Tentara Israel Tembak Mati Dua Warga Kristen Palestina di Gaza Saat di Dalam Gereja
Paus Fransiskus menyesalkan penembakan ini, menyebut Israel menggunakan taktik "terorisme" di Gaza.
Korban yang ditembak adalah ibu dan anak yang sedang mengungsi di dalam gereja.
- Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Jalur Gaza, Usir 100.000 Warga Palestina dalam 24 Jam
- Bukti Israel Kejamnya Luar Biasa, Anak Kecil Ditembak buat Pancingan saat Warga Datang Menolong Langsung Dibom
- Ini Deretan Pernyataan Paus Fransiskus Soal Isu Palestina
- Pendeta di Kota Kelahiran Yesus Tantang Umat Kristen Pendukung Israel datang ke Palestina: Perang di Gaza Adalah Genosida
Tentara Israel Tembak Mati Dua Warga Kristen Palestina di Gaza Saat di Dalam Gereja
Tentara Israel menembak mati dua perempuan Kristen, seorang lansia dan putrinya, ketika mereka berada di dalam sebuah gereja Katolik di Gaza, Palestina.
Insiden penembakan ini dikonfirmasi Latin Patriarchate of Jerusalem dalam pernyataannya pada Sabtu.
Latin Patriarchate of Jerusalem menyampaikan, pada siang hari, seorang penembak jitu tentara Israel "membunuh dua perempuan Kristen di dalam (gereja) Holy Family Parish di Gaza". Sejumlah keluarga mengungsi di dalam gereja tersebut sejak agresi Israel dimulai di Jalur Gaza awal Oktober lalu.
"Nahida dan putrinya Samar ditembak dan terbunuh ketika mereka berjalan ke Sister's Convent. Salah satunya dibunuh ketika dia berusaha menyelamatkan yang lainnya," jelas pernyataan tersebut, dikutip dari Al Jazeera, Senin (18/12).
Menurut pernyataan Latin Patriarchate of Jerusalem, tidak ada peringatan disampaikan sebelum penembakan dimulai.
“Mereka ditembak dengan kejam di dalam lingkungan Paroki, di mana tidak ada pihak yang berperang," kata pernyataan tersebut.
Selain itu, tujuh orang lainnya juga terluka ketika berusaha melindungi satu sama lain saat tentara Israel melepaskan tembakan.
"Ini kampanye kematian yang ditargetkan selama musim Natal terhadap komunitas Kristen tertua di dunia,” kata Hammam Farah, anggota keluarga Nahida dan Samar, dalam sebuah pernyataan di X.
Reporter Al Jazeera, Hani Mahmoud, yang melaporkan dari Gaza menyampaikan, gereja tersebut menjadi target pengeboman Israel dalam beberapa hari terakhir.
"Sebagian besar bagian gereja hancur. Penembak jitu menembak setiap pagi ke halaman gereja," kata Mahmoud.
Latin Patriarchate of Jerusalem menyampaikan, tiga proyektil yang ditembakkan oleh tank Israel juga mengenai biara amal Suster Bunda Teresa, menghancurkan generator dan pasokan bahan bakar, dan membuat bangunan yang menampung 54 penyandang disabilitas tidak dapat dihuni.
"54 penyandang disabilitas saat ini mengungsi dan tidak memiliki akses terhadap alat bantu pernapasan yang sebagian dari mereka perlukan untuk bertahan hidup,” tambahnya.
Foto: X/@hammam_therapy
Menurut kantor pers Vatikan, serangan tersebut melukai tiga orang.
“800 orang Kristen yang tersisa di Gaza berada di ambang kepunahan. Mereka (Israel) telah mempersulit kehidupan komunitas ini,” kata Mahmoud.
Paus Fransiskus menyesalkan serangan tersebut, menyatakan Israel menggunakan taktik "terorisme" di Gaza.
"Saya terus menerus menerima kabar duka dan menyakitkan dari Gaza," kata Paus.
"Warga sipil tidak bersenjata menjadi sasaran pengeboman dan penembakan. Dan ini terjadi bahkan di dalam kompleks paroki Holy Family, di mana tidak ada teroris, tapi keluarga, anak-anak, orang-orang yang sakit dan cacat, biarawati."