Turki Tangkap Penyokong Dana Mossad, Sedang Kirim Uang ke Agen Lapangan untuk Operasi Terhadap Warga Palestina
Aparat Turki memantau kedatangan seorang penyandang dana bagi agen Mossad di lapangan sejak 25 Agustus lalu.
Aparat keamanan Turki mengumumkan mereka telah menangkap Liridon Rexhepi, warga negara Kosovo yang diidentifikasi sebagai kepala jaringan penyandang dana badan intelijen Israel, Mossad.
Mengutip sumber keamanan, media Turki mengungkap Rexhepi tengah mengirimkan uang kepada agen lapangan Mossad yang beroperasi di Turki. Dia selama ini mengintai target Mossad dengan pesawat nirawak, menjalankan operasi psikologi terhadap politisi Palestina, dan mengumpulkan informasi tentang Suriah.
- Militer Israel Akui Bunuh Tiga Tentara Mereka yang Ditawan di Gaza
- Para Pekerja Bandara di Turki Menolak Mengisi Bahan Bakar ke Pesawat Israel yang Mendarat Darurat
- Pengusaha Israel Dibunuh Orang Tak Dikenal di Mesir, Diduga Agen Mossad yang Menyamar
- Detik-detik Intel Turki Tangkap 33 Agen Mossad Israel, Misinya Culik & Bunuh Petinggi Hamas
Badan intelijen Turki (MIT) menemukan Rexhepi setelah menemukan kejanggalan dalam data rekening keuangannya. Dalam data itu terlihat ada tranfer uang berkali-kali kepada agen lapangan Mossad melalui Western Union.
Selama interogasi, dia akhirnya mengaku uang itu berasal dari Kosovo yang ditransfer kepada sumber di Suria menggunakan mata uang kripto.
Ancaman penjara 20 tahun
Rexhepi sudah dipantau oleh MIT setelah dia masuk ke Turki 25 Agustus lalu sampai ditangkap pada 30 Agustus melalui operasi gabungan bersama polisi Istanbul. Dia resmi ditangkap kemarin.
Dilansir the Cradle, Rabu (3/9), sejak awal tahun ini, aparat Turki sudah menangkap dan menahan sejumlah terduga agen Mossad, sebagian besar adalah warga Turki. Tujuh terduga ditangkap Januari, enam orang lagi didakwa pada Maret dan dua lainnya ditangkap pada April.
Setelah penangkapan Januari lalu, kantor berita Anadolu mengutip dokumen pengadilan yang menyebut operasi intelijen Israel menargetkan "warga Palestina dan keluarga mereka dalam lingkup konflik Palestina-Israel."
Juli lalu jaksa Turki mengumumkan 57 tersangka diancam hukuman penjara 20 tahun karena menjadi mata-mata Mossad.
Dakwaan itu mengatakan Mossad membuat tim operasi daring jarak jauh melalui aplikasi seluler untuk menyediakan sumber jarak jauh, mentransfer uang melalui kurir langsung, dan melaksanakan operasi taktis terhadap targetnya di lapangan.
- Sejak Sang Ayah Meninggal, Cerita Febby Rastanty Menjadi Tulang Punggung Keluarga 'Balas Budi dari Awal Buat Ortu'
- Tak Hanya Labubu, Ini 6 Boneka yang Pernah Viral dan Harganya Bukan Untuk Kaum Mendang Mending
- Kepala BKPM: Kolaborasi Kunci Hadapi Ancaman Global
- Kenalan dengan Geopark Maros-Pangkep, Kompleks Bebatuan Kapur yang Mirip Menara
- 4 Jenis Buta Warna yang Rentan Dialami oleh Seseorang dan Perlu Diwaspadai!
Berita Terpopuler
-
Jokowi Tak Mau Buru-Buru Teken Kepres Pemindahan IKN, Ternyata Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Bahlil Minta Jokowi Naikkan Gaji PNS Kementerian ESDM, Ini Alasannya
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Presiden Jokowi Heran Urus Izin PLTP Memakan Waktu 6 Bulan: Saya Sendiri Tidak Kuat Menunggu Selama Itu
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi soal Belum Terbitkan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN: Ini Bukan Pindah Rumah
merdeka.com 18 Sep 2024 -
Jokowi: Lamanya Waktu Perizinan Memulai Konstruksi Energi Panas Bumi, Jadi Problem Investor
merdeka.com 18 Sep 2024