Arkeolog Temukan Sepatu Kulit Romawi Berusia 1700 Tahun, Bentuk Solnya Unik
Kendati usianya sudah 1700 tahun, kondisi sepatu ini bisa dibilang masih bagus, hanya koyak di bagian atas.
Arkeolog Temukan Sepatu Kulit Romawi Berusia 1700 Tahun, Bentuk Solnya Unik
Arkeolog Temukan Sepatu Kulit Romawi Berusia 1700 Tahun, Bentuk Solnya Unik
Arkeolog menemukan sepatu kulit zaman Romawi kuno di sebuah desa di daerah Therouanne, Prancis. Sepatu ini masih lumayan utuh, khususnya di bagian sol.
Bentuk sepatu ini cukup unik pada bagian sol, beda dengan kebanyakan alas kaki zaman modern.
-
Bagaimana sandal Romawi ditemukan? Ketika para arkeolog turun ke dasar sumur, mereka menemukan sandal pasir yang telah hilang selama dua milenium.
-
Siapa yang menemukan sandal Romawi? Sandal Romawi yang masih utuh, milik seorang pria Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu, ditemukan selama penggalian arkeologi di Lucus Asturum (sekarang Lugo de Llanera di Asturias, utara Spanyol).
-
Dimana sandal Romawi kuno ditemukan? Sandal ini ditemukan di dekat benteng militer kuno. Para arkeolog menggunakan sinar-X untuk menganalisis sisa-sisa sandal yang ditemukan di dekat benteng Romawi di Bavaria.
-
Mengapa sandal Romawi dihiasi dengan motif unik? Meskipun kelihatannya sandal ini adalah benda sederhana, sebenarnya ini adalah unicum, sebuah artefak arkeologi yang tak ada tandingannya, karena dihiasi dengan berbagai motif seperti lingkaran, oval, dan bentuk falciform.
-
Bagaimana sandal kuno itu ditemukan? Benda menakjubkan ini ditemukan selama penggalian proyek Marmaray, terowongan jalur kereta api bawah laut yang menghubungkan sisi Asia dan Eropa Istanbul di bawah selat Bosporus.
-
Dimana ditemukannya sandal Romawi? Sandal Romawi yang masih utuh, milik seorang pria Romawi sekitar 2.000 tahun yang lalu, ditemukan selama penggalian arkeologi di Lucus Asturum (sekarang Lugo de Llanera di Asturias, utara Spanyol).
Sol sepatu ini kasar tidak rata, tapi dipenuhi dengan semacam titik timbul di seluruh bagiannya. Sedangkan bagian atas sepatu ini koyak atau rusak.
Foto: Dominique Bossut/INRAP
Fragmen Kulit
Fragmen kulit lainnya juga ditemukan dan juga sepatu yang tampaknya belum selesai dibuat. Ini mengindikasikan seorang pembuat sepatu pernah bekerja di area tersebut.
Bengkel Kerja
Selain sepatu kulit kuno, arkeolog juga menemukan pusat kerajinan Romawi kuno atau bengkel kerja. Distrik kerajinan kuno ini berada di dekat sebuah saluran air. Penemuan ini disampaikan French National Institute for Preventive Archaeological Research (INRAP). Situs kuno ini ditemukan saat penggalian di area kerajinan yang berkembang selama periode Kekaisaran Awal, di sepanjang saluran "Lys", di tenggara kota.
Distrik kerajinan, yang ditutupi sedimen saluran di dekatnya, berusia lebih dari 1.700 tahun tetapi sangat terpelihara dengan baik.
Foto: Frederic Audouit/INRAP
Tempat Penyamakan Kulit
Tempat tersebut juga diduga dulunya merupakan tempat penyamakan kulit, yang dijadikan bahan dasar dalam pembuatan sepatu. Saluran yang di dekatnya diduga sebagai tempat pembuangan dari tempat penyamakan.
Arkeolog juga menemukan sebuah bangunan dengan beberapa oven. Menurut rilis INRAP, mereka menemukan dua tabung kaca biru di dalam reruntuhan bangunan tersebut, satu berada dalam oven dan satu lagi di luar oven. Pekerjaan yang tak rampung itu mengindikasikan bangunan tersebut dulunya merupakan bengkel kerja pembuat kaca.Bekas Tempat Jagal
Dalam saluran tersebut, arkeolog menemukan banyak tulang sapi. Tulang tersebut merupakan sampah dari tempat jagal terdekat dan ada tanda-tanda penjagalan pada tulang tersebut.
Para arkeolog juga mengatakan telah menemukan reruntuhan kanal atau saluran, jalan, dan struktur besar lainnya di dekat area tersebut. Penemuan kanal yang dibangun pada zaman kuno ini merupaka yang pertama di Nord-Pas-de-Calais. Sumber: Arkeonews