Simpan Dendam Selama 25 Tahun, Perempuan Ini Akhirnya Berhasil Jadi Polisi untuk Tangkap Pembunuh Ayahnya
Keluarga korban pembunuhan itu menyimpan luka yang mendalam di balik ketidakadilan yang dialami ayah mereka.
Seorang wanita di Brasil telah mendedikasikan hidupnya untuk menangkap pembunuh ayahnya dan akhirnya berhasil menghadirkan keadilan bagi keluarganya setelah 25 tahun berlalu sejak peristiwa tragis tersebut.
Menurut laporan Oddity Central pada Selasa (15/10/2024), kisah ini bermula pada 16 Februari 1999, ketika Givaldo Jos Vicente de Deus ditembak mati dalam sebuah pertengkaran di bar di Kota Boa Vista, Brasil.
-
Di mana katak kutu Brazil ditemukan? Kini, telah lebih dari satu dekade yang lalu, sebuah tim di bawah pimpinan Mirco Solé telah menerbitkan penelitian ekstensif tentang spesies katak yang sulit ditangkap dan hanya dapat ditemukan di dua lereng bukit berhutan di Bahia, Brazil Selatan itu.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di Brasil? Reptil purba dengan tangan besar dan cakar panjang ditemukan di selatan Brasil.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Brasil? Sebuah fosil tengkorak Pampaphoneus biccai dengan ukuran hampir 36 cm ditemukan bersama dengan sisa-sisa kerangka di sekitar São Gabriel, Brasil Selatan.
-
Kapan laba-laba Brazil aktif berburu? Arakhnida dikenal sebagai laba-laba pengembara karena mereka tidak membuat jaring, melainkan berkeliaran di lantai hutan pada malam hari untuk berburu mangsa.
-
Bagaimana cara Gong Perdamaian Dunia dibunyikan? Pada tanggal 9 September lalu gong ini dibunyikan oleh Bupati Kabupaten Ciamis, Herdiat Sunarya.
Givaldo terlibat sengketa dengan Raimundo Alves Gomes mengenai utang sebesar 150 real Brasil (sekitar Rp451 ribu pada tahun 1999). Setelah keluar dari bar, Gomes kembali beberapa menit kemudian dengan membawa senjata dan menembak Givaldo di kepala dari jarak dekat.
Ia melarikan diri dari lokasi kejadian, dan meskipun surat perintah penangkapan telah dikeluarkan, Gomes tidak pernah ditangkap. Keluarga Givaldo yang berduka tetap optimis untuk membawa pembunuhnya ke pengadilan. Anak perempuan tertua Givaldo, Gislayne Silva de Deus, yang saat itu baru berusia sembilan tahun, bertekad untuk menangkap Gomes.
"Kami ditinggalkan dalam keadaan hancur, dan ibu kami harus berjuang keras untuk membesarkan kami. Kejadian ini bisa saja membawa kami ke jalan yang keliru, tetapi ibu selalu mengajarkan kami untuk memilih jalan yang benar," kata Gislayne.
Bertekad untuk menjadi seorang polisi
Sebagai anak sulung dari lima bersaudara, Gislayne berperan dalam merawat adik-adiknya sambil tetap mengutamakan pendidikannya. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia berhasil diterima di fakultas hukum dan menjadi pengacara setelah tujuh tahun menempuh pendidikan.
Namun, pada tahun 2022, ia memilih untuk meninggalkan profesi hukumnya dan bergabung dengan kepolisian. Dua tahun kemudian, tepatnya pada 19 Juli 2024, ia berhasil lulus ujian dan secara resmi diangkat sebagai penyelidik di Polisi Negara Bagian.
Berhasil Menangkap Pelaku Pembunuhan Ayahnya
Setelah bergabung dengan Divisi Homicide (Pembunuhan), Gislayne meminta tugas untuk memburu Raimundo Alves Gomes. Pada tanggal 25 September 2024, hanya dua bulan setelah memulai karirnya sebagai polisi, Gislayne berhasil menangkap Gomes yang bersembunyi di sebuah peternakan di daerah Nova Cidade, dekat Boa Vista.
"Saat saya melihatnya di kantor polisi, saya memperkenalkan diri dan menyatakan bahwa saya bertanggung jawab atas pelaksanaan surat perintah penangkapannya," ungkap Gislayne.
"Saya membagikan berita ini kepada keluarga saya, dan semua merasa tenang serta mendapatkan keadilan. Kami telah menunggu lama, dan meskipun awalnya kami ragu, akhirnya kami mencapai momen ini."
Tidak dapat menahan tangis
Gislayne tidak dapat menahan air matanya ketika berhadapan dengan pria yang menyebabkan kematian ayahnya.
"Melihat orang yang bertanggung jawab atas kematian ayah saya akhirnya diborgol membuat saya tak bisa menahan air mata. Itu adalah ledakan emosi yang berubah menjadi air mata lega," ujarnya.
Kisah Gislayne, yang menunjukkan dedikasinya untuk menghormati ayahnya dan membawa ketenangan bagi keluarganya, telah menyentuh hati jutaan orang di Brasil dan seluruh Amerika Selatan sejak berita ini pertama kali dilaporkan.