Polisi Rusia Tangkap Hampir 1.500 Orang dalam Unjuk Rasa Pendukung Alexey Navalny
Polisi menangkap hampir 1.500 orang pada Rabu saat unjuk rasa berlangsung di seluruh Rusia, menyerukan pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny.
Polisi menangkap hampir 1.500 orang pada Rabu saat unjuk rasa berlangsung di seluruh Rusia, menyerukan pembebasan pemimpin oposisi Alexei Navalny. Kesehatan Navalny dilaporkan memburuk setelah tiga pekan melakukan mogok makan, menurut sebuah kelompok yang memantau penangkapan bermotif politik.
Unjuk rasa terbesar berlangsung di Moskow, di mana ribuan orang berpawai di pusat kota itu. Beberapa orang ditangkap bahkan sebelum unjuk rasa dimulai, menurut rekan Navalny.
-
Siapa yang mengklaim sebagai peretas yang mendukung Navalny? Para peretas ini mengklaim sebagai ekspatriat Rusia yang menentang rezim Putin, berbagi data yang mereka curi dengan harapan agar orang lain dapat membantu memahami apa yang sebenarnya terjadi terhadap Navalny.
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
-
Siapa yang mengintai Jenderal TNI Sayidiman Suryohadiprojo di Moskow? Kedatangan pejabat tinggi Departemen Pertahanan dan Keamanan RI ke Moskow menimbulkan kecurigaan dinas rahasia tersebut. Dinas intelijen KGB Sangat Ditakuti di Era Uni Soviet dan Blok Timur KGB menjadi andalan negeri tirai besi ini untuk mengorek informasi hingga menahan orang yang dianggap membahayakan negara.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang dilakukan oleh ilmuwan Vladimir Demikhov? Sekitar 70 tahun yang lalu, seorang ilmuwan menciptakan eksperimen mengerikan: anjing berkepala dua.
Tim Navalny menyerukan unjuk rasa tak berizin setelah laporan akhir pekan menyatakan kesehatan pengkritik Kremlin itu menurun dan nyawanya dalam bahaya.
“Kondisi Alexei memang kritis, dan karena itu kami menggerakkan unjuk rasa massal,” jelas sekutu dekat Navalny, Vladimir Ashurkov, yang juga direktur eksekutif Yayasan Pemberantasan Korupsi.
“Kesehatan Alexei merosot tajam, dan dia lebih tepatnya dalam kondisi kritis. Para dokter mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaannya, dia harus dibawa ke ICU,” lanjutnya, dikutip dari South China Morning Post, Kamis (22/4).
Organisasi yang dibentuk Navalny menyerukan para pengunjuk rasa berkumpul di Alun-Alun Manezh, di luar tembok gedung Kremlin, tapi polisi menutupnya. Massa kemudian berkumpul di dekat Perpustakaan Nasional Rusia dan barisan lainnya berkumpul di Jalan Tverskaya, sebuah jalan protokol yang menuju alun-alun tersebut. Kedua kelompok massa ini kemudian bergerak melalui jalan-jalan di kota itu.
“Bagaimana Anda tidak keluar jika seseorang sedang dibunuh – dan tidak hanya dia (Navalny). Ada begitu banyak tahanan politik,” kata seorang pengunjuk rasa di Moskow, Nina Skvortsova.
Di St Petersburg, polisi menutup Alun-Alun Istana, ruang terbuka publik yang luas di luar museum Hermitage dan para pengunjuk rasa berkerumun di Nevsky Prospekt.
Belum jelas apakah jumlah massa dan intensitas demonstrasi Rabu sama dengan unjuk rasa yang sama pada Januari lalu setelah Navalny ditangkap. Perkiraan jumlah massa bervariasi: polisi Moskow menyampaikan 6.000 orang berunjuk rasa di ibu kota negara tersebut, sementara pengamat mengatakan di saluran YouTube Navalny, massa berjumlah sekitar 60.000 orang.
OVD-Info, yang memantau penangkapan bermotif politik dan memberikan pendampingan hukum, mengatakan sedikitnya 1.496 orang ditangkap di 82 kota – terbanyak di St Petersburg hampir 600 orang.
Kesehatan memburuk
Tim pendukung Navalny menyerukan unjuk rasa nasional pada hari yang sama saat Presiden Vladimir Putin menyampaikan pidato nasional tahunannya. Dalam pidatonya, Putin mengecam pemerintah asing yang diduga berusaha menjatuhkan sanksi untuk Rusia.
Putin, yang tidak pernah menyebut nama Navalny di hadapan publik, tidak menyebutkan secara spesifik pihak mana yang dia kecam, tapi pemerintah Barat telah mengkritik tajam perlakuan Rusia terhadap Navalny dan menyerukan pembebasannya.
Di Moscow, juru bicara Navalny, Kira Yarmysh dan Lyubov Sobol, ditangkap polisi pada Rabu pagi. Yarmysh, yang berada dalam tahanan rumah setelah unjuk rasa Januari, ditangkap di luar apartemennya ketika dia keluar selama satu jam di mana dia diizinkan keluar rumah. Demikian disampaikan pengacaranya, Veronika Polyakova. Yarmysh dibawa ke kantor polisi dan didakwa dengan mengorganisir unjuk rasa tanpa izin.
Sementara Sobol dikeluarkan dari taksi yang ditumpanginya oleh polisi tak berseragam, kata pengacaranya, Vladimir Voronin.
OVD-Info melaporkan polisi mencari kantor yayasan Navalny di Yekaterinburg dan menangkap jurnalis yang berafiliasi dengan Navalny di Khabarovsk.
Navalny mulai melakukan mogok makan untuk memprotes pejabat lapas yang menolak mengizinkan dokternya berkunjung ketika dia mengalami sakit punggung dan kaki. Badan lembaga pemasyarakatan berdalih Navalny telah mendapatkan semua bantuan medis yang dibutuhkan.
Dokter Navalny, Yaroslav Ashikhmin, baru-baru ini mengatakan keluarga Navalny menunjukkan peningkatan tajam kadar kalium, yang dapat menyebabkan serangan jantung, dan peningkatan kadar kreatinin yang mengindikasikan gangguan ginjal dan dia “bisa mati kapan saja”.
Pada Minggu, Navalny dibawa ke sebuah rumah sakit di lapas lainnya dan diberikan tetesan glukosa. Petugas penjara menolak upaya dokter untuk mengunjunginya di sana.
(mdk/pan)