Universitas Oxford Uji Coba Obat Ivermectin untuk Pengobatan Covid-19
Universitas Oxford meluncurkan uji coba klinis untuk menguji apakah Ivermectin ampuh mengobati penyakit yang disebabkan infeksi virus corona atau Covid-19. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi parasit.
Universitas Oxford meluncurkan uji coba klinis untuk menguji apakah Ivermectin ampuh mengobati penyakit yang disebabkan infeksi virus corona atau Covid-19. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi parasit, termasuk onchocerciasis atau 'river blindness' karena cacing nematoda Onchocerca volvulus.
Tapi penggunaan Ivermectin untuk mengobati Covid masih kontroversial, dan Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyarankan untuk tidak menggunakannya di luar uji klinis acak.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Siapa yang menemukan antibiotik? Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 yang membawa perubahan besar pada dunia kesehatan saat itu.
-
Kenapa bentuk kapsid virus berbeda-beda? Bentuk kapsid sangat bergantung pada jenis virusnya. Kapsid virus bisa berbentuk bulat, polihedral, heliks, atau bentuk lain yang lebih kompleks. Kapsid tersusun atas banyak kapsomer atau sub-unit protein.
Meskipun dipromosikan sebagai obat untuk Covid di beberapa negara, seperti Brasil, sebagian besar studi ilmiah tentang efektivitasnya melibatkan eksperimen yang tidak terkontrol dengan baik atau sejumlah kecil peserta. Ada sedikit bukti terkait kemanjuran obat tersebut.
Penelitian menunjukkan Ivermectin dapat membunuh virus corona SARS-CoV-2 dalam sel yang tumbuh di laboratorium dan pada tikus hidup (tetapi hanya pada dosis tinggi yang dapat menjadi racun bagi manusia), sementara studi observasional terhadap orang yang sudah menggunakan obat menunjukkan kemungkinan efektif untuk Covid — tetapi penelitian tersebut tidak mengontrol faktor pembaur seperti ketika orang sengaja memilih obat, yang mengarah ke masalah seperti efek plasebo.
Dikutip dari laman Forbes, Kamis (24/6), percobaan skala besar Oxford akan melibatkan pemberian Ivermectin kepada orang tua dan orang dewasa yang mewakili riwayat penyakit. Dengan membandingkan peserta tersebut dengan pasien yang menerima perawatan standar dari National Health Service (NHS) Inggris, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah obat tersebut membantu orang keluar dari rumah sakit.
Seperti obat terkenal lainnya, termasuk hydroxychloroquine dan Remdesivir, orang saat ini menggunakan Ivermectin untuk tujuan yang tidak ditentukan pada label obat. Penggunaan di luar label seperti itu termasuk pemborosan uang jika obatnya tidak efektif, dan berpotensi berbahaya jika seseorang menggunakan obat itu alih-alih obat yang telah terbukti bekerja.
Penelitian Oxford adalah bagian dari proyek yang lebih luas yang disebut PRINSIP (Platform untuk uji coba perawatan secara acak di komunitas untuk penyakit epidemi dan pandemi), yang mencoba menemukan perawatan untuk Covid-19 dari rumah dengan merekrut peserta melalui situs webnya dan pasien dari dokter praktek.
Baca juga:
Wagub Jatim Emil Dardak Tanggapi Polemik Ivermectin sudah Dikirim ke Bangkalan
Dokter Jelaskan Penelitian Kemampuan dan Penggunaan Ivermectin untuk Penanganan Covid
Belum Teruji, Penggunaan Obat Ivermectin Sebagai Terapi Covid-19 Harus Hati-hati
VIDEO: Mengenal Apa Itu Ivermectin, Obat Murah Buat Terapi Pencegahan Covid-19
Cegah Mafia Obat, Pemerintah Harus Pastikan Keamanan Distribusi Ivermectin