Perlawanan Kaum Hawa di Negeri Mullah, "Kita Menang karena Kita Benar"
Unjuk rasa kini telah meluas ke 31 kota dan daerah di seluruh Iran. Para pengunjuk rasa menuntut dicabutnya undang-undang terkait kewajiban memakai jilbab.
"Dia menendang saya di perut, mengikat tangan saya, menyeret tangan saya, dan mendorong saya masuk ke dalam sebuah mobil."
Maryam, perempuan 51 tahun menggambarkan bagaimana aparat di Iran menangkapnya saat ikut demo memprotes kematian Mahsa Amini. Mahsa Amini ditangkap polisi syariat awal September lalu karena dinilai memakai jilbab dengan "tidak patut". Dia diduga dipukul, lalu mengalami koma, dan meninggal di rumah sakit.
-
Siapa yang memberi peringatan tentang ancaman serius yang akan dihadapi umat manusia? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius.
-
Bagaimana cara menggoreng tahu isi yang benar? Panaskan minyak goreng secukupnya dengan api sedang. Celupkan tahu ke dalam adonan, lalu letakkan ke dalam wajan penggorengan. Ulangi langkah ini hingga tahu habis. Aduk tahu secara terus menerus selama penggorengan. Jika tahu mulai mengeras, kurangi intensitas api.
-
Mengapa penting untuk meningkatkan IQ? Aktivitas yang merangsang berbagai aspek kecerdasan Anda, seperti memori, penalaran, dan keterampilan eksekutif, dapat membantu Anda mengembangkan potensi intelektual Anda.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan kebiasaan baik untuk daya ingat sangat penting? Memiliki ingatan yang tajam dan mencegah masalah kognitif penting untuk kesehatan secara keseluruhan, terutama seiring bertambahnya usia.
-
Kenapa memahami ciri kalimat fakta dan opini sangat penting? Sebab kalimat fakta dan opini dapat membentuk sebuah informasi yang dibagikan ke orang banyak. Oleh karena itu memahami ciri kalimat fakta dan opini menjadi hal penting sehingga jika sudah menjadi informasi tidak mudah menimbulkan persepsi bagi penerimanya.
Unjuk rasa kini telah meluas ke 31 kota dan daerah di seluruh Iran. Para pengunjuk rasa menuntut dicabutnya undang-undang terkait kewajiban memakai jilbab.
Walaupun jaringan internet dibatasi, namun video-video terkait kekerasan aparat terhadap para demonstan terus bermunculan di media sosial.
"Lebih buruk dari apa yang Anda lihat dalam video-video ini," kata Maryam (nama samaran), dikutip dari BBC, Rabu (28/9).
"Saya mendengar salah satu dari komandan mereka memerintahkan pasukannya bertindak kasar. Petugas perempuan juga mengerikan. Salah satu dari mereka menampar saya dan menuduh saya mata-mata Israel dan pelacur," ujarnya.
BBC juga melihat sejumlah video di mana para komandan terlihat memerintahkan polisi huru hara "jangan mengasihani para pengunjuk rasa dan menembak mereka".
Video lainnya yang diverifikasi BBC menunjukkan aparat keamanan menembakkan peluru tajam ke pengunjuk rasa dan menangkap yang bisa mereka kejar.
Menurut media pemerintah, lebih dari 40 orang tewas selama kerusuhan tersebut. Sedangkan kelompok HAM melaporkan angka yang lebih tinggi dan menyebut ribuan pengunjuk rasa ditangkap.
Tetap tersenyum dan bersemangat
Sam juga menjadi korban kebrutalan aparat. Dia mengaku dipukul 15 aparat tanpa ampun.
"Saya merasakan darah di mulut saya dan serangan pistol setrum listrik di tubuh saya," ujarnya.
"Salah satu tentara menendang mata kiri saya saat membawa saya ke (tempat) di mana mereka menahan tahanan lainnya."
Maryam mengatakan orang-orang yang ditangkap selain dirinya tetap melakukan protes saat dibawa ke fasilitas milik Garda Revolusi Iran.
"Ada anak-anak perempuan lain dalam mobil itu, tapi mereka jauh lebih muda," ujarnya.
"Ketika saya melihat mereka dan keberaniannya, saya menyemangati diri saya. Mereka membantu saya. Mereka meneriaki dan mengolok-olok para petugas. Generasi ini berbeda dari generasi saya. Mereka tidak takut."
Maryam mengatakan dari fasilitas Garda Revolusi, dia dan tahanan lainnya dibawa ke sebuah kantor polisi kecil. Di sana ada sedikitnya 60 perempuan, ditempatkan dalam ruangan kecil.
"Setelah hampir seharian, ketika kami berteriak dan demo di dalam ruangan itu, mereka (aparat) mulai mengancam kami jika kami tidak diam, mereka akan memperkosa kami."
Seorang demonstran lainnya yang ditangkap selama dua hari di Teheran mengungkapkan kepada BBC, para tahanan yang lebih muda tetap bersemangat.
"Saya bersama para pengunjuk rasa yang berusia di bawah 25 tahun. Beberapa orang wajahnya berdarah, tapi mereka tersenyum, ngobrol, dan bercanda," tuturnya.
"Salah satu dari mereka meminta saya tersenyum dan mengatakan: 'Kita menang karena kita benar.'"
(mdk/pan)