Sejak 2.200 Tahun Lalu Ketapel Sudah Dipakai untuk Lawan Yahudi
Para peneliti mengaku tidak tahu untuk apa ketapel itu dibuat dan sejauh ini belum ada bukti kuat yang mengatakan ketapel itu milik tentara Yunani.
Sekitar 2.200 lalu seorang tentara Yunani bertempur di sebuah kota Israel yang kini adalah Yavne dengan membidikkan ketapel ke pasukan Yahudi Hasmonean. Dia melepaskan peluru dalam pertempuran itu dan kemudian kisah itu menjadi bagian dari sejarah Hanukkah, hari keagamaan Yahudi.
Begitulah hasil salah satu kesimpulan dari temuan sebuah peluru ketapel di Yavne yang terbuat dari timah dan bertuliskan bahasa Yunani yang dibaca "Kemenangan bagi Heracles dan Hauron".
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Israel? Museum Israel di Yerusalem yang diduduki, Palestina, memamerkan sebuah topeng batu kuno langka dari Zaman Neolitikum untuk pertama kalinya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di gurun Sinai? Ahli Mesir kuno atau Egyptologi menemukan reruntuhan asrama atau rumah peristirahatan di gurun Sinai, Mesir.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Yerusalem? Arkeolog yang tengah melakukan penggalian di Yerusalem mengungkapkan sebuah temuan menarik berupa jaringan saluran kuno yang berasal dari zaman Raja Yoas dan Amazia, sekitar 2.800 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan di Masada oleh para arkeolog? Slip Gaji Tentara Arkeolog dari Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) menemukan selembar papirus slip gaji milik seorang tentara Romawi berasal dari tahun 72 SM saat penggalian di Masada. Slip gaji tersebut adalah salah satu dari 14 gulungan Latin yang ditemukan di Masada oleh para arkeolog – 13 di antaranya ditulis di atas papirus, dan satu di atas kertas perkamen.
Otoritas Purbakala Israel (IAA) yang menemukan benda itu mengatakan, peluru ketapel itu ditemukan sekitar setahun lalu dan sejak itu mulai dipelajari. Hasil temuan itu diumumkan sepuluh hari sebelum Hanukkah.
IAA mengatakan dalam pernyataan, peluru ketapel itu ditemukan di lokasi arkeologi Yavne dan ukurannya sekitar panjang 4,4 sentimeter dan umurnya sekitar 2.200 tahun. Dari masa benda itu dibuat diperkirakan saat itu ada peperangan antara tentara Seleucid melawan Hasmonean.
Para peneliti mengaku tidak tahu untuk apa ketapel itu dibuat dan sejauh ini belum ada bukti kuat yang mengatakan ketapel itu milik tentara Yunani.
"Tampaknya kita tidak bisa tahu pasti apakah peluru ketapel itu milik seorang tentara Yunani, tapi bukan tidak mungkian benda itu punya kaitan dengan konflik antara Yunani dan Hasmonean," kata Pablo Betzer dan Dr Daniel varga yang memimpin penggalian di lokasi dalam pernyataannya, seperti dilansir laman the Times of Israel, Kamis (8/12).
"Peluru kecil ketapel itu mengumumkan kemenangan para dewa kaum pagan Yavne dan itu menjadi bukti seberapa sengitnya pertempuran yang terjadi di Yavne kala itu," kata peneliti.
Menurut Prof Yulia Ustinova dari Universitas Ben Gurion yang memecahkan misteri tulisan Yunani di peluru ketapel itu, "Pasangan dewa Hauron dan Heracles dipandang sebagai sosok pelindung di masa Hellenistik."
"Peluru ketapel di zaman purba kala sudah ada sejak abad ke-5 sebelum Masehi, tapi peluru ketapel yang ada tulisannya baru ditemukan di Israel," kata Ustinova.
"Tulisan di peluru itu adalah pesan bagi para tentara untuk bersatu, menguatkan tekad, menakuti musuh, atau memberi kekuatan magis pada peluru itu sendiri. Tulisan pada peluru itu adalah bagian dari perang psikologis yang tujuannya untuk menakuti musuh, menyatukan pasukan dan meningkatkan daya juang."
IAA mengatakan temuan itu dan kisahnya akan disampaikan ke publik pada Selasa nanti dalam acara bertajuk "Yavne dan Segala Rahasianya" yang akan digelar di Aula Budaya Kota Yavne.
(mdk/pan)