Pemandangan Langka, Suku Terasing di Amazon Muncul di Dekat Lokasi Penebangan Hutan, Begini Penampakannya
Pemandangan Langka, Suku Terasing di Amazon Muncul di Dekat Lokasi Penebangan Hutan
Dalam beberapa pekan terakhir mereka kerap muncul keluar dari hutan.
-
Apa yang ditemukan di bawah tanah Pegunungan Andes, Peru? Penemuan terbaru di pegunungan Andes Peru telah mengguncang dunia arkeologi. Para ahli menemukan galeri bawah tanah kuno yang diperkirakan memiliki usia lebih dari 2.000 tahun.
-
Apa yang ditemukan di Andes, Peru? Fosil dari tiga mastodon yang hidup di Zaman Es telah ditemukan di Andes, Peru dan menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para Ilmuwan perihal bagaimana hewan tersebut bisa sampai di Peru.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di hutan Amazon? Para ahli percaya bahwa ular terbesar yang pernah tercatat telah ditemukan di hutan hujan Amazon di Ekuador oleh kru film dokumenter Will Smith.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Hutan Amazon? Sebuah kota kuno besar telah ditemukan di Amazon, tersembunyi selama ribuan tahun.
-
Kapan kuil kuno di Peru tersebut diperkirakan dibangun? Sosok tersebut mirip dengan gambar makhluk mitologi lainnya yang berasal dari Periode Awal, sekitar 2.000 hingga 900 SM, yang memberikan petunjuk kapan kuil tersebut dibangun.
-
Apa yang ditemukan di Hutan Amazon berdasarkan studi terbaru? Berdasarkan studi terbaru, lebih dari 10.000 situs arkeologi pra-Colombus masih tersembunyi di seluruh lembah Amazon.
Pemandangan Langka, Suku Terasing di Amazon Muncul di Dekat Lokasi Penebangan Hutan, Begini Penampakannya
Foto-foto langka keberadaan suku terasing Mashco Piro di kawasan terpencil Amazon wilayah Peru baru saja dirilis oleh Survival International.
Dalam foto-foto itu terlihat sejumlah anggota suku asli itu berada di tepi sungai dekat kawasan perusahaan penebangan hutan yang memiliki konsesi di daerah itu.
Kelompok pembela hak-hak masyarakat adat setempat Fenamad mengatakan, suku terasing itu belakangan sering terlihat muncul dari hutan untuk mencari makanan. Mereka terlihat menjauhi kawasan di mana pekerja perusahaan menebang hutan.
Menurut Survival International, suku Mashco Piro itu difoto pada akhir Juni lalu di tepi sungai di kawasan Madre de
Dios sebelah tenggara Peru dekat perbatasan Brasil.
- 11 Hari Pelarian Pembunuh Penjual Gorengan, Keluar Masuk Hutan dan Berakhir di Sini
- Ilmuwan Heran, Kicauan Burung Beo Amazon Berubah Setelah 20 Tahun Diteliti, Ternyata Ini Penyebabnya
- Perjuangan Polisi di Pelosok, Tiga Hari Jalan Kaki Kawal Distribusi Logistik Pemilu dan Terancam Dimangsa Binatang Buas
- Batu Bergambar Wajah Manusia Berusia 2.000 Tahun Muncul dari Sungai Amazon, Begini Wujudnya
"Foto-foto menakjubkan ini memperlihatkan sebagian besar anggota suku Mashco Piro yang terisolasi hidup sendiran berjarak beberapa kilometer dari lokasi para penebang hutan akan bekerja," kata Direktur Survival International Caroline Pearce, seperti dilansir the Guardian, Selasa (16/7).
Lebih dari 50 orang Mashco Piro muncul dalam beberapa hari terakhir di dekat desa suku Yine yang disebut Monte Salvado. Kelompok lain yang terdiri dari 17 orang muncul di dekat desa Puerto Nuevo, kata LSM yang membela hak-hak masyarakat adat tersebut.
Menurut Survival International, Mashco Piro, yang menghuni wilayah yang terletak di antara dua cagar alam di Madre de Dios, jarang muncul karena aturan hidup mereka dan tidak banyak berkomunikasi dengan suku Yine atau siapa pun.
Beberapa perusahaan penebangan kayu memegang konsesi kayu di dalam wilayah yang dihuni oleh suku Mashco Piro.
Satu perusahaan, Canales Tahuamanu, telah membangun lebih dari 200 km jalan untuk truk penebangan kayu mereka agar bisa mengangkut kayu, kata Survival International.
Perwakilan Canales Tahuamanu di Lima tidak menanggapi permintaan komentar.
Pemerintah Peru mengatakan pada 28 Juni penduduk setempat melaporkan melihat suku Mashco Piro di Sungai Las Piedras, 150 kilometer dari Kota Puerto Maldonado, Ibu Kota Madre de Dios.
Mashco Piro juga terlihat di seberang perbatasan di Brasil, kata Rosa Padilha dari Dewan Misionaris Adat Uskup Katolik Brasil di Negara Bagian Acre.
"Mereka melarikan diri dari para penebang di sisi Peru," katanya. "Pada waktu itu mereka muncul di pantai untuk mengambil telur tracajá [kura-kura Amazon]. Saat itulah kami menemukan jejak mereka di pasir. Mereka meninggalkan banyak cangkang kura-kura."