PBB Sebut 15.000 Ibu Hamil di Gaza Kelaparan Akibat Serangan dan Pengepungan Israel
Israel membatasi masuknya bantuan ke Gaza, salah satu metode dalam perang genosida yang berlangsung dari 7 Oktober 2023.
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan, sekitar 15.000 ibu hamil di Jalur Gaza mengalami kelaparan. Ini akibat dari serangan intensif dan pengepungan ketat Israel di wilayah tersebut.
Dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (3/12), UNRWA menyatakan ada sekitar 50.000 ibu hamil di Gaza saat ini. Sebanyak 4.000 di antaranya diperkirakan melahirkan pada bulan Desember ini.
- Selama Satu Tahun Genosida, Israel Larang Masuk Lebih dari 250.000 Truk Bantuan ke Gaza
- PBB Ungkap Berapa Banyak Warga Gaza Masih Terkubur di Bawah Puing Bangunan
- Israel Tembaki Konvoi Kendaraan PBB Berisi Bantuan Makanan untuk Gaza
- PBB: Gaza Alami Kelaparan Massal Akibat Pengeboman dan Blokade Israel
UNRWA memperingatkan, hujan lebat dan bantuan yang terbatas telah memperburuk penderitaan keluarga pengungsi di Jalur Gaza.
Badan PBB ini juga menyatakan, tahun 2024 merupakan tahun paling mematikan bagi pekerja kemanusiaan, dengan 281 orang tewas di seluruh dunia, sebagian besar adalah staf UNRWA di Gaza.
Perang genosida Israel di Jalur Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober 2023 telah membunuh 44.249 orang. Puluhan ribu lainnya diperkirakan masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat pengeboman Israel.
Kekejaman Israel tak hanya berlangsung di Gaza, pasukan penjajah juga membunuh 736 warga Palestina di Tepi Barat dalam 12 bulan terakhir.
"2023 adalah tahun paling mematikan bagi rakyat Palestina di Tepi Barat dalam dua dekade," jelas UNRWA melalui akun X mereka.