Takut Serangan Hizbullah, Netanyahu Lari dari Rumahnya ke Bunker Perlindungan
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan melarikan diri ke bunker perlidungan saat serangan Hizbullah kemarin.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meninggalkan rumahnya di Caesarea setelah sirine tanda bahaya berkumandangan di Israel. Demikian dilaporkan portal berita media Israel, Walla.
Netanyahu kemarin lari ke bunker perlindungan ketika kelompok perlawanan Lebanon, Hizbullah, terus menggempur wilayah utara kawasan pendudukan Palestina yang dikuasai Israel.
- Israel Babak Belur Dihajar Hizbullah, 9.000 Bangunan dan 7.000 Kendaraan Hancur
- Tel Aviv Membara, Hizbullah Luncurkan 340 Rudal Hantam Target Militer ke Israel
- Sejak Rumahnya Dihantam Drone Hizbullah, Netanyahu Kerja dari Bunker di Bawah Tanah
- Jumlah Korban Tentara Israel Akibat Serangan Hizbullah Terungkap, Angkanya Luar Biasa
Pasukan Hizbullah juga mampu menggagalkan upaya tentara Israel yang akan memasuki wilayah Lebanon melalui selatan. Hizbullah terus memberikan dukungan kepada Gaza sebagai bentuk perlawanan atas serangan Israel terhadap sejumlah kota, desa, dan warga sipil.
Dilansir Middle East Monitor, Sabtu (5/10), sejak pagi kemarin, sirine berkumandang di Margaliot, Misgav Am, Hanita, Krayot, Nahariyya, Lembah beit She'an, dan Menahemia bersamaan dengan serangan roket dari Lebanon.
Media Israel menyebut peristiwa kemarin "Kegilaan di langit Haifa dan Krayot".
Drone Hizbullah di atas rumah Netanyahu
Media Israel juga melaporkan Netanyahu dan sejumlah menterinya berlindung di lokasi bawah tanah di Kota Yerusalem, sementara Menteri Pertahanan Yoav Gallant berlindung di sebuah gedung bawah tanah di Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.
Serangan roket dan rudal Hizbullah kian meningkat setelah pemimpin mereka Hassan Nasrallah dibunuh Israel pekan lalu di Beirut, Lebanon.
Pada Agustus lalu Koran Israel, Israel Hayom melaporkan dugaan adanya sebuah drone Hizbullah terbang di atas rumah Netanyahu di Qaysaria, selatan Haifa.
Menurut Israel Hayom, radar di kapal rudal Israel yang ditempatkan di lepas pantai Qaysaria mendeteksi sebuah drone. Deteksi ini ditafsirkan sebagai drone pengintai Hizbullah yang dimaksudkan untuk memotret kediaman Netanyahu di tepi pantai.
Namun, militer Israel menyebut hal tersebut "alarm palsu", mengingat bahwa sistem radar terkadang mengeluarkan peringatan bahkan jika ada kawanan burung atau benda lain.