuning awalnya dipanggang di atas wajan atau nampan besi yang diberi minyak goreng sedikit. Katanya, memanggang tahu dengan cara tersebut mirip seperti penyiksaan.
-
Mengapa Amerika Serikat disebut sebagai negara serikat? Struktur pemerintahan AS adalah contoh federasi yang baik. Konstitusi AS menetapkan sistem federalisme di mana kekuasaan dibagi antara pemerintah pusat di Washington, DC, dan pemerintah dari 50 negara bagian.
Dikenal juga sebagai "reduksi organik alamiah", praktik ini akan membiarkan jasad membusuk selama beberapa minggu setelah ditutup dalam sebuah wadah.
Dikutip dari BBC, Senin (2/1), kebijakan ini mendapat persetujuan dari Gubernur New York, Kathy Hochul pada Sabtu. New York menjadi negara bagian keenam di AS yang mengizinkan praktek ini setelah Washington, Colorado, Oregon, Vermont, dan California.
Proses pengolahan jasad manusia menjadi kompos ini akan berlangsung di fasilitas khusus. Jasad akan ditempatkan di sebuah tempat tertutup dengan sejumlah bahan terpilih seperti serpihan kayu, alfalfa dan rumput jerami, dan secara bertahap terurai di bawah aksi mikroba.
Setelah sekitar sebulan, dan proses pemanasan membunuh setiap bakteri atau virus yang menular, keluarga atau ahli waris, kompos akan diberikan ke keluarga yang meninggal. Kompos ini bisa digunakan untuk menanam bunga, sayur, dan pohon.
Recompose, perusahaan AS yang mengelola proses ini, mengatakan jasa mereka bisa menghemat satu ton karbon dibandingkan dengan kremasi atau pemakaman biasa.
Emisi karbon dioksida atau CO2 ini merupakan penyumbang utama perubahan iklim, karena memerangkap panas Bumi dalam efek rumah kaca.
Pemakaman tradisional juga memerlukan peti mati yang membutuhkan kayu, lahan, dan sumber daya alam lainnya.
Sedangkan untuk proses pembuatan kompos jasad manusia ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi lebih praktis, apalagi di kota-kota yang lahan pemakamannya terbatas.
Uskup Katolik di negara bagian New York menentang legislasi ini, mengatakan jasad manusia seharusnya tidak diperlakukan seperti "sampah rumah tangga".
Baca juga:
Empat Tengkorak Manusia Misterius Ditemukan dalam Paket Kiriman di Meksiko
Insiden Menegangkan Jet Tempur China Hanya Berjarak 3 Meter dari Pesawat AS
AS Wajibkan Hasil Tes Negatif Covid bagi Pendatang dari China
Potret Cuaca Ekstrem di Amerika Serikat Dinginnya Bukan Main, Teh Panas Langsung Beku
DPR AS Larang Tiktok karena Dianggap Ancam Keamanan Nasional
Maskapai AS Batalkan 12.000 Penerbangan Akibat Cuaca Ekstrem