Tragis, Bocah 7 Tahun Palestina Tewas karena Jatuh Saat Dikejar Tentara Israel
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan mereka menuntut agar Israel menyelidiki secara menyeluruh atas kematian bocah itu.
Seorang bocah tujuh tahun Palestina kemarin tewas setelah jatuh dari ketinggian ketika lari dari kejaran tentara Israel di Desa Tuqu di Betlehem. Demikian kata petugas medis setempat.
Rumah Sakit Beit Jala mengumumkan kematian Rayyan Yasir Sulaiman setelah upaya menyelamatkan nyawanya gagal.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel terhadap tahanan Palestina? Dengan posisi tangan terikat dan tanpa busana, para tahanan tersebut diperdaya sebagai perisai hidup untuk masuk ke rumah dan terowongan hancur di Jalur Gaza.
-
Apa yang dirindukan Palestina dalam puisi ini? Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan.
-
Bagaimana Israel merespon pengakuan negara Palestina? Sebagai tanggapan, Israel menarik duta besarnya untuk Irlandia, Norwegia, dan Spanyol. Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben-Gvir, melakukan tindakan provokatif dengan mengunjungi Kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur, menyatakan bahwa situs suci tersebut "hanya milik negara Israel."
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Apa masalah utama yang memicu konflik Israel dan Palestina? Konflik Palestina dan Israel, hingga kini masih menjadi isu kemanusiaan yang belum berakhir. Konflik yang bermula sejak tahun 1947 ini bahkan masih sering memanas. Di mana penduduk Israel terus berusaha menguasai wilayah yang seharusnya menjadi hak dari warga negara Palestina.
-
Bagaimana tanggapan Inggris terhadap konflik Israel-Palestina? Sejauh ini Inggris pun bersikap tengah dalam menyikapi konflik Israel-Palestina. Meski pembantaian di depan mata, Inggris justru tetap menjaga 'kemesraan' dengan Israel. Lewat pernyataan kantor PM Inggris pada Minggu (7/7), Starmer disebut telah berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata."Dia kemudian menegaskan kebutuhan yang jelas dan mendesak untuk gencatan senjata, pelepasan sandera, serta peningkatan segera volume bantuan kemanusiaan terhadap warga sipil," dikutip Anadolu Agency.Starmer juga mengucapkan terima kasih kepada Netanyahu atas ucapan selamat yang diberikan kepadanya usai dilantik menjadi PM Inggris yang baru. Dirinya pun berharap bisa lebih memperdalam hubungan akrab antara Inggris dan Israel.
Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan mereka menuntut agar Israel menyelidiki secara menyeluruh atas kematian bocah itu.
“Kami berduka dengan kematian seorang anak yang tidak bersalah,” jelas wakil juru bicara, Vedant Patel, seperti dilansir Haaretz, Kamis (29/9).
Menurut penduduk setempat, anak itu meninggal saat pasukan Israel sedang melakukan aktivitas militernya di sekitar rumah keluarganya di Kota Teqoa dekat Betlehem, wilayah Tepi Barat.
Namun Paman Rayyan, Muhammad Sulaiman menjelaskan keponakannya mengalami serangan jantung ketika pasukan Israel datang ke rumahnya untuk menangkap dua kakaknya berumur 8 dan 10 tahun yang diduga melempar batu ke arah pasukan Israel.
Namun Kementerian Kesehatan Israel menyangkal pernyataan paman Rayyan. Menurut mereka Rayyan meninggal karena jatuh saat sedang dikejar pasukan Israel.
Pejabat pertahanan Israel juga mengungkap pasukan Israel kala itu datang ke rumah Rayyan hanya untuk menanyai orang tuanya tentang insiden pelemparan batu yang terjadi sebelumnya.
Namun penduduk setempat mengatakan Rayyan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis dan dinyatakan meninggal setelah itu.
Militer Israel segera mendalami kasus ini dan kemarin mengeluarkan pernyataan “klaim tentang kematian anak di bawah umur telah diketahui. Penyelidikan awal tidak menemukan hubungan antara kematiannya dan aktivitas tentara di wilayah itu.”
Tetapi paman Rian mengatakan Rayyan berada di rumah bersama kedua kakaknya ketika pasukan Israel datang dan menggedor dengan keras pintu rumah untuk menangkap kedua kakak Rayyan.
“Ayah Rayyan membuka pintu dan para tentara masuk. Kemudian, ada keributan dan banyak teriakan. Karena takut, Rayyan pingsan dan terkena serangan jantung,” jelas Sulaiman.
“Dia adalah anak laki-laki yang benar-benar sehat penuh dengan kebahagiaan, dan dalam beberapa menit kami kehilangan dia,” lanjutnya.
Menurut militer Israel, pasukan mereka kala itu sedang mengejar anak-anak yang diduga melempar batu tetapi mereka kehilangan jejak.
“Di dekat salah satu rumah, tentara melihat seorang ayah berdiri bersama anak-anaknya dan mengidentifikasi mereka sebagai anak-anak yang melempar batu, meskipun tidak jelas apakah mereka adalah anak-anak yang sama. Tentara itu berbicara kepada sang ayah tanpa kehadiran anak-anak, dan setelah dia meninggalkan rumah, pria itu mulai berteriak, membuat petugas menyadari anak itu dalam bahaya. Menurut petugas, dia tidak tahu bahwa anak itu terluka,” jelas militer Israel.
Sebelumnya pasukan Israel melakukan penggerebekan dan penyerangan di Jenin pada Rabu lalu. Penggerebekan itu membunuh 4 warga Palestina dan melukai 44 lainnya.
Militer Israel mengungkap mereka mengirim pasukannya untuk menangkap Abed Fathi Hazem, kakak dari militan Palestina bernama Raad Hazem yang diduga membunuh 3 orang di Kota Tel Aviv pada April lalu.
Serangan pasukan Israel di Jenin mendorong Fatah, organisasi gerakan nasional pembebasan Palestina untuk menyatakan hari itu sebagai “hari kemarahan”.
Serangan Rabu itu kembali menunjukkan situasi penduduk Palestina di bawah kekuasaan Israel.
“Pendudukan Israel masih meremehkan kehidupan rakyat Palestina kami, dan merusak keamanan dan stabilitas dengan melanjutkan kebijakan eskalasinya,” jelas juru bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)