Staf kedubes Malaysia merasa aman meski dicekal keluar Korut
Staf kedubes Malaysia merasa aman meski dicekal keluar Korut. Hubungan Malaysia dan Korut kian memanas. Persoalan bertambah pelik ketika masing-masing mengusir duta besar dan mencekal warga negara dari kedua negara. Meski begitu, mereka yang dicekal tetap merasa aman dan beraktivitas seperti biasa.
Pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri penguasa Korea Utara Kim Jong-un, di Bandara Internasional Kuala Lumpur membuat hubungan Malaysia dan Korut kian memanas. Persoalan bertambah pelik ketika masing-masing negara mengusir duta besar dari kedua belah pihak untuk pulang ke negaranya.
Adapun yang terkena imbas dari masalah tersebut adalah warga sipil dan staf kedubes Malaysia. Mereka dilarang pulang ke negaranya oleh otoritas Korut. Kendati demikian, salah satu staf kedutaan Malaysia di Pyongyang mengaku merasa aman di negara komunis tersebut meski tidak diperbolehkan pulang.
"Jangan khawatir pada kami. Kami semua aman di sini," kata Mohd Nor Azrin Md Zain melalui pesan singkat, seperti dikutip dari laman Free Malaysia Today, Rabu (8/3).
"Kami sudah menghubungi Kementerian Luar Negeri Malaysia dan orang-orang tercinta di rumah serta selalu memperbarui tentang keadaan kami setiap waktu agar mereka semua tahu keadaan kami di sini. Sekarang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan (dari pencekalan ini)," tambahnya.
Hal serupa juga turut diungkapkan oleh staf kedubes Malaysia lain yang menolak untuk disebutkan namanya.
"Yang bisa saya katakan adalah segalanya normal di kantor ini, tidak ada hal yang membuat kami ketakutan atau apapun. Kami menjalaninya seperti hari biasa lain," kata staf tersebut.
Nor Azrin merupakan satu dari tiga staf kedutaan Malaysia di Pyongyang yang ditahan di Korut bersama istri dan tiga anaknya. Dua staf lain yang ditahan adalah asisten pribadi dubes, Noor Saaidah Jamaludin dan asisten administratif, Nirmala Malar Kodi Singaram.
Selama pencekalan ini, Nor Azrin juga mengimbau kepada seluruh warga sipil Malaysia di Korut agar terus memperbarui informasi resmi yang dikeluarkan oleh Wisma Putra dan tidak mudah percaya dengan sumber yang tidak terverifikasi. Sementara dia, sebagai perwakilan, akan terus melakukan tugas sebagaimana mestinya.
"Tugas kami adalah melanjutkan pekerjaan yang memang sudah diberikan kepada kami sebagai pelayan publik," pungkasnya.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kapan P.K. Ojong meninggal? Sebulan kemudian, Ojong meninggal dunia pada 31 Mei 1980.
-
Kapan Jokowi diundang untuk hadir di Dies Natalis UGM ke-74? Tapi prinsipnya sejak awal Dies ke-74 ini kami mengundang beliau untuk hadir di Dies Natalis ini,
-
Bagaimana K.H. Abbas Abdul Jamil melawan penjajahan? Salah satu yang menjadi modalnya dalam melawan penjajah adalah menghidupkan kembali Tarekat Tijaniyah yang didirikan oleh ulama Aljazair, Syekh Abul Abbas Ahmad At-Tijani (1737-1815).Dalam gerakan ini, Kiai Abbas menyebarkan semangat mengedepankan syariat sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW dalam melawan tirani. Ada semangat kerasulan yang dibawa dalam gerakan ini, agar penjajahan yang memperbudak dan menyengsarakan rakyat dihapuskan.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan Utara? Lempeng tektonik berumur 120 juta tahun dengan ukuran seperempat dari Samudera Pasifik terungkap berada di Kalimantan Utara setelah sebagian besar bagian kerak Bumi masuk ke dalam lapisan dalam Bumi.
-
Apa yang ditinjau oleh Jokowi di Kabupaten Keerom? Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung ladang jagung yang ada di kawasan food estate, Desa Wambes, Kecamatan Mannem, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Baca juga:false
Kisruh diplomatik, Malaysia-Korut saling sandera warga sipil
Dicekal Korut, staf kedubes Malaysia bakar semua dokumen
Suasana mencekam Kantor Kedubes Korea Utara usai disegel Malaysia
Najib Razak marah warganya dilarang keluar dari Korea Utara
Kemlu tak tahu ada WNI mau serang rombongan Raja Salman di Malaysia