Pria Ini Tak Bisa Buang Air Besar Selama 22 Tahun, Dokter Lakukan Operasi Mengerikan Untuk Angkat Kotorannya
Pasien ini mengalami sembelit sepanjang hidupnya dan obat pencahar tidak mempan mengatasinya.
Pasien ini mengalami sembelit sepanjang hidupnya dan obat pencahar tidak mempan mengatasinya.
- Berlinang Air Mata, Wanita Asal Batam Ini Sedih Anaknya yang Idap Kanker Tidak Sempat Diberkati Paus
- Gagal Jadi Dokter karena Orang Tua Tak Mampu, Pria Ini Jadi Raja Properti Tajir Melintir
- Dokter di India Berhasil Sambung Dua Tangan Seorang Pelukis yang Buntung Selama Tiga Tahun karena Kecelakaan
- Kisah Tragis, Pria Ini Selamat Usai Tersambar Petir tapi kemudian Meninggal karena Dilumuri Kotoran Sapi
Pria Ini Tak Bisa Buang Air Besar Selama 22 Tahun, Dokter Lakukan Operasi Mengerikan Untuk Angkat Kotorannya
Setelah tidak bisa buang air besar selama 22 tahun, seorang pria asal China menjalani operasi besar untuk mengangkat feses yang menumpuk sejak lahir.
Sumber: Indy100
Pasien yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan, ia mengalami sembelit sepanjang hidupnya dan obat pencahar pun tidak dapat membantunya, dan akhirnya ia mendapatkan bantuan medis.
Saat pertama kali melihat pasiennya, Dr Yin Lu, dari Rumah Sakit Rakyat ke-10 di Shanghai, mengatakan bahwa pasiennya terlihat 'hamil lebih dari sembilan bulan'.
Pasien mengatakan kepada The Paper, karena keluarganya tidak terlalu memikirkan gejalanya, dia berpikir bahwa itu 'bukan masalah besar'.
Namun, 30 inci usus besar pasien harus diangkat, yang beratnya sekitar 29 kg, selama operasi tiga jam pada tahun 2017 setelah ditemukan adanya penumpukan kotoran seumur hidup.
Pasien tersebut kemudian dilaporkan didiagnosis menderita penyakit Hirschsrpung, yang diperkirakan hanya menyerang satu dari setiap 5.000 kelahiran.
Penyakit Hirschsrpung adalah kondisi langka yang menyebabkan kotoran tersangkut di dalam usus dan sebagian besar didiagnosis pada bayi dan anak kecil, menurut NHS (Badan Kesehatan Nasional Inggris).
"Biasanya usus terus menerus meremas dan mengendur untuk mendorong kotoran, sebuah proses yang dikendalikan oleh sistem saraf Anda," jelas NHS.
"Pada penyakit Hirschsprung, saraf yang mengendalikan gerakan ini hilang dari bagian di ujung usus, yang berarti kotoran dapat menumpuk dan membentuk penyumbatan," lanjutnya.
"Hal ini dapat menyebabkan konstipasi parah dan terkadang menyebabkan infeksi usus yang serius."
Gejala-gejalanya biasanya terlihat tak lama setelah kelahiran, tetapi terkadang tidak terlihat jelas sampai anak berusia lebih besar.
Tanda-tanda pada bayi termasuk gagal mengeluarkan mekonium dalam waktu 48 jam, yaitu kotoran berwarna gelap seperti ter yang dikeluarkan oleh bayi yang sehat segera setelah dilahirkan, perut membengkak dan muntah cairan berwarna hijau atau kuning kehijauan yang dikenal sebagai empedu.
Tanda-tanda pada bayi yang lebih besar dan anak-anak dapat mencakup perut bengkak, muntah atau sakit perut, sembelit yang terus-menerus yang tidak membaik dengan perawatan biasa dan tidak bisa minum ASI dengan baik atau gagal menambah berat badan.