Ratusan Juta Orang di Timur Tengah Terancam Kelaparan karena Perang Rusia-Ukraina
Ratusan juta orang terancam kelaparan parah dalam beberapa bulan ke depan karena kemiskinan ekstrem, kesenjangan, dan kerentanan pangan akibat perang Rusia-Ukraina.
Ratusan juta orang terancam kelaparan parah dalam beberapa bulan ke depan karena kemiskinan ekstrem, kesenjangan, dan kerentanan pangan akibat perang Rusia-Ukraina. Peringatan ini disampaikan Komite Palang Merah (ICRC) pada Selasa.
Dirjen ICRC, Robert Mardini menyampaikan, kelaparan ini akan dirasakan warga di sebagian wilayah Afrika dan Timur Tengah setelah terjadinya guncangan sistem keuangan, kelangkaan energi dan makanan.
-
Apa yang ditemukan oleh para peneliti Rusia di Punggung Bukit Atlantik Tengah? Mereka menangkap ikan yang tampak mirip dengan yang ditemukan di Kanada. Setelah para peneliti mengataminya lebih dekat, ikan tersebut memiliki kepala berukuran sedang, mata “sangat kecil” yang memiliki pupil tetapi tidak memiliki lensa dan gigi melengkung.
-
Bagaimana Bule Rusia tersebut diamankan? Bule tersebut, diketahui linglung di Lapangan Puputan, Badung, Kota Denpasar, pada Rabu (30/8) kemarin sekitar pukul 20:39 WITA.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Kapan bom dijatuhkan di Kharkiv? Video menunjukkan momen sebuah bom berpemandu Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di #Kharkiv,
-
Kapan puncak kemarau di Jawa Tengah? “Jadi kalau kita lihat di data saya, rata-rata dari ketersediaan kabupaten/kota baru sepertiga atau 45 persen yang baru digunakan. Sedangkan kita masa puncaknya pada Agustus dan September. Diharapkan pada November sudah mulai ada hujan. Artinya kalau kita petakan dengan permintaan masyarakat nantinya Insya Allah masih mencukupi. Itu baru sumber yang disiapkan oleh pemda setempat melalui BPBD,” kata Kalakhar BPBD Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggungan, mengutip YouTube Liputan6 pada Kamis (24/8).
-
Apa yang terjadi pada Bule Rusia tersebut? Bule tersebut, saat diamankan di Kantor Satpol PP Kota Denpasar, Bali, sempat membuka pakaian dan celananya hingga telanjang dan sempat memanjat pintu sel. "Mungkin dia depresi. Iya (Telanjang) saat baru di ruangan karena depresi ngamuk-ngamuk buka baju itu mungkin, di ruangan binaannya," kata Kepala Satpol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra saat dikonfirmasi, Kamis (31/8).
Mardini mengatakan, konflik di Ukraina menyebabkan meroketnya harga bahan bakar, pupuk, dan makanan. Ini semakin mencekik perekonomian masyarakat dan pengeluaran mereka semakin besar.
Sampai saat ini belum ada solusi skala besar untuk mengurangi dampak perang khususnya pada populasi yang sangat bergantung pada ekspor gandum dari Rusia dan Ukraina.
"Kita menghadapi situasi kerentanan pangan global yang mendesak dan semakin memburuk khususnya di wilayah Afrika dan Timur Tengah," jelas Mardini, dikutip dari Al Arabiya, Rabu (13/7).
"Konflik bersenjata, ketidakstabilan politik, ancaman iklim, dan dampak sekunder pandemi Covid-19 telah memperlemah kemampuan untuk bertahan dan pulih dari guncangan."
Perang Rusia-Ukraina, lanjut Mardini, telah membuat situasi yang memang telah kritis semakin memburuk.
Dia menambahkan, tanpa upaya bersama dan kolaboratif, ancaman bisa menjadi krisis kemanusiaan besar dengan nyawa manusia yang menjadi taruhannya. Negara-negara seperti Suriah, Yaman, Mali, Ethiopia, Somalia, dan Afghanistan akan sangat merasakan dampak krisis ini.
Di Somalia, jumlah anak di bawah usia lima tahun yang menderita gizi buruk dengan komplikasi medis naik hampir 50 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Naiknya harga makanan memaksa banyak keluarga memberhentikan anak-anak mereka sekolah karena mereka tidak mampu membiayai mereka.
Harga sereal di Afrika melonjak karena terhentinya ekspor dari Ukraina. Rusia dan Ukraina menyumbang 25 persen produksi gandum dunia, sementara sekitar 85 persen pasokan gandum Afrika diimpor. Sebanyak 90 persen pasokan gandum di Somalia diimpor dari Rusia dan Ukraina.
Di Yaman, setelah perang sipil yang berlangsung bertahun-tahun, lebih dari 50 persen populasi atau 16 juta orang mengalami kekurangan pangan parah.
Diperkirakan 346 juta orang di Afrika menghadapi kekurangan pangan parah, sedangkan hampir 10 juta orang di Sudan dan 7 juta orang di Sudan Selatan juga mengalami kekurangan pangan.
Sebelum perang Rusia-Ukraina, 90 persen populasi Suriah hidup dalam kemiskinan, dua sepertiga populasi bergantung pada bantuan kemanusiaan, dan 55 persen mengalami kekurangan pangan.
Di Afghanistan, harga tepung terigu naik 47 persen dari tahun lalu, sementara harga minyak goreng naik 37 persen. Sebagian besar impor gandum Afghanistan datang dari Kazakhstan, yang membatasi ekspor karena konflik di Ukraina.
Program Pangan Dunia (WFP) memperkirakan ada tambahan 47 juta orang di dunia yang akan mengalami kekurangan pangan tahun ini, sehingga totalnya menjadi 811 juta orang.
"Kami masih berkomitmen untuk mengatasi kedaruratan ini, tapi kemanusiaan saja tidak bisa mengatasinya," jelas Mardini.
"Kita, komunitas global, perlu secara kolektif melipatgandakan upaya kita melalui tindakan yang disesuaikan. Tanggung jawabnya ada pada kita. Begitu banyak nyawa, dan begitu banyak penderitaan, yang dipertaruhkan."
(mdk/pan)