Penyelidikan Polisi Israel Sebut Helikopter Militer Tembaki Warga Saat Festival Musik 7 Oktober
Media terkemuka Israel, Haaretz, kemarin merilis laporan penyelidikan dari polisi Israel atas peristiwa penyerangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Hasil penyeldikan ini sesuai dengan pengakuan tawanan Hamas yang sudah dibebaskan.
-
Bagaimana drone Israel menembaki para pemuda Palestina? Pesawat tak berawak milik Israel itu terus menguntit warga sipil dari udara. Tampak jelas bahwa orang-orang Palestina ini tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman bagi apa pun atau siapa pun. Sebuah rudal lalu menghantam para pemuda itu, menewaskan dua di antaranya.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Apa yang ditemukan oleh para tentara Israel di perbatasan Gaza? Dua tentara cadangan Israel baru-baru ini menemukan sebuah lampu minyak kuno dari zaman Bizantium yang berumur 1.500 tahun di perbatasan Gaza.
-
Apa saja yang sedang dihemat oleh tentara Israel di Gaza? Penembak tank yang ditempatkan di Gaza diperingatkan untuk menghemat peluru untuk digunakan di wilayah utara Israel, di mana kemungkinan perang skala penuh melawan Hizbullah di Lebanon semakin meningkat.
-
Kapan serangan Israel ke Gaza dimulai? Dalam wawancara dengan Anadolu, Baraka dengan suara gemetar menceritakan kesulitannya mengubur puluhan bahkan ratusan mayat setiap hari sejak dimulainya serangan pada 7 Oktober.
-
Bagaimana Hamas menanggapi serangan udara Israel di Rafah? Hamas sebelumnya memperingatkan serangan Israel di Rafah bisa membatalkan negosiasi pembebasan sandera di Gaza.
Penyelidikan Polisi Israel Sebut Helikopter Militer Tembaki Warga Saat Festival Musik 7 Oktober
Media terkemuka Israel, Haaretz, kemarin merilis laporan penyelidikan dari polisi Israel atas peristiwa penyerangan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Mengutip sumber kepolisian dan aparat keamanan, Haaretz mengatakan, pejuang Hamas yang menyerang festival musik di Israel pada 7 Oktober lalu tampaknya tidak mengetahui adanya acara itu sebelumnya dan memutuskan menyerang massa di festival musik itu secara spontan.
Menurut salinan dokumen laporan kepolisian atas peristiwa penyerangan itu yang diperoleh stasiun televisi ISrael Channel 12, para pejuang Palestina itu awalnya akan menyerang pemukiman Re'im dan sejumlah desa lain di dekat perbatasan Gaza. Mereka baru mengetahui ada festival musik itu lewat pesawat nirawak (drone) dan dari udara ketika mereka menyerang masuk ke Israel dengan paralayang.
Saat itu ada sekitar 4.400 orang yang menghadiri festival musik ketika Hamas berhasil menerobos perbatasan yang dijaga pasukan keamanan Israel, termasuk sistem radar dan sensor bawah tanah.
- Pengakuan Tawanan Israel, “Kami Takut Pemerintah Akan Membunuh Kami dan Menyalahkan Hamas”
- Beredar Rekaman Video Dari Helikopter Apache Israel yang Tembaki Warga Mereka Sendiri Saat Konser Musik 7 Oktober
- FOTO: Melihat Jejak Serangan Hamas di Festival Musik Israel yang Tewaskan 260 Orang
- Terungkap Alasan Hamas Serang Israel Pada Tanggal 6 Oktober, Begini Sejarahnya
Hasil penyelidikan polisi dan interogasi ke sejumlah pejuang Hamas yang tertangkap menyatakan kelompok perlawanan Palestina itu tadinya tidak berniat menyerang festival musik.
Polisi kemudian menemukan peta target serangan di tubuh salah satu mayat anggota Hamas dan tidak ada lokasi festival musik di peta itu. Selain itu dari temuan polisi, menurut laporan Haaretz, militan Hamas tidak datang ke festival musik itu dari arah perbatasan tapi dari sebuah jalan tol di dekat lokasi itu.
Laporan itu juga menyatakan sebagian besar pengujung festival musik itu sudah meninggalkan lokasi pada saat Hamas datang.
Penyelidikan polisi juga menemukan helikopter militer Israel melepaskan tembakan ke arah para pengunjung festival dan militan Hamas, kata Haaretz.
"Penyelidikan terhadap insiden itu mengungkap helikoter tempur Israel tiba di lokasi dari pangkalan Ramat David kemudian menembaki teroris dan terkena ke sejumlah pengunjung di sana," kata Haaretz mengutip sumber kepolisian.
Laporan polisi juga merevisi jumlah korban tewas pada serangan itu dari 364, termasuk 17 polisi, menjadi 270 dan jumlah pengunjung festival yang diculik sebanyak 4o orang.
Serangan Hamas itu dibalas Israel dengan membombardir Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 12.000 warga Palestina, termasuk 5.000 anak-anak, kata Kementerian Kesehatan Palestina. Sebagian besar wilayah Jalur Gaza kini hancur total dan blokade Israel membuat warga Palestina tak mendapat pasokan air, listrik, bahan bakar, dan obat-obatan.