Universitas Hong Kong bikin kantin khusus muslim
Awalnya pihak kampus menolak namun dengan pelbagai pertimbangan kini dikabulkan.
Mahasiswa Islam di Universitas China Hong Kong (CUHK) menuntut pihak rektorat kampusnya membuat kantin khusus muslim menawarkan makanan halal. Semula pihak kampus menolak namun akhirnya otoritas universitas itu mengabulkannya.
Situs scmp.com melaporkan, Kamis (18/7), warung khusus mahasiswa muslim ini diprakarsai Wakil Rektor Joseph Sung. Dia meminta waktu setahun demi memenuhi keinginan para muridnya itu ditulis dalam surat dan diunggah oleh seorang mahasiswa bernama Wang Yunan di akun Facebook pribadi Sung.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang ditemukan di China baru-baru ini? Spesies Baru Titanosaurus Ditemukan di China, Hidup di Zaman Kapur Ahli paleontologi di Tiongkok menemukan fragmen fosil dari genus dan spesies baru dinosaurus sauropoda titanosaurian yang hidup di Bumi selama periode Kapur.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
-
Apa yang sedang dirancang oleh China di luar angkasa? China sedang Merancang Teleskop Luar Angkasa yang Tujuannya Bisa Kalahkan Hubble, Begini Spesifikasinya Demi menglahkan Hubble, China membuat teleskop yang punya spesifikasi tinggi.
-
Apa yang ditemukan di China selain fosil Stegosaurus? Penemuan ini terjadi pada 2017 di Daerah Otonomi Manchu Fengning, Provinsi Hebei Utara, China, bersama dengan nenek moyang primitif Triceratops.
-
Siapa yang menyusun kumpulan nama China untuk laki-laki ini? Dirangkum merdeka.com dari berbagai sumber, Rabu (25/10) berikut 115 nama china untuk laki-laki selengkapnya.
Yunan asal Ibu Kota Beijing mengatakan waktu setahun bagi kampusnya dibutuhkan demi mempertimbangkan pelbagai faktor membuat kantin muslim. Termasuk lokasi kantin, jenis makanan ditawarkan, sarana, dan lain sebagainya. "Sung bilang dia masih mencari skema baik untuk kantin ini," ujar Yunan.
Yunan berpikir setahun cukup lama namun ini masih lebih baik ketimbang tidak ada sama sekali. Proyek ini bukan hanya bisa dirasakan mahasiswa muslim namun juga mereka minoritas datang dari pelbagai budaya.
(mdk/din)