Turki Kirim Tiga Pesawat Berisi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Melalui Mesir
Pesawat ketiga Turki ini tiba pada Sabtu, menyusul dua pesawat sebelumnya yang tiba di Mesir pada Jumat.
Turki Kirim Tiga Pesawat Berisi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Melalui Mesir
Turki mengirim tiga pesawat berisi bantuan kemanusiaan untuk penduduk Jalur Gaza. Pesawat ketiga tiba pada Sabtu melalui Mesir.
Pesawat tersebut tiba di Bandara Internasional El Arish di Mesir, yang berdekatan dengan Gaza. Lokasi ini menjadi titik distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Pesawat militer tersebut bekerja sama dengan Angkatan Udara Turki, Kementerian Pertahanan Nasional, Bulan Sabit Merah Turki, dan Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan (AFAD), menyediakan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat Gaza.
- Makam Panglima Militer Mesir Kuno dari Abad ke-6 SM Digali, Isinya Banyak Artefak Menakjubkan
- Belum Bertempur ke Gaza, Lima Tentara AS Sudah Keburu Tewas Saat Latihan
- Golkar Yakin MKMK Tak Ubah Putusan MK soal Syarat Capres-Cawapres
- Mengenal Tari Penguton Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan, Ada Sejak Abad 18
Foto: Anadolu Agency
Barang-barang bantuan seperti obat-obatan, peralatan medis, makanan tahan lama, makanan dalam kaleng, selimut, dan popok akan disalurkan melalui Perbatasan Rafah menuju Gaza. Dua pesawat sebelumnya yang membawa bantuan kemanusiaan dari Turki untuk penduduk sipil Gaza tiba di Mesir pada hari Jumat.
Sumber: TRT Afrika
Eskalasi di Gaza dimulai pekan lalu, ketika Hamas memulai Operasi "Al-Aqsa Flood". Operasi ini mencakup serangan mendadak dengan berbagai cabang, termasuk peluncuran roket dan upaya penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas menyatakan, operasi ini sebagai tindakan balasan terhadap penyerbuan terhadap Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, serta meningkatnya tindakan kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Sebagai respons terhadap hal ini, militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi terhadap Gaza.
Sumber: TRT Afrika
Israel juga memutus pasokan makanan, air, listrik, bahan bakar, obat-obatan, dan perlengkapan medis ke Gaza. Pasokan-pasokan tersebut sudah terbatas sebelumnya, dan hal ini semakin memperburuk situasi kehidupan di wilayah yang telah berada dalam kondisi pengepungan sejak tahun 2007.
Selain itu, Israel juga telah menginstruksikan lebih dari 1 juta penduduk Gaza untuk meninggalkan daerah Gaza bagian utara dalam kurun waktu kurang dari 24 jam pada hari Jumat.
PBB mengingatkan hampir mustahil bagi warga Palestina di Gaza mengikuti instruksi untuk meninggalkan wilayah utara tanpa mengalami "dampak kemanusiaan yang serius."
Jumlah korban tewas sejak dimulainya konflik ini telah mencapai lebih dari 3.300 orang, termasuk 1.900 warga Palestina dan 1.400 warga Israel.