Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
Sejak 7 Oktober lalu sudah lebih dari 13.000 warga Palestina tewas, termasuk anak-anak dan perempuan.
-
Apa tuntutan Hamas untuk mencapai gencatan senjata? "Perjanjian apapun yang dicapai harus memenuhi tuntutan nasional kali; mengakhiri agresi secara komplet dan permanen, penarikan menyeluruh dan penuh penjajah dari Jalur Gaza, mengembalikan para pengungsi ke rumah-rumah mereka tanpa pembatasa, dan pertukaran tahanan yang nyata, selain rekonstruksi dan mengakhiri blokade," jelas pejabat Hamas dan penasihat pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, Taher Al-Nono kepada Reuters.
-
Kapan gencatan senjata antara Hamas dan Israel di Gaza dimulai? Gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza akan dimulai pada Jumat pukul 7 pagi waktu setempat, dengan gelombang pertama sandera akan dibebaskan pada pukul 4 sore, demikian keterangan juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed al-Ansari kemarin.
-
Apa yang dilakukan Hamas dalam persiapan serangan? Dokumen tersebut menjelaskan tujuan Hamas dan menggambarkan secara rinci serangkaian latihan yang dilakukan oleh unit-unit elit kelompok perlawanan Palestina tersebut.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Apa itu Hamas? Hamas adalah singkatan dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya (Gerakan Perlawanan Islam), yang merupakan kelompok militan terbesar dan paling cakap di wilayah Palestina dan salah satu dari dua partai politik besar di wilayah tersebut.
-
Apa isi selebaran yang dijatuhkan Israel di Gaza? Selebaran Ramadan yang ditulis dalam bahasa Arab itu berisi seruan agar "memberi makan mereka yang membutuhkan dan berbicaralah yang baik". Di saat yang sama ratusan ribuan penduduk Gaza saat ini sedang kelaparan karena blokade Israel terhadap makanan dan air bersih.
Pemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mengatakan kelompoknya tengah "mendekati perjanjian gencatan senjata" dengan Israel setelah pertempuran berlangsung lebih dari sebulan di Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya kepada kantor berita Reuters hari ini, Haniyeh menuturkan mereka menyampaikan respons kepada mediator Qatar mengenai upaya gencatan senjata ini.
Pernyataan itu tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi seorang pejabat Hamas mengatakan kepada Aljazeera negosiasi berpusat pada berapa lama gencatan senjata akan berlangsung, pengaturan untuk pengiriman bantuan ke Gaza dan pertukaran tawanan Israel yang ditahan oleh Hamas untuk tahanan Palestina di Israel.
- Gencatan Senjata Hamas-Israel Diperpanjang Lagi Satu Hari, Bantuan Kemanusiaan Kembali Dikirimkan
- Usai Sepakat Gencatan Senjata dengan Hamas, Israel Bom Kawasan Makam Cucu Nabi Muhammad
- Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata Empat Hari, Ini Poin-Poin Kesepakatannya
- Setiap Jam Tentara Israel Tewas di Gaza, Petugas Pemakaman Militer Sibuk Tanpa Henti
Kedua belah pihak akan membebaskan perempuan dan anak-anak dan rinciannya akan diumumkan oleh Qatar, yang menjadi penengah dalam negosiasi tersebut, kata pejabat Hamas Ezzat el-Reshiq.
Perjanjian tersebut akan mencakup gencatan senjata, pengaturan truk bantuan untuk memasok seluruh wilayah di Gaza, dan pemindahan korban cedera ke negara lain untuk perawatan, kata el-Reshiq.
Pejabat Hamas mengatakan kesepakatan itu disetujui oleh semua brigade di Gaza melalui panggilan telepon, “karena kami selalu bersatu baik di medan perang atau dalam pengambilan keputusan politik”.
Secara terpisah, dalam sambutannya yang dikutip situs berita Walla Israel, pejabat senior Hamas Yahya Sinwar mengatakan perjanjian itu akan melarang aktivitas pesawat Israel di Gaza selama gencatan senjata.
Pembicaraan mengenai pertukaran tawanan telah berlangsung selama beberapa hari, dengan mediator Qatar berusaha mencapai kesepakatan antara Hamas dan Israel untuk memungkinkan pertukaran tawanan sebagai bagian dari gencatan senjata sementara.
Pada pekan sebelumnya, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menyerukan “jeda dan koridor kemanusiaan yang mendesak dan diperpanjang di seluruh Jalur Gaza” untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis setelah empat upaya sebelumnya gagal.
Resolusi tersebut, yang diperkenalkan oleh Malta pada hari Rabu, juga menyerukan “rute keluar dari Jalur Gaza selama beberapa hari” untuk melindungi warga sipil, khususnya anak-anak , kata Duta Besar Vanessa Frazier kepada Dewan.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan dunia sedang menyaksikan tingkat kematian warga sipil yang “belum pernah terjadi sebelumnya” di Gaza dibandingkan dengan konflik lainnya sejak ia menjadi sekretaris jenderal organisasi internasional tersebut pada tahun 2017.
“Yang jelas dalam beberapa pekan ini kita telah menyaksikan ribuan anak terbunuh,” kata Guterres di New York saat memaparkan laporan lingkungan hidup PBB yang baru.
Setidaknya 13.000 warga Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan perempuan, telah tewas sejak dimulainya serangan udara dan darat Israel di Gaza sebagai respons terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober.