Oksigen Tak Sampai ke Otaknya, Pemuda Palestina Koma Ditembak Polisi Israel di Kepala
Pada Jumat (22/4), pasukan Israel menyerang para jemaah di Al-Aqsa yang sedang berkumpul untuk melaksanakan salat Subuh.
Salah satu korban kebrutalan Israel di Masjid Al-Aqsa mengalami koma dan kritis.
Walid al-Sharif, pemuda 21 tahun itu tengah berjuang untuk tetap hidup setelah mengalami luka parah di kepala, menurut keterangan keluarganya.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa Pembantaian Al-Aqsa? Warga Palestina di area Temple Mount mulai melemparkan batu ke arah orang-orang Yahudi yang sedang beribadah ke arah Tembok Ratapan di bawah. Satu-satunya pasukan keamanan yang hadir, 40 orang dari polisi perbatasan Israel paramiliter, menggunakan peluru tajam untuk menghalau warga Palestina.
-
Apa yang dilakukan militer Israel kepada kantor jaringan Al-Aqsa? Kantor-kantor jaringan Al-Aqsa telah dibom oleh jet-jet tempur Israel selama serangan-serangan sebelumnya di Gaza.
-
Bagaimana seorang tentara wanita Israel mengejek seorang pria Palestina? Tentara itu berdiri di depan menara Israel dan melakukan gerakan mengejek yang diparodikan dari teriakan minta tolong seorang warga di Gaza.
-
Apa yang dialami pria Palestina selama ditahan di penjara Israel? Pria itu dibebaskan oleh Otoritas Zionis Yahudi Israel dengan kondisi memprihatinkan akibat kelaparan dan penyiksaan yang dilakukan kepadanya.
-
Siapa yang merekam kejadian tentara Israel menggunakan tahanan Palestina sebagai perisai manusia? Peristiwa tersebut terdokumentasi oleh Al Jazeera saat para tentara kependudukan Israel melakukan kejahatan dengan memakai manusia sebagai alat perang.
Pada Jumat (22/4), pasukan Israel menyerang para jemaah di Al-Aqsa yang sedang berkumpul untuk melaksanakan salat Subuh. Peluru karet polisi Israel menembus kepala Sharif, menurut keluarga dan saksi mata.
Namun polisi Israel mengklaim Sharif terjatuh dan mengalami luka di kepala saat melempar batu ke pasukan Israel.
Pemuda itu dipindah ke Rumah Sakit Hadassah Ein Kerem, Yerusalem, yang dalam sebuah keterangan disebutkan "tidak ada bukti luka akibat peluru tajam".
Sharif adalah salah satu dari 47 warga Palestina yang terluka dalam serangan Israel tersebut, menurut Bulan Sabit Merah Palestina, dikutip dari Al Jazeera, Senin (25/4).
Anggota parlemen Israel atau dikenal dengan sebutan Knesset, Ahmad Tibi mengunjungi Sharif di rumah sakit. Dia mengatakan kondisinya kritis setelah mengalami kerusakan otak yang meluas.
Kakak Sharif mengatakan kepada koran Israel Haaretz, kondisi adiknya memburuk.
"Dia koma, oksigen tidak bisa mencapai otaknya dan dia mengalami pendarahan otak dan tengkorak retak," ujarnya, menambahkan dokter telah kehabisan upaya untuk menolong adiknya.
"Kami hanya menunggu dan hanya Allah yang bisa menolongnya sekarang," ujarnya.
Titik ketegangan
Masjid Al-Aqsa kerap menjadi titik ketegangan karena semakin banyak warga Yahudi Israel yang berusaha membatalkan status quo yang melarang Yahudi beribadah di area Al-Aqsa.
Muslim menyebut Al-Aqsa sebagai al-Haram al-Sharif, sedangkan Yahudi menyebutnya sebagai Bukit Bait Suci.
Tahun lalu, serangan Israel terhadap jemaah Muslim dan penggusuran warga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem timur berakhir dengan perang 11 hari di Gaza.
Ketegangan juga memanas di Tepi Barat yang diduduki setelah pasukan Israel membunuh 16 warga Palestina antara 5 dan 22 April. Sedikitnya tiga orang Israel juga tewas, dan 945 warga Palestina dan 23 warga Israel terluka selama periode tersebut, menurut data PBB.
PBB mengatakan, pada 22 April seorang pemuda Palestina 18 tahun meninggal karena luka yang dideritanya setelah ditembak pasukan Israel pada 9 April di Al-Yamun, Jenin, dalam operasi pemburuan dan penangkapan.
Israel melakukan dua kali serangan udara di beberapa wilayah Jalur Gaza pekan lalu.
(mdk/pan)