Penelitian: Virus Corona Varian Brasil P1 yang Bermutasi Bisa Lebih Berbahaya
Virus corona varian Brasil P1, yang menjadi penyebab lonjakan Covid-19 mematikan di negara Amerika Latin itu, bermutasi dengan cara yang bisa membuatnya lebih mahir dalam menghindari antibodi, menurut para ilmuwan yang meneliti virus tersebut.
Virus corona varian Brasil P1, yang menjadi penyebab lonjakan Covid-19 mematikan di negara Amerika Latin itu, bermutasi dengan cara yang bisa membuatnya lebih mahir dalam menghindari antibodi, menurut para ilmuwan yang meneliti virus tersebut.
Penelitian yang dilaksanakan oleh lembaga kesehatan masyarakat Fiocruz terhadap varian yang beredar di Brasil menemukan mutasi di daerah ujung virus yang runcing yang digunakan untuk masuk dan menginfeksi sel.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara kerja virus? Cara kerja virus adalah sebagai berikut:Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus.Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang. Materi genetik virus dapat berbentuk untai tunggal atau ganda, linear atau sirkuler.Materi genetik virus mengambil alih fungsi sel inang dan membuat sel inang menjadi pabrik virus. Sel inang akan menghasilkan ribuan salinan virus baru dengan menggunakan bahan-bahan dari sel inang itu sendiri.Virus baru keluar dari sel inang dengan cara lisis (membuat sel pecah) atau budding (membuat kantung-kantung kecil di permukaan sel). Virus baru kemudian siap untuk menginfeksi sel-sel lain.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Perubahan itu, kata para ilmuwan, bisa membuat virus lebih resisten terhadap vaksin, yang secara potensial bisa memperburuk keparahan wabah di negara paling padat di Amerika Latin itu.
“Kami yakin ini adalah mekanisme pelarian lain yang diciptakan virus untuk menghindari respons antibodi,” jelas salah satu penulis penelitian, Felipe Naveca, yang juga bagian dari Fiocruz di Manaus, di mana varian P1 diyakini berasal, dilansir Reuters, Kamis (15/4).
Naveca menyampaikan perubahan tampaknya mirip dengan mutasi varian Afrika Selatan yang lebih agresif, yang menurut penelitian menunjukkan beberapa vaksin secara substansial tak begitu manjur melawan varian ini.
“Ini secara khusus mengkhawatirkan karena virus terus berakselerasi dalam evolusinya,” imbuhnya.
Penelitian telah menunjukkan varian P1 ini 2,5 kali lebih menular daripada virus corona versi asli dan lebih resisten terhadap antibodi.
Pada Selasa, Prancis menghentikan semua penerbangan ke dan dari Brasil untuk mencegah penyebaran varian P1. Varian ini dengan cepat menjadi dominan di Brasil, dan diyakini menjadi faktor utama gelombang kedua wabah di negara itu, yang telah menewaskan 350.000 orang, jumlah kematian terbesar kedua di dunia setelah AS.
Menurut Ester Sabino, seorang ilmuwan di fakultas kedokteran Universitas Sao Paulo yang memimpin pengurutan genom pertama virus corona di Brasil, mutasi varian P1 tidak mengherankan karena cepatnya penularan.
“Jika Anda memiliki tingkat penularan tinggi, seperti yang Anda alami di Brasil saat ini, risiko mutasi dan varian baru meningkat,” jelasnya.
Peneliti Fiocruz termasuk Naveca juga baru-baru ini menggambarkan varian baru yang diturunkan dari garis keturunan yang berbeda ke P1, dan terdeteksi di timur laut negara itu, yang membawa 14 mutasi termasuk perubahan E484K yang pertama kali dicatat dalam varian Afrika Selatan.
Sejauh ini vaksin, seperti yang dikembangkan oleh AstraZeneca dan Sinovac China, telah terbukti efektif melawan varian P1 Brasil, tetapi Sabino mengatakan mutasi lebih lanjut kemungkinan tidak akan efektif dengan vaksin.
“Itu kemungkinan yang nyata,” katanya.
(mdk/pan)