Restoran Cepat Saji Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno, Ini Jenis Makanan yang Dijual
Restoran cepat saji di zaman Romawi kuno biasanya dikunjungi orang yang tidak punya waktu untuk memasak.
Restoran Cepat Saji Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno, Ini Jenis Makanan yang Dijual
Restoran Cepat Saji Sudah Ada Sejak Zaman Romawi Kuno, Ini Jenis Makanan yang Dijual
Di zaman modern ini, salah satu tempat makan yang populer adalah restoran cepat saji atau fast food. Berbagai merek restoran cepat saji waralaba bertebaran di kota-kota besar. Restoran cepat saji ternyata tidak hanya ada di dunia modern, tetapi di zaman kuno, restoran cepat sajin pun telah ada.
Dilansir Ancient Pages, orang-orang Romawi menyukai makanan lezat tapi mereka kerap malas mempersiapkan makan malam. Karena itulah mereka memilih makan di restoran cepat saji.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di saluran pembuangan kuno Romawi? Arkeolog menemukan patung dewa Yunani, Hermes, dengan panjang 2 meter, di Bulgaria tenggara yang berdekatan dengan perbatasan Yunani.
-
Apa yang ditemukan di makam Romawi kuno tersebut? Ilmuwan mengatakan mereka menemukan sisa-sisa sebuah muasoleum Romawi atau makam besar dengan "kondisi terawetkan yang mencengangkan".
-
Apa temuan arkeolog yang penting dalam penggalian pangkalan militer Romawi kuno ini? Dalam penggalian itu arkeolog menemukan bagian Via Pretoria, jalan utama di markas tersebut dan juga podium berbentuk setengah lingkaran serta area jalan berbatu yang menjadi bagian dari bangunan besar untuk umum.
-
Di mana makam Romawi kuno ini ditemukan? Arkeolog menemukan makam Romawi langka di dekat Stasiun London Bridge, Inggris.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di vila Romawi kuno yang tenggelam? Bagian vila yang ditemukan adalah lantai marmer yang sangat indah.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan kota Romawi kuno itu? Para arkeolog Prancis belum lama ini melakukan penggalian di lingkungan tua Hôtel Dieu Rennes di barat laut Perancis. Melansir laman arkeonews.net, Jumat (5/7) Institut Nasional Penelitian Arkeologi Pencegahan Perancis melaporkan penggalian di bawah rumah sakit kuno sejak abad ke-19 itu dimulai pada tahun 2022. Dua tahun setelahnya, para Arkeolog berhasil mengungkap temuan kota kuno tersebut dan sisa bukti kehidupan sehari-hari Romawi di zamannya.
Bukan KFC atau McDonald, juga bukan Burger King. Nama restoran cepat saji terkenal di zaman Romawi kuno adalah Thermopolium.
Restoran Cepat Saji Romawi Kuno
Di Thermopolium, pelanggan bisa memesan makanan hangat dan juga beragam minuman. Orang-orang yang sedang kelaparan bisa mendatangi cabang Thermopolium dan segera mendapatkan makanan yang diinginkan.
Kata "thermopolium" (bentuk jamaknya thermopolia) berasal dari bahasa Yunani, artinya: tempat yang menjual makanan panas. Foto: Thermopolium di kota kuno Pompeii/Wikipedia
Bentuk thermopolium atau desainnya itu biasanya berupa konter berbentuk L dan di atasnya ada lubang-lubang untuk meletakkan wadah makanan. Biasanya orang menikmati makanannya di luar ruangan karena dianggap sebagai salah satu aspek penting dalam sosialisasi. Foto: Public Domain
Makanan yang Dijual
Di thermopolium, harga makanan juga relatif murah. Jenis makanan yang dijual biasanya ikan atau keju yang dinikmati dengan roti. Sebagai makanan pencuci mulut, tersedia madu dan minumannya anggur pedas.
- 5 Resep Udang Saus Asam Manis Ala Restoran, Praktis dan Lezat Maksimal
- Dulu Sering Ditolong Waktu Jadi Tukang Ojek Oleh Bos Ikan, Aipda Purnomo Sambangi dan Ajak Makan di Restoran
- Restoran Terkecil & Misterius di Dunia, Hanya untuk 2 Orang Harganya Sampai Rp8 Juta
- Deretan Restoran Termahal di Dunia, Per Orang Harus Bayar Rp36 Juta
Untuk Kalangan Miskin
Thermopolium utamanya ditujukan untuk kalangan miskin. Karena tidak semua orang Romawi punya waktu untuk memasak di rumah. Banyak orang miskin Romawi tidak memiliki atau tidak mampu membangun dapur di rumahnya. Hal negatif dari thermopolium adalah banyak pengunjung yang teler dan mengabaikan tugas-tugasnya.
Orang dari kalangan menengah atas Romawi kerap menganggap buruk orang yang mengunjungi thermopolium. Tempat ini kerap diasosiasikan dengan gelandangan.
Arkeolog telah menemukan bekas thermopolia yang masih utuh di Pompeii dan Herculaneum. Foto: Wikipedia
Di Thermopolium di Asellina, Pompeii, arkeolog juga menemukan teko atau kendi dan sisa-sisa makanan, juga kendi yang masih berisi air. Arkeolog juga menemukan toples yang penuh koin atau uang logam yang diperkirakan hasil penjualan di thermopolium selama dua hari. Sumber: Ancient Pages