Penelitian Ungkap Polusi Udara Berkaitan dengan Kematian karena Covid-19
Para peneliti menegaskan, terpapar Covid-19 kemudian terkena polusi udara bukan berarti polusi udara itu sendiri yang membunuh manusia, meski dampaknya bukan berarti tidak mungkin terjadi.
Sebuah penelitian oleh ilmuwan Jerman dan Siprus mengungkap, paparan polusi udara cukup lama kemungkinan terkait dengan 15 persen kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia.
Para peneliti melaporkan hasil studi mereka dalam jurnal Penelitian Kardiovaskular kemarin dengan menganalisis data dari Amerika Serikat dan China yang terkait dengan polusi udara, Covid-19 dan SARS.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
-
Apa gejala Covid Pirola? Mengenai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Pirola, diketahui belum ada gejala yang spesifik seperti disampaikan ahli virologi dari Johns Hopkins University, Andrew Pekosz, dilansir dari Liputan 6.Namun, tetap saja ada tanda-tanda yang patut untuk Anda waspadai terkait persebaran covid Pirola. Apabila terkena COVID-19 gejala umum yang terjadi biasanya demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, bersih, lelah, sakit kepala, nyeri otot serta kemampuan indera penciuman berubah, maka gejala covid Pirola adalah sakit tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, batuk dengan atau tanpa dahak, dan sakit kepala.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Bagaimana Pilkada 2020 diselenggarakan di tengah pandemi? Pemilihan ini dilakukan di tengah situasi pandemi COVID-19, sehingga dilaksanakan dengan berbagai protokol kesehatan untuk meminimalkan risiko penularan.
Para peneliti menegaskan, terpapar Covid-19 kemudian terkena polusi udara bukan berarti polusi udara itu sendiri yang membunuh manusia, meski dampaknya bukan berarti tidak mungkin terjadi.
Dilansir dari laman Aljazeera, Rabu (28/10), para penulis penelitian menggabungkan data satelit untuk partikel-partikel mikroskopis sekaligus jaringan pemantauan polusi udara di bumi untuk menghitung sejauh mana polusi udara berdampak terhadap kematian karena Covid-19.
Hasilnya menyatakan 19 persen kematian di Eropa dan 17 persen kematian di Amerika Utara.
"Jika paparan jangka panjang polusi udara dan terkena Covid-19 bersatu maka kita akan mengalami dampak parah terhadap kesehatan, terutama untuk organ jantung dan pembuluh darah," kata penulis penelitian Thimas Munzel.
Dia menuturkan, polusi udara dan Covid-19 meningkatkan faktor risiko kerusakan paru-paru dan penyakit jantung. Partikulat dari polusi udara juga meningkatkan aktivitas di permukaan sel reseptor, ACE-2, yang terlibat dalam bagaimana cara penyakit Covid-19 menyerang pasien.
"Jadi kita terpapar dua hantaman sekaligus: polusi udara yang menyebabkan kerusakan paru-paru dan sel ACE-2 yang bisa membuat virus mudah masuk ke dalam sel," ujar Munzel, profesor di Universitas Pusat Kesehatan dari Universitas Johannes Gutenberg, Mainz.
Jos Lelieveld dari Institut Kimia Max Planck mengatakan kepada AFP, penelitian ini menyimpulkan "paparan partikel dari polusi udara menjadi faktor yang makin memperburuk Covid-19."
Dia menyebut diperkirakan ada 6.100 kematian di Inggris yang diduga terkait dengan polusi udara. Di AS angkanya mencapai hampir 40.000 kematian.
(mdk/pan)