Terkenal Kuat dan Berbahaya, Ini Nama-Nama Pasukan Elit Yunani Kuno dalam Sejarah
Pasukan khusus di Yunani Kuno dikenal berbahaya dan mematikan. Banyak tindakan berani mereka didokumentasikan dalam catatan sejarah.
Setiap negara memiliki prajurit atau tentara yang bekerja untuk menjaga keamanan. Biasanya, pasukan khusus di zaman modern dilatih untuk melakukan berbagai macam misi, termasuk misi perang non-konvensional, anti teroris, pengintaian, aksi langsung, dan pertahanan luar negeri.
Pasukan elit ternyata juga ada sejak zaman Yunani Kuno. Mereka tetap melakukan beberapa keahlian mirip pasukan modern seperti mengintai. Namun, pengintaian mereka digunakan untuk membunuh musuh dan mengambil alih wilayah untuk memperbesar daerah kekuasaan suatu kerajaan.
-
Apa yang ada di dalam guci Yunani kuno tersebut? Guci kuno ini dilapisi dengan lembaran tipis yang terbuat dari timah dengan ukiran kutukan yang ditujukan untuk korbannya. Saat ditemukan, didalam guci berisi tulang-tulang ayam yang dipotong bersama dengan sebuah koin.
-
Apa yang ditemukan di lengan tentara Yunani kuno itu? Pada 2013, profesor Yunani dan Ketua Antropologi di Universitas Adelphi, Anagnostis Agelarakis, membawa beberapa bagian dari kerangka prajurit Yunani kuno yang terluka itu dari Yunani Utara ke Pusat Medis Yahudi Long Island (LIJ), dengan izin dari Badan Arkeologi Yunani.Kerangka prajurit ini ditemukan saat penggalian arkeologi dilakukan Badan Arkeologi Yunani.Ahli radiologi LIJ, Helise Coopersmith melakukan rontgen pada potongan tulang prajurit tersebut, yang jenazahnya berusia lebih dari 2.500 tahun. Mata panah perunggu tertanam di ulna kiri (tulang utama di lengan bawah).
-
Kapan tengkorak gadis Yunani kuno ini ditemukan? Tengkorak ini berasal dari sekitar tahun 400 sampai 300 SM.
-
Di mana tengkorak gadis Yunani kuno tersebut ditemukan? Tengkorak tersebut ditemukan bersama serangkaian kerangkan perempuan dan gadis lainnya di Pemakaman Utara, Patras, yang merupakan pemakaman zaman Helenistik.
-
Siapa yang di Yunani Kuno biasanya ditato? Pasalnya, di zaman Yunani kuno, tato biasanya dimiliki oleh orang asing atau budak, penjahat, dan tawanan.
-
Apa fungsi utama tato di Yunani Kuno? Dalam masyarakat Yunani kuno, tato dianggap hal negatif. Pada zaman itu, tato dijadikan bertujuan untuk menghukum dan mengidentifikasi penjahat dan orang buangan.
Pasukan khusus di Yunani Kuno dikenal berbahaya dan mematikan. Banyak tindakan berani mereka didokumentasikan dalam catatan sejarah.
Siapa saja nama-nama pasukan khusus Yunani Kuno ini? Simak penjelasan yang dilansir dari Greek Reporter.
Pada 480 SM, ada sebuah pasukan khusus bernama Band of Sciritae yang dikenal karena kekuatan dan kemampuan bertarungnya. Kelompok ini berasal dari pegunungan Laconia dan tunduk kepada Spartan.
Membunuh dua jenderal
Prestasi terbesar mereka adalah membunuh dua orang jenderal Persia di tenda musuh mereka sendiri. Pasukan ini berhasil diam-diam masuk ke dalam tenda dua jenderal yang sedang tertidur.
Selain Band of Sciritae, terdapat pasukan khusus Yunani kuno lain bernama Band of Thebes. Mereka dibentuk pada 378 SM oleh jenderal Gorgidas Thebes.
Pasukan khusus legendaris ini hanya terdiri dari 150 pasang prajurit terbaik. Mereka terpilih setelah rangkaian latihan fisik yang sulit dalam gulat, menunggang kuda, hingga menari.
Prajurit Thebes harus memiliki pasangan yang dianggap seperti seorang teman. Tujuannya adalah ingin mengikat rasa persahabatan antar prajurit agar saling melindungi satu sama lain saat pertempuran.
Baju besi dan kuda terbaik
Band of Thebes dikenal sangat kuat dan telah menginvasi Yunani Tengah. Namun sayang, mereka dikalahkan oleh pasukan elit lain bernama Hetaiori Makedonia.
Hetaori Makedonia adalah pasukan khusus lainnya yang berperan sebagai pasukan pendamping terbesar. Mereka dipimpin oleh raja dari Kerajaan Yunani Kuno, Aleksander Agung.
Beranggotakan 2600 orang, pasukan ini terdiri dari penunggang kuda elit yang dipersenjatai dengan baju besi dan kuda terbaik oleh Aleksander. Hetaori berperan sebagai "hadiah kejutan" untuk pasukan musuh saat di medan perang.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)