Tuai Kecaman, Bos Perusahaan Ini Desak Karyawan Utamakan Kerja Meski Ada Keluarga yang Meninggal
Dalam pesannya, dia menekankan pengajuan cuti harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek, bukan berdasarkan kepentingan pribadi.
Pernyataan seorang bos di China yang mendorong karyawan untuk mengutamakan pekerjaan daripada keluarga telah menjadi perhatian publik. Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
Pernyataan tersebut muncul dalam sebuah obrolan grup daring, di mana manajer yang dikenal dengan nama Pu dari Mianyang, Provinsi Sichuan, menunjukkan sikap yang menekankan pentingnya pekerjaan dalam proyek konstruksi.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
-
Siapa yang memuji ambisi China di luar angkasa? Ambisi China itu ternyata diapresiasi oleh Elon Musk.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Bagaimana cara China menunjukkan ambisinya untuk mendominasi luar angkasa? China meluncurkan modul laboratorium penelitian seberat 23 ton ke stasiun luar angkasa Tiangong yang baru dibangun pada hari Minggu 24 Juli tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Bagaimana Tembok Besar China dibangun? Beras ketan digunakan untuk membuat adukan semen atau pengerat yang menyatukan batu bata Tembok Besar Tiongkok dalam masa Dinasti Ming. Dengan mencampurkan beras ketan dengan kapur yang diairkan (kalsium hidroksida), campuran pengerat ini memiliki keefektifan yang tinggi sehingga dapat menahan guncangan gempa bumi dan pertumbuhan lingkungan.
Dalam pesan yang disampaikan, Pu mengajak semua karyawan untuk merenungkan tanggung jawab mereka terkait proyek tersebut.
"Apakah semua orang memahami tanggung jawab mereka dengan jelas? Mohon luangkan waktu sejenak untuk merenung. Tidak ada dari Anda yang baru dalam proyek ini, jadi apakah semua orang sepenuhnya menyadari peran mereka?," ungkapnya seperti yang dilansir oleh SCMP pada Minggu (3/11/2024).
Ia kemudian menegaskan bahwa karyawan harus sepenuhnya berkomitmen pada tugas mereka, dengan menyatakan bahwa cuti harus disesuaikan dengan kebutuhan proyek, bukan kepentingan pribadi.
"Pandangan pribadi saya adalah jika Anda mengerjakan proyek ini, maka pekerjaan proyek adalah yang utama. Jika seseorang meninggal di rumah, biarkan mereka membusuk sebentar. Pertama, selesaikan proyek, baru tangani masalah pribadi. Mungkin itu hanya pandangan pribadi saya, tetapi saya ingin tahu apakah semua orang setuju!" tambahnya.
Pada tanggal 29 Oktober, Mianyang Internet Information Office mengonfirmasi bahwa mereka telah mengetahui insiden tersebut dan sedang memverifikasi situasinya. Keesokan harinya, mereka memberi tahu Jimu News bahwa setelah melakukan penyelidikan, proyek yang dimaksud tidak berada di Kota Mianyang.
Menurut laporan dari Fujiang Observation, Pu, sebagai kepala proyek, bekerja untuk sebuah perusahaan swasta yang berkantor pusat di luar Mianyang. Namun, hingga saat ini, informasi mengenai perusahaan tempat Pu bekerja dan rincian spesifik terkait proyek konstruksi tersebut masih belum jelas.
Menyampaikan permohonan maaf setelah menimbulkan kontroversi
Setelah terjadinya kontroversi, Pu mengeluarkan permohonan maaf melalui media sosial. Dalam pernyataannya, ia mengakui bahwa komentarnya di kelompok kerja tersebut tidak pantas dan berkomitmen untuk memperbaiki sikapnya.
"Komentar saya baru-baru ini di kelompok kerja tersebut tidak pantas dan menyakiti rekan-rekan saya. Saya sangat menyesal dan menyesali perbuatan saya. Saya dengan tulus meminta maaf kepada setiap rekan di kelompok tersebut," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, "Ke depannya, saya akan memperbaiki kesalahan saya melalui tindakan nyata, memperlakukan semua orang dengan tulus, menggunakan bahasa yang sopan, dan menerima pengawasan dari semua orang," bunyi pernyataannya.
Walaupun begitu, pernyataan Pu tetap menuai kecaman di dunia maya. Seorang pengamat daring menyatakan, "Cara cerdas untuk menyampaikan kata-katanya selaras dengan pepatah umum Tiongkok, 'Mengorbankan keluarga kecil demi kebaikan publik'. Bukankah itu cara yang selama ini kita dididik dan didorong?"
Sementara itu, orang lain menambahkan, "Orang-orang seperti ini ada di mana-mana. Mereka kehilangan kemanusiaan mereka dalam peran ini. Dia hanya cukup bodoh untuk meninggalkan catatan tertulis."
Seorang pengamat lainnya menekankan, "Ini bukan masalah individu tetapi masalah masyarakat. Ini berakar dalam pada nilai-nilai Tiongkok yang melekat, yaitu kepatuhan, kesadaran kolektif, dan ketahanan. Kepentingan individu diharapkan lebih rendah daripada kebaikan kolektif."