WHO Sebut Korban Tewas Gempa Turki Bisa Lampaui 20.000 Jiwa
Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu terjadi sekitar pukul 04.17 waktu setempat dengan kedalaman 17,9 kilometer di dekat Gaziantep dan 12 jam kemudian gempa kedua yang juga cukup kuat yakni 7,5 magnitudo kembali mengguncang Turki dengan episentrum di Elbistan, Provinsi Kahramanmaras.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan korban tewas akibat gempa dahsyat di Turki, dekat perbatasan Suriah, kemarin bisa melonjak hingga delapan kali lipat.
Korban tewas saat ini sudah mencapai 3.400 jiwa, artinya jika menurut prediksi WHO korban tewas bisa melampaui 20.000 jiwa.
-
Apa yang ditemukan di gua Turki yang menunjukan adanya keju? Selain itu, ditemukan juga bahan makanan yang masih alami dilapisi dengan resin, memiliki kemiripan yang mencolok dengan makanan penutup yaitu keju modern.
-
Siapa yang diprotes bocah Turki itu? Bocil Turki Marah-Marah ke Pemilik Toko karena Jual Produk Israel, Gebrak Meja Minta Hentikan Penjualan Bocah itu kesal karena pemilik toko memberikannya keripik buatan Israel tanpa sepengetahuannya.
-
Apa yang diprotes bocah Turki itu? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel.
-
Kapan dokter Soebandi gugur? Mengutip situs Begandring, dokter tentara sekaligus wakil komandan Divisi Damarwulan ini gugur ditembak tentara Belanda dalam sebuah penyergapan di Desa Karang Kedawung, Jember pada 8 Februari 1949.
-
Bagaimana bocah Turki itu protes? Dengan nada tinggi, bocah itu memprotes alasan penjual toko menjual produk Israel. Bocah itu sampai menggeberak meja di hadapan pemilik toko. Lantas ia pun meminta pemilik toko untuk tidak menjual barang tersebut.
-
Mengapa penemuan di gua Turki menarik perhatian pemerintah? Selain itu, pemerintah juga mengharapkan informasi lebih lanjut dapat diperoleh dari penelitian rinci para arkeolog yang bekerja di gua tersebut dan lokasi terdekat yang dianggap sebagai pemukiman kuno.
Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu terjadi sekitar pukul 04.17 waktu setempat dengan kedalaman 17,9 kilometer di dekat Gaziantep dan 12 jam kemudian gempa kedua yang juga cukup kuat yakni 7,5 magnitudo kembali mengguncang Turki dengan episentrum di Elbistan, Provinsi Kahramanmaras.
Gempa susulan masih terus terjadi setelah dua gempa besar itu.
"Kita selalu melihat hal yang sama pada setiap gempa, sayangnya, dari berbagai laporan awal jumlah korban tewas atau luka akan melonjak cukup signifikan dalam beberapa pekan ke depan," ujar pejabat kedaruratan senior WHO untuk Eropa Catherine Smallwood kepada kantor berita AFP, seperti dilansir BBC, Selasa (7/2).
Smallwood juga menuturkan kondisi Turki yang bersalju akan membuat banyak korban terdampak tidak punya tempat berlindung dari cuaca dingin.
Sebagian korban tewas juga ada di sebelah utara Suriah, tempat jutaan pengungsi tinggal di kamp penampungan di perbatasan Turki. Ratusan orang dilaporkan tewas di daerah yang dikuasai pemberontak Suriah.
Ribuan bangunan juga hancur, baik di Turki dan Suriah. Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan gedung-gedung ambruk dan warga berlarian panik.
Pada 1999 gempa kuat juga mengguncang wilayah sebelah barat laut Turki dan menewaskan lebih dari 17.000 jiwa. Gempa terburuk di Turki terjadi pada 1939 ketika 33.000 orang tewas di wilayah sebelah timur Provinsi Erzincan.
(mdk/pan)