Pakai Celana Panjang dan Sepatu Bot Dilarang di Masa Romawi Kuno, Ternyata Ini Alasannya
Di masa Romawi kuno ada aturan resmi melarang orang memekai celana panjang dan sepatu bot.
Jika Anda hidup di masa Romawi kuno, Anda akan berpikir dua kali jika akan memakai celana panjang.
Pakai Celana Panjang dan Sepatu Bot Dilarang di Masa Romawi Kuno, Ternyata Ini Alasannya
Barbarianisme
Bagi orang Romawi kuno, celana panjang adalah simbol barbarianisme dan tak seorang pun yang merasa dirinya terhormat mau memakai benda yang membuat dirinya dianggap orang barbar. Bahkan di masa itu ada aturan resmi yang melarang orang memakai celana panjang dan sepatu bot.
-
Bagaimana sepatu kulit Romawi kuno dibuat? Tempat tersebut juga diduga dulunya merupakan tempat penyamakan kulit, yang dijadikan bahan dasar dalam pembuatan sepatu.
-
Apa yang unik dari sepatu kulit Romawi kuno yang ditemukan? Sepatu ini masih lumayan utuh, khususnya di bagian sol. Fragmen Kulit Fragmen kulit lainnya juga ditemukan dan juga sepatu yang tampaknya belum selesai dibuat.
-
Kapan sepatu kulit Romawi kuno tersebut dibuat? Distrik kerajinan, yang ditutupi sedimen saluran di dekatnya, berusia lebih dari 1.700 tahun tetapi sangat terpelihara dengan baik.
-
Kapan sandal Romawi kuno itu ditemukan? Pada 2021, tim arkeolog yang dipimpin Esperanza Martin menemukan sebuah rumah besar yang memiliki halaman tengah dan sebuah sumur. Namun, penggalian baru dilanjutkan pada musim panas tahun ini, dan para arkeolog memutuskan untuk menjelajahi dasar sumur dengan menggunakan sistem katrol untuk mencegah kerusakan terhadap artefak yang ada.
-
Mengapa penemuan sepatu kulit Romawi kuno dianggap penting? Ini mengindikasikan seorang pembuat sepatu pernah bekerja di area tersebut.
-
Bagaimana telur Romawi kuno itu diawetkan? Menurut Smithsonian, telur ayam ini diawetkan dalam lubang yang tergenang air selama 1.700 tahun – beberapa di antaranya retak secara tidak sengaja.
Celana panjang dan sepatu bot (dalam bahasa latin disebut 'bracae') biasa dikaitkan dengan kaum barbar yang menunggangi kuda, termasuk bangsa Jerman yang disebut kaum Goth, Hun, Viking, dan lainnya.
Istilah 'barbar' kini sudah sangat jauh berbeda dari awalnya. 'Barbar' awalnya tidak merujuk pada tindakan kasar atau jahat tapi untuk menyebut orang yang bukan Yunani atau tidak berbicara bahasa Yunani. Di zaman modern kita kerap menyebut orang barbar adalah orang yang tidak beradab atau jahat.
Menjijikkan
Seorang penyair zaman Romawi bernama Ovid yang hidup di masa Raja Augustus, pernah bertemu dengan orang barbar di Tomis, Rumania sekarang, lalu dia menulis:
"Orang-orang, meski mereka bukan orang jahat, kini menjijikkan, mereka memakai pakaian dan celana panjang dengan hanya wajah yang terlihat."
Salah satu aturan pada 397 dan satu lagi pada 399, menyebut dengan tegas dilarang memakai celana panjang dan sepatu bot di Romawi.
Di kota Roma sendiri, tidak ada orang memakai celana panjang atau sepatu bot.
Tetapi jika ada seseorang setelah dikeluarkannya peraturan pemberian pengampunan ini yang tetap dengan keras kepala melanjutkan perbuatan yang melanggar, dia akan dihukum sesuai dengan status hukumnya yang memungkinkan dan diusir dari kota suci kami. Codex Theodosianus, 14.10.3 (6 Juni, 399 SM).
Menurut sejarawan Universitas California, Susanne Elm, yang mempelajar hubungan antarsuku di utara, "pengaruh orang barbar pada mode busana adalah sesuatu yang ingin dikontrol oleh raja, tapi kemudian para pengawal mereka, yang mereka percayai, adalah orang barbar."
- Kocak, Badut Ipin Tengsin Celananya Melorot Sampai Nyungsep
- Potret Rumah Mewah Indra Bekti dan Aldila Jelita, Sepakat Untuk Dijual Usai Rujuk
- Nonton Wayang Kulit Bareng Kapolri, Penampilan Kece Panglima TNI Pakai Blangkon Curi Perhatian
- Selalu Tampil Elegan, Intip Gaya Busana Ayu Heni Istri Wamen BUMN Rosan Roeslani
Pelarangan celana panjang dan sepatu bot adalah upaya untuk menjaga identitas Romawi tetap bertahan.
Selama periode ini, Kekaisaran telah menjadi tempat percampuran berbagai tradisi setelah ratusan tahun ekspansi dan percampuran budaya. Tak lama setelah celana panjang dan sepatu bot, rambut panjang dan perhiasan mencolok juga dilarang. Pada abad kelima dan keenam, tiba-tiba adat istiadat yang disebut barbarian, pakaian berlengan panjang, dan celana telah menjadi seragam resmi di pengadilan Romawi.
"Jika Anda berada dekat dengan kaisar, itulah yang akan Anda kenakan," kata Profesor Kelly Olson, penulis buku "Masculinity and Dress in Roman Antiquity". "Para sarjana belum dapat menjelaskan bagaimana hal itu terjadi, celana yang sebelumnya dilarang malah menjadi pakaian wajib secara hukum bagi pengadilan Romawi."
Malah jadi pakaian wajib
Hal ini bisa dijelaskan oleh fakta bahwa orang Romawi kuno, yang sangat menentang celana dan sepatu bot, mengubah sikap mereka ketika prajurit Romawi bergerak ke Eropa Utara yang dingin dan menyadari manfaat mengenakan pakaian hangat dan sepatu.