Penelitian Ungkap Ukuran Paus Makin Menyusut Karena Perubahan Iklim
Penelitian ini berfokus pada paus sikat Atlantik Utara (Eubalaena glacialis), yang terpengaruh secara signifikan oleh perubahan iklim.
Perubahan iklim yang terjadi di seluruh dunia telah memberikan pengaruh yang besar terhadap berbagai spesies di lautan, termasuk paus. Salah satu efek dari perubahan iklim yang telah teridentifikasi adalah pengurangan ukuran tubuh paus yang disebabkan oleh perubahan kondisi lingkungan.
Dikutip dari Live Science, Jumat (20/12), para peneliti menemukan perubahan iklim merupakan salah satu faktor utama yang mengakibatkan ukuran tubuh paus semakin kecil. Suhu air laut yang meningkat dan perubahan pola arus laut menjadi penyebab utama yang memengaruhi proses upwelling, yaitu fenomena alami di mana air laut dingin dan kaya nutrisi naik ke permukaan. Proses ini sangat penting karena menjadi habitat bagi plankton, yang merupakan sumber makanan utama bagi paus.
-
Bagaimana para ilmuwan merekam ikan siput ini di laut terdalam? Untuk menangkap rekaman makhluk unik ini, para ilmuwan menggunakan kamera otonom yang dikenal sebagai “pendarat”, yang dijatuhkan ke Palung Izu-Ogasawara.
-
Apa itu perubahan iklim? Menurut PBB, perubahan iklim adalah mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu dan pola cuaca. Pergeseran ini mungkin alami, seperti melalui variasi siklus matahari. Namun sejak tahun 1800-an, aktivitas manusia menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama akibat pembakaran bahan fosil seperti batu bara, minyak dan gas.
-
Bagaimana biologi membantu memahami masalah lingkungan seperti perubahan iklim? Selain sebagai ilmu dasar, bilogi juga membantu Anda untuk memahami fenomena masalah yang terjadi di lingkungan seperti perubahan iklim, wabah penyakit, dan lain sebagainya.
-
Bagaimana para ilmuwan berhasil memetakan Sungai Atmosfer? Para peneliti dari University of California telah menggabungkan data dari berbagai satelit untuk membuat peta koridor uap air yang luas ini. Tim dipimpin oleh ilmuwan atmosfer, yaitu Weiming Ma.
-
Bagaimana Danau Laut Tawar terbentuk secara ilmiah? Dari segi ilmiah, danau ini terbentuk akibat adanya aktivitas tektonik dan vulkanik yang sudah berlangsung selama ribuan tahun.
-
Bagaimana cara mengatasi perubahan iklim? Ada beberapa cara mengatasi perubahan iklim yang bisa dilakukan, di antaranya: Mengehmat Energi Salah satu cara mengatasi perubahan iklim adalah menghemat energi. Dengan menghemat energi, kita bisa mengurangi efek rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
Apabila jumlah plankton menurun, paus akan mengalami kesulitan dalam mencari makanan yang cukup. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tubuh paus tidak optimal, sehingga ukuran mereka menjadi lebih kecil dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Penelitian ini berfokus pada paus sikat Atlantik Utara (Eubalaena glacialis), yang mengalami dampak signifikan akibat perubahan iklim. Ketersediaan makanan bagi spesies ini berkurang, memaksa mereka untuk berenang lebih jauh dan mengeluarkan lebih banyak energi untuk mencari makanan. Energi yang seharusnya digunakan untuk pertumbuhan kini terpaksa dialokasikan untuk bertahan hidup, yang berujung pada penurunan ukuran tubuh mereka.
Fenomena serupa juga dialami oleh paus abu-abu di Samudra Pasifik. Peneliti mencatat, panjang tubuh paus abu-abu telah menyusut sekitar 13 persen sejak tahun 2000. Jika kita bayangkan, paus yang lahir pada tahun 2020 diperkirakan memiliki ukuran tubuh 1,65 meter lebih pendek dibandingkan paus yang lahir dua dekade sebelumnya. Penyusutan ukuran ini dapat mengganggu kemampuan paus untuk melakukan perjalanan jauh di lautan.
Tubuh yang lebih kecil membuat mereka kurang kuat dan lebih rentan terhadap predator serta perubahan lingkungan lainnya. Selain paus, banyak hewan lain juga mengalami penyusutan ukuran tubuh akibat perubahan iklim. Penelitian menunjukkan bahwa banyak spesies, termasuk ikan, burung, dan mamalia darat, terpengaruh oleh fenomena ini. Kenaikan suhu yang terjadi menyebabkan mereka kekurangan makanan atau energi untuk tumbuh dengan optimal.
Ekosistem Lautan
Paus memainkan peranan yang sangat vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut. Ketika paus bergerak di dalam air dan mengeluarkan kotoran, mereka berkontribusi dalam penyebaran nutrisi yang diperlukan oleh plankton dan berbagai hewan kecil lainnya.
- Penelitian Ungkap Suhu Tinggi Berbahaya Bagi Ketahanan Hidup Remaja, Rentan Mati Muda
- Penelitian Ungkap Paus Dapat Serap Karbon Sampai 33.000 Kilogram, Berkontribusi dalam Atasi Perubahan Iklim
- Ilmuwan Kaget Air Laut Makin Asin, Penyebabnya Ternyata Tak Terduga
- Penelitian: Tinggal di Daerah yang Banyak Pohon Bisa Bikin Umur Lebih Panjang Hingga 7 Tahun
Dikutip dari IFL Science, Jumat (20/12), paus juga memiliki dampak yang signifikan terhadap ekosistem laut serta siklus karbon global. Sebagai mamalia laut terbesar, paus memiliki usia yang panjang dan kemampuan untuk bermigrasi jauh, serta secara tidak langsung menyimpan dan mendistribusikan karbon di lingkungan laut. Hal ini menjadikan mereka salah satu elemen kunci dalam upaya mitigasi perubahan iklim.
Penelitian dalam jurnal Trends in Ecology and Evolution pada Desember 2022 menunjukkan, paus dapat menyimpan sejumlah besar karbon dalam tubuh mereka. Terdapat 12 spesies paus besar, seperti paus biru (Balaenoptera musculus), paus sirip (Balaenoptera physalus), dan paus bungkuk (Megaptera novaeangliae), yang diperkirakan menyimpan sekitar 2 juta metrik ton karbon. Jumlah ini setara dengan emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran 851 juta liter bensin. Oleh karena itu, keberadaan paus sangat penting dalam usaha mengurangi kadar karbon di atmosfer dan lautan.
Selain itu, paus juga berkontribusi pada siklus karbon ketika mereka meninggal. Bangkai paus yang tenggelam ke dasar laut membawa akumulasi karbon yang telah tersimpan dalam tubuh mereka sepanjang hidup. Proses ini, yang dikenal dengan sebutan carbon sequestration, memiliki potensi untuk menyimpan karbon dalam jangka waktu yang sangat lama. Para peneliti memperkirakan bahwa karbon tersebut bisa memerlukan waktu hingga 1.000 tahun untuk kembali ke permukaan laut. Dengan cara ini, bangkai paus yang tenggelam berfungsi secara efektif dalam mengurangi karbon yang seharusnya menguap ke atmosfer.