Peneliti Gunakan Tanah dari Bulan untuk Menanam Selada
Para ilmuwan menanam tumbuhan menggunakan tanah yang diambil dari Bulan untuk pertama kalinya.
Para ilmuwan menanam tumbuhan menggunakan tanah yang diambil dari Bulan untuk pertama kalinya. Ini merupakan langkah penting untuk mengetahui apakah manusia bisa tinggal lebih lama di bulan.
Para peneliti menggunakan sedikit sampel debu dari bulan yang dikumpulkan selama misi Apollo 1969-1972. Kumpulan debu ini digunakan untuk menanam sejenis selada.
-
Apa yang ditemukan para ilmuwan di luar angkasa? Para ilmuwan telah menemukan dua bintang dengan sifat misterius. Benda langit ini memancarkan gelombang radio setiap 20 menit. Anehnya lagi ia berkedip dan mati saat berputar menuju maupun menjauh dari Bumi. Para ilmuwan berasumsi bahwa mereka mungkin mewakili objek bintang tipe baru.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di luar angkasa? Tim astronom pimpinan ilmuwan di Caltech, Amerika Serikat melaporkan penemuan air di luar angkasa. Mereka mengaku menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta. Dan jaraknya 30 miliar triliun mil.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Dimana tempat penelitian ini dilakukan? Bukti ini ditemukan lewat studi yang dipimpin oleh Gaia Giordano dari Universitas Milan, Italia.
-
Di mana penelitian ini dilakukan? Tim peneliti dari Universitas Yonsei di Seoul, Korea Selatan, berhasil mengembangkan varietas beras hibrida yang dipadukan dengan protein daging sapi dan sel lemak.
Sangat mengagetkan, benih yang disemai itu bertunas setelah dua hari.
"Saya tidak bisa mengatakan betapa tercengangnya kami," kata salah satu penulis penelitian, Profesor Anna-Lisa Paul dari Universitas Florida, dikutip dari BBC, Senin (16/5).
Anna-Lisa menambahkan, setiap tanaman apakah yang ditanam menggunakan tanah dari Bulan atau tanah biasa terlihat sama setelah enam hari. Namun setelah enam hari, muncul beberapa perbedaan. Selada yang ditanam dalam tanah Bulan itu mulai terlihat tertekan, tumbuh lebih lambat dan kerdil.
Kendati demikian, hasil ini merupakan sebuah terobosan.
"Penelitian ini penting bagi tujuan eksplorasi manusia jangka panjang NASA karena kita akan memerlukan penggunaan sumber daya yang ditemukan di Bulan dan Mars untuk mengembangkan sumber makanan bagi kehidupan astronot di masa depan dan operasi di luar angkasa," jelas Kepala NASA, Bill Nelson.
"Penelitian pertumbuhan tanaman fundamental ini juga merupakan contoh utama bagaimana NASA bekerja untuk membuka inovasi pertanian yang dapat membantu kita memahami bagaimana tanaman dapat mengatasi kondisi buruk di daerah yang kekurangan makanan di Bumi."
Satu tantangan bagi para peneliti ialah sedikitnya tanah Bulan yang tersedia untuk melakukan eksperimen. Selama periode 1969-1972, astronot NASA membawa 382 kilogram batuan, sampel inti, kerikil, pasir, dan debu dari permukaan Bulan.
Tim Universitas Florida hanya diberikan 1 gram tanah per tanaman untuk eksperimen tersebut. NASA berencana mendaratkan manusia ke Bulan untuk pertama kalinya sejak 1972 dalam sebuah misi yang dijadwalkan pada 2025.
Baca juga:
Penampakan Sagitarius A*, Black Hole Supermasif di Pusat Bima Sakti
Ilmuwan Ingin Kirim Gambar Manusia Bugil ke Luar Angkasa untuk Menarik Alien
Bisakah Manusia Menumbuhkan Daging di Luar Angkasa?
Ilmuwan Amati Jenis Ledakan Baru di Luar Angkasa
Peristiwa 20 April 1972: Keberhasilan Apollo Mendarat di Bulan