Arkeolog Terkenal Jerman Ketahuan Palsukan Hasil Temuannya, Manipulasi Umur Fosil
Dia terkenal sejak penemuan tengkorak Neanderthal pada 1997.
Arkeolog terkemuka asal Jerman Axel von Berg kini menghadapi tuduhan pemalsuan dari beberapa penemuan prasejarahnya termasuk tengkorak Neanderthal yang ditemukan pada tahun 1997.
Dilansir Artnews, Von Berg menjadi terkenal setelah penemuannya pada tahun 1997 di sebuah situs dekat kota Ochtendung. Saat itu dia mengklaim telah menemukan tengkorak Neanderthal selama proyek penggalian.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Jerman? Arkeolog menemukan sepatu tentara Romawi berusia 2.000 tahun di sebuah lubang selokan kuno dalam sebuah proyek penggalian di dekat bekas lokasi pangkalan militer Romawi dan pemukiman sipil di Aliso.
-
Bagaimana para ilmuwan menemukan kebohongan fosil? Analisis mikroskopis menunjukkan tekstur dan komposisi bahan tidak sesuai dengan jaringan lunak fosil asli. Investigasi awal menggunakan fotografi UV mengungkapkan, keseluruhan spesimen diberi semacam bahan pelapis.
-
Fosil apa yang ditemukan di Jerman? Trachelosaurus fischeri pertama kali ditemukan pada 1918 di lapisan batu pasir Buntsandstein di Bernburg an der Saale, Jerman.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di situs Paleolitik di Jerman? Arkeolog telah menemukan gambar kuno di situs Paleolitik di Jerman yang terlihat menunjukkan gambar ikan yang ditangkap dengan jaring. Ini mengartikan bahwa sejak dahulu, teknologi penangkapan ikan dengan jaring sudah digunakan.
-
Siapa yang meneliti fosil? Salah satu penulis studi, Dr Siobhan Cooke dari Universitas John Hopkins menyampaikan, burung teror ini hidup di darat dan memiliki anggota tubuh yang dapat beradaptasi untuk berlari dan utamanya memangsa hewan lain.
-
Siapa yang menemukan fosil? Ilmuwan di Argentina telah menemukan fosil kecebong tertua yang sangat terawat.
“Saya tahu di mana mencarinya, tetapi saya juga beruntung,” kenangnya.
Pihak berwenang di Provinsi Rhineland-Palatinate, Jerman, telah merilis penyelidikan dengan klaim bahwa Von Berg salah menentukan usia dan asal-usul beberapa artefak temuannya.
Penanggalan yang salah selama bertahun-tahun
Kontroversi ini dimulai pada awal tahun 2024, ketika Kementerian Dalam Negeri Rhineland-Palatinate menerima bukti yang menunjukkan seorang pegawai senior di Direktorat Jenderal Warisan Budaya telah merusak temuan arkeologi.
Surat kabar Jerman Der Spiegel telah menentukan status Von Berg sebagai terdakwa. Menurut penyelidikan awal oleh kementerian ditemukan 21 fragmen tengkorak yang telah diberi tanggal salah, dan 18 kasus potensial pemalsuan lainnya termasuk temuan dari ujung tombak hingga gesper baju besi.
Setelah diteliti lebih jauh, penemuan tengkorak yang diduga milik Neanderthal ternyata bukan milik manusia purba tersebut melainkan milik manusia dari awal Abad Pertengahan.
Ketika menempuh pendidikan untuk meraih gelar doktor keduanya dan meneliti tentang tengkorak Zaman Besi di Universitas Goethe di Frankfurt, yang diawasi oleh antropolog Reiner Protsch, von Berg diketahui telah salah menentukan usia tulang selama bertahun-tahun.
Surat kabar tersebut melaporkan kecurigaan dari salah satu mahasiswa doktoralnya, Stefan Flohr, yang mengklaim Von Berg dan Protsch "bekerja sama."
Penyelidikan oleh Direktorat Jenderal Warisan Budaya juga menemukan bahwa tesis doktoral Von Berg menggambarkan temuan-temuan oleh otoritas negara yang sepenuhnya palsu.
"Hampir tidak ada yang benar, kadang-kadang bahkan tidak ada pemukiman yang disebutkan," kata wakil arkeolog negara Ulrich Himmelmann, seperti dikutip dari laman News Art, Rabu (11/12)
Von Berg dan pengacaranya membantah tuduhan tersebut dengan menyatakan ia bertindak dengan itikad baik dan mencatat bahwa temuannya telah ditinjau oleh seorang ahli Neanderthal Prancis.
Kementerian Dalam Negeri telah mengambil tindakan tegas dengan mencopot pekerjaannya dan status akademisnya. Pihak berwenang menjelaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan dapat meluas ke penemuan lainnya.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti