Seperti Inggris dan Afsel, Di Skotlandia juga Risiko Rawat Inap Pasien Omicron Rendah
Statistik baru itu sejalan dengan data yang diterbitkan pada Rabu pagi dari Afrika Selatan dan Inggris dan juga sebelumnya sudah melalui kajian kelompok.
Di Skotlandia, varian COVID-19 Omicron memiliki lebih sedikit kemungkinan risiko rawat inap dibandingkan Delta, demikian menurut analisis data awal yang ditampilkan sebelum kajian kelompok pada Rabu.
Statistik baru itu sejalan dengan data yang diterbitkan pada Rabu pagi dari Afrika Selatan dan Inggris dan juga sebelumnya sudah melalui kajian kelompok.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa cromboloni viral di media sosial? Tips Membuat Cromboloni saat ini tengah ramai menjadi perbincangan di media sosial khususnya Tiktok.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Di mana virus-virus kuno itu ditemukan? Ilmuwan berhasil menghidupkan kembali virus prasejarah berusia 48.500 tahun yang terperangkap dalam permafrost (lapisan tanah beku) di Siberia.
Di Universitas Edinburgh, para peneliti melacak hampir 152.000 pasien yang didiagnosis COVID-19, termasuk 22.205 yang terinfeksi varian Omicron. Setengah dari pasien terinfeksi Omicron berusia di bawah 40 tahun.
Laman Antara melaporkan mengutip Reuters, Kamis (23/12), jumlah pasien Omicron yang membutuhkan rawat inap 68 persen lebih rendah dari yang peneliti perkirakan, berdasarkan tingkat pasien yang terinfeksi Delta.
Penelitian itu hanya mencakup pasien yang didiagnosis pada praktik perawatan primer.
Studi itu tidak mencakup pasien yang sudah dites COVID-19 di laboratorium Layanan Kesehatan Nasional yang sebagian besar pasien dirawat di rumah sakit, menurut laporan itu.
Peneliti Skotlandia memperkirakan bahwa 7,6 persen kasus Omicron itu infeksi ulang dibandingkan dengan hanya 0,7 persen infeksi yang diakibatkan oleh varian Delta. Mereka juga menemukan bahwa dosis ketiga vaksin memberikan “perlindungan tambahan yang cukup besar terhadap penyakit bergejala”.
Di Imperial College London, peneliti yang awal pekan ini melaporkan penyakit yang tidak kalah parah diakibatkan Omicron daripada Delta, sekarang sudah mengatakan mereka melihat bukti selama lebih dari dua pekan, yakni risiko rawat inap akibat Omicron cenderung berkurang sebesar 40 persen hingga 45 persen ketimbang infeksi Delta.
Peneliti di kedua negara mengatakan mereka melihat bukti bahwa vaksin tetap efektif dalam mencegah penyakit berat akibat Omicron dan dosis booster secara signifikan meningkatkan perlindungan yang memudar dari dua dosis awal.
Para ahli memperingatkan upaya untuk menentukan keparahan Omicron terhambat oleh tingkat kekebalan yang berbeda dari vaksinasi dan infeksi sebelumnya, baik antarnegara maupun dalam negeri, sekarang dan ketika Delta memuncak.
Mereka juga memperingatkan bahwa dibutuhkan penelitian lebih lanjut terkait infeksi Omicron dalam populasi yang lebih luas.
Baca juga:
Riset Inggris: Risiko Rawat Inap Pasien Omicron Lebih Rendah dari Delta
Jerman Laporkan Kematian Pertama karena Omicron
Riset Inggris: Risiko Rawat Inap Pasien Omicron Lebih Rendah dari Delta
Penelitian Oxford: Suntikan Booster Vaksin AstraZeneca Efektif Lawan Covid Omicron
Dirjen WHO: Kesenjangan Vaksin & Suntikan Booster Dapat Memperpanjang Pandemi
China Lockdown 13 Juta Penduduk di Kota Xi'an karena Lonjakan Kasus Covid-19
BPOM AS Izinkan Penggunaan Pil Covid Pfizer di Tengah Lonjakan Omicron