WHO: Varian Omicron Berisiko Sangat Tinggi Bagi Dunia
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa varian baru itu mengurangi perlindungan vaksin, namun data klinis tentang tingkat keparahan yang disebabkannya masih terbatas.
Omicron, varian baru virus corona yang telah ditemukan di lebih dari 60 negara, membawa risiko global "sangat tinggi, kata Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Sejumlah bukti menunjukkan bahwa varian baru itu mengurangi perlindungan vaksin, namun data klinis tentang tingkat keparahan yang disebabkannya masih terbatas, kata WHO dalam pengarahan teknis yang dirilis pada Minggu.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang baru saja digolongkan oleh WHO sebagai kemungkinan karsinogen? Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui Badan Penelitian Kanker Internasional (IARC) telah resmi menggolongkan bedak talkum sebagai "mungkin bersifat karsinogenik" bagi manusia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana virus Oropouche menyebar ke manusia? Virus Oropouche terutama ditularkan oleh gigitan nyamuk, terutama spesies Culicoides paraensis. Nyamuk ini sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis.
-
Kenapa Covid Pirola mendapat perhatian khusus? Namun, para pemerhati kesehatan dan ahli virus memberi perhatian lebih terhadap subvarian ini lantaran kemampuan Pirola dalam melakukan breakthrough infections lebih tinggi dibandingkan varian lainnya. Ketika sebuah varian atau subvarian virus COVID memiliki kemampuan breakthrough infections yang tinggi maka akan menyebabkan kasus re-infeksi semakin tinggi.
Ketidakjelasan informasi yang cukup besar menyelimuti varian itu, yang pertama kali terdeteksi bulan lalu di Afrika Selatan dan Hong Kong, dan mutasinya memicu penularan lebih tinggi dan kasus COVID-19 lebih banyak.
"Risiko keseluruhan terkait varian baru yang diwaspadai, Omicron, tetap sangat tinggi untuk sejumlah alasan," kata WHO, seraya menegaskan lagi penilaian pertama mereka pada 29 November.
"Dan kedua, bukti awal menunjukkan adanya potensi pelepasan imun humoral terhadap infeksi dan tingkat penularan tinggi, yang bisa menyebabkan lonjakan berikutnya dengan konsekuensi yang parah," kata WHO merujuk pada kemampuan virus mengurangi imunitas yang diberikan antibodi. Demikian dilansir laman Antara mengutip Reuters, Selasa (14/12).
Badan PBB tersebut mengutip sejumlah bukti awal bahwa jumlah orang yang kembali terinfeksi virus itu telah meningkat di Afsel.
Meski temuan awal dari Afsel menunjukkan bahwa Omicron kemungkinan memiliki tingkat keparahan lebih rendah daripada Delta –varian yang kini dominan di dunia– dan semua kasus yang dilaporkan di kawasan Eropa bergejala ringan atau tanpa gejala, masih belum jelas sejauh mana Omicron "kurang ganas" ketimbang Delta, kata WHO.
"Lebih banyak data diperlukan untuk memahami tingkat keparahannya," lanjut WHO.
"Bahkan jika keparahannya mungkin lebih rendah daripada varian Delta, tingkat rawat inap diprediksi akan naik sebagai akibat dari penularan yang meningkat. Lebih banyak orang yang dirawat inap bisa membebani sistem kesehatan dan memicu lebih banyak kematian."
Informasi lebih lengkap diharapkan muncul dalam beberapa pekan mendatang, kata WHO, karena ada jeda waktu antara infeksi dan akibat yang ditimbulkannya.
Baca juga:
China Laporkan Kasus Pertama Varian Omicron
27 Anggota Angkatan Udara AS Dicopot karena Tolak Vaksin Covid-19
Inggris Laporkan Kasus Kematian Pertama karena Covid-19 Varian Omicron
40 Persen Kasus Covid-19 di London Adalah Omicron
Cegah Omicron, Israel Larang Perjalanan ke Inggris dan Denmark