Pertama Kalinya Pangeran Muhammad Bin Salman Akhirnya Sebut Israel Lakukan Genosida Terhadap Rakyat Palestina di Gaza
Puter Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman akhirnya menyatakan Israel pelaku genosida di Gaza, Palestina.
Putera Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman (MBS), dalam pidatonya kemarin untuk pertama kalinya menyebut perang Israel di Gaza sebagai genosida.
Pada pertemuan gabungan Liga Arab dan Organisasi Konferensi Islam yang diadakan di Ibu Kota Riyadh, pangeran Saudi dan pemimpin Arab lainnya mengeaskan kecaman mereka terhadap serangan Israel di Gaza dan Lebanon.
- Mengerikan, Israel Pakai Bom 'Melelehkan' Tubuh Warga Gaza yang Wafat di Pengungsian Al-Mawasi
- Jumlah Sesungguhnya Warga Palestina Jadi Korban Haus Darah Israel di Gaza Terungkap, Sungguh Biadab!
- Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
- Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
"KTT ini diselenggarakan sebagai perpanjangan dari KTT sebelumnya mengingat agresi biadab Israel yang terus berlanjut terhadap saudara-saudara kita, rakyat Palestina, dan perluasan agresi terhadap Republik Lebanon," katanya dalam pidato, seperti dikutip dari laman Middle East Eye (MEE), Senin (11/11).
"Kerajaan Arab Saudi menegaskan kembali kecamannya atas genosida yang dilakukan Israel terhadap saudara-saudara Palestina yang mengakibatkan lebih dari 150.000 orang mati syahid, terluka dan hilang, yang sebagian besarnya adalah wanita dan anak-anak," imbuhnya.
Sebelumnya, Arab Saudi dikabarkan akan meresmikan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, Pangeran Muhammad bin Salman baru-baru ini menyatakan pemerintahannya tidak akan melakukannya tanpa pembentukan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Pembunuhan sistematis dengan pelarangan lembaga bantuan di Gaza
Selain itu, Pangeran MBS juga mengecam “penodaan Masjid Suci Al-Aqsa” oleh Israel dan “penghinaan Otoritas Palestina di seluruh wilayah Palestina” serta mengkritik pelarang yang dilakukan Israel terhadap PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, dan serangan terhadap lembaga-lembaga bantuan di Gaza juga mengutuk perang Israel di Lebanon dan Gaza.
Sementara itu, Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menahan diri untuk tidak menyebut pembantaian Gaza adalah genosida tetapi “mengecam pembunuhan sistematis terhadap warga sipil di Gaza”
"Atas nama Mesir, saya nyatakan bahwa kami akan menentang semua rencana yang berupaya melikuidasi perjuangan Palestina, baik melalui pemindahan paksa atau membuat Gaza tidak layak huni. Kami tidak akan menerima itu dalam keadaan apapun," kata Sisi.
Sementara itu, Presiden Suriah Bashar al-Assad menyerukan "rencana eksekutif" oleh para pemimpin Arab dan Islam untuk mengakhiri perang Israel.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, memperingatkan terhadap rencana Israel "untuk memusnahkan warga Palestina” dan pelarangan UNRWA oleh Israel bertujuan untuk "menghilangkan solusi dua negara dan mencegah kembalinya pengungsi Palestina ke tanah air mereka".
Lebih lanjut, Erdogan mengkritik negara-negara Barat yang memberikan Israel "dukungan politik, ekonomi, militer dan moral," sementara juga mengakui "kegagalan negara-negara muslim untuk menanggapi secara memadai" situasi di Gaza.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti