Penyebab Punahnya Manusia Neanderthal Bukan karena Perang Tapi Kurang Seks
Penelitian yang dipublikasi dalam Jurnal Paleo Anthropology itu menyatakan kawin silang manusia Neanderthal dengan Homo Sapiens dapat mengakibatkan kepunahan.
Ilmuwan kini yakin penyebab punahnya manusia Neanderthal bukan terjadi karena peperangan antar sesama Neanderthal atau karena dihabisi binatang-binatang buas. Melainkan kepunahan manusia Neanderthal dipicu karena mereka kurang melakukan hubungan badan atau seks sesama Neanderthal.
Penelitian yang dipublikasi dalam Jurnal Paleo Anthropology itu menyatakan kawin silang manusia Neanderthal dengan Homo Sapiens dapat mengakibatkan kepunahan. Manusia Neanderthal yang kurang berhubungan badan dengan sesama Neanderthal diyakini ilmuwan sebagai penyebab kepunahan.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
“Pengetahuan kita tentang interaksi antara Homo Sapiens dan Neanderthal menjadi lebih kompleks dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih sulit untuk melihat diskusi ilmiah tentang bagaimana perkawinan antar kelompok terjadi,” ujar Profesor Chris Stringer, Pemimpin Riset Museum Evolusi Manusia.
“Kami mengusulkan bahwa perilaku ini dapat menyebabkan kepunahan Neanderthal jika mereka secara teratur berkembang biak dengan Homo Sapiens, yang dapat mengikis populasi mereka sampai mereka menghilang,” lanjutnya, dikutip dari Interesting Engineering, Kamis (3/11).
Menurut data genetik, dua spesies manusia Neanderthal dan manusia Homo Sapiens pertama kali saling berhubungan ketika manusia Homo Sapiens keluar dari Afrika sekitar 250.000 tahun lalu.
Berbagai kerangka manusia Homo Sapiens dapat ditemukan di Eropa dan Asia. Benua Afrika sendiri diyakini ilmuwan sebagai lingkungan evolusi manusia Homo Sapiens selama 400.000 tahun.
“Tanpa mengetahui persis seperti apa rupa atau perilaku Neanderthal, kita hanya bisa berspekulasi apa yang Homo Sapiens pikirkan tentang kerabat mereka (Homo Sapiens). Perbedaan bahasa mungkin lebih besar dari yang bisa kita bayangkan, mengingat kedalaman waktu pemisahan, dan akan jauh lebih besar daripada yang ada di antara bahasa modern mana pun,” jelas Stringer.
Meski berasal dari lingkungan yang berbeda, namun ilmuwan yakin manusia Neanderthal berkomunikasi kepada manusia Homo Sapiens melalui raut mukanya, terutama menggunakan alisnya yang menonjol.
Melalui raut muka, Neanderthal dan Homo Sapiens dapat berkomunikasi hingga melakukan hubungan badan.
Hingga kini ilmuwan masih bertanya-tanya mengenai tingkat kesuksesan kawin silang manusia Neanderthal dan Homo Sapiens. Sebab tanda-tanda genetik Homo Sapiens tidak ditemukan pada genetik-genetik manusia Neanderthal dari 40 – 60.000 tahun lalu.
Ilmuwan tetap yakin jika nenek moyang manusia dulu melakukan kawin silang dengan Neanderthal. Bahkan temuan menarik lain mengenai kurangnya DNA mitokondria menunjukkan hanya manusia Neanderthal jantan dan Homo Sapiens betina yang dapat kawin.
“Karena semakin banyak genom Neanderthal yang diurutkan, kita harus dapat melihat apakah ada DNA utama dari Homo Sapiens yang diteruskan ke Neanderthal dan menunjukkan apakah ide ini akurat atau tidak,” jelas Stringer.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)