10 Bajak Laut Terkaya dalam Sejarah, dari Thomas Tew sampai Black Sam
Mulai dari dari Blackbeard, Thomas Tew, John Halsey, sampai Black Sam.
10 Bajak Laut Terkaya dalam Sejarah, dari Thomas Tew sampai Black Sam
Bajak laut adalah orang-orang yang melakukan perampokan di laut dengan menggunakan kapal.
Mereka sering berhadapan dengan angkatan laut, pedagang, dan penjelajah dari berbagai negara.
Beberapa bajak laut bahkan berhasil mengumpulkan harta yang sangat besar dari kegiatan mereka.
Berikut ini adalah 10 bajak laut terkaya dalam sejarah, berdasarkan perkiraan nilai harta mereka saat ini.
10. Blackbeard (Edward Teach): $12.5 juta atau sekitar Rp191 miliar
Blackbeard adalah salah satu bajak laut paling terkenal dan ditakuti di dunia.
-
Apa yang ditemukan penyelam di bawah laut? Sisa-sisa kota ini ditemukan penyelam di bawah laut.
-
Kapan Kota Bawah Laut itu ditemukan? Kota ini ditemukan pada tahun 2000 menggunakan peralatan sonar.
-
Kapan sungai bawah laut ini ditemukan? Sungai ini ditemukan tahun 2010 menggunakan kapal selam robot.
-
Bagaimana sungai bawah laut ini terbentuk? Air di saluran tersebut lebih padat dibandingkan air laut di sekitarnya karena salinitasnya lebih tinggi dan membawa banyak sedimen. Mengalir menuruni dasar laut dan keluar ke dataran jurang seperti sungai di darat," jelas Dr Dan Parsons dari Fakultas Bumi dan Lingkungan Universitas Leeds.
-
Gimana sih cara anjing laut purba berenang? Ditemukan tahun 2007 di antara sisa danau kuno di Pulau Devon di Nunavut, fragmen tulang mamalia ini menunjukkan bahwa hewan tersebut menggunakan anggota tubuhnya, bukan ekornya, untuk bergerak di air dengan memiliki selaput kaki. Puijila berenang dengan cara mendorong dirinya melalui air menggunakan lengan dan kaki yang telah diadaptasi, bukan dengan mengayuh tulang belakangnya seperti yang dilakukan paus dan berang-berang.
-
Dimana sungai bawah laut ini ditemukan? Sungai ini ditemukan saat tim ilmuwan melakukan penelitian di Selat Bosphorus, Turki, pada 2010 silam.
Ia memiliki jenggot hitam lebat yang menjadi ciri khas dan asal muasal julukannya.
Dilansir Finances Online, Blackbeard beroperasi di wilayah Karibia dan pantai timur Amerika Serikat pada awal abad ke-18.
Ia dikenal sebagai bajak laut yang sangat kejam dan cerdik. Ia pernah memblokade pelabuhan Charleston, South Carolina, dan memeras uang tebusan dari penduduknya.
Ia juga memiliki kapal yang sangat kuat bernama Queen Anne's Revenge, yang dilengkapi dengan 40 meriam.
Blackbeard tewas dalam pertempuran sengit melawan pasukan yang dikirim oleh Gubernur Virginia, Alexander Spotswood, pada tahun 1718.
Saat kematiannya, ia diperkirakan memiliki harta sebesar $12,5 juta, yang sebagian besar disembunyikan di tempat rahasia.
9. John Halsey: $13 juta atau sekitar Rp199 miliar
John Halsey adalah bajak laut asal Inggris yang berlayar di Samudra Atlantik dan Samudra Hindia pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18.
Ia adalah salah satu anggota dari Konfederasi Bajak Laut, sebuah aliansi antara beberapa kelompok bajak laut yang saling membantu.
Halsey dikenal sebagai bajak laut yang sopan dan ramah terhadap tawanan-tawanannya. Ia dicintai oleh anak buahnya dan dihormati oleh rekan-rekannya.
Halsey meninggal karena penyakit demam di Madagaskar pada tahun 1708.
Ia dimakamkan di sebuah kebun semangka yang merupakan buah kesukaannya.
Halsey berhasil mengumpulkan harta sebesar $13 juta dari berbagai perampokan yang ia lakukan.
7. Thomas White: $16 juta atau sekitar Rp245 miliar
Thomas White adalah seorang bajak laut Inggris yang aktif di Karibia dan Samudra Hindia.
Ia menjadi anak buah beberapa kapten bajak laut yang lebih terkemuka seperti George Booth, John Bowen, Thomas Howard, John Halsey, dan Nathaniel North sebelum memiliki anak buah sendiri.
White adalah salah satu dari beberapa perompak yang mendapatkan jarahannya di perjalanan panjang dan berbahaya dari pelabuhan Atlantik Utara Inggris, Amerika, dan Karibia di sekitar ujung Afrika dan ke Samudra Hindia.
Para bajak laut ini bisa memangsa kapal-kapal yang berdagang untuk kargo seperti rempah-rempah, buah-buahan, dan hewan-hewan yang jarang ditemukan di Eropa.
Berkat kapal-kapal bermuatan berharga ini, White berhasil mengumpulkan kekayaan luar biasa sepanjang kariernya.
- Kiai & Gus Poros Tambak Beras Dorong Yenny Wahid jadi Cawapres, Siap Bergerak Hingga Ketuk Pintu Langit
- Kenang Masa Kecil, Erick Thohir: Rumah jadi Tempat Pertama Memupuk Harapan
- Kenang Masa Kecil, Erick Thohir: Rumah jadi Tempat Pertama Memupuk Harapan
- Bertemu Erick Thohir, Tony Blair Bahas Nasib BUMN Usai Pilpres
6. Jean Fleury: $31,5 juta atau sekitar Rp482 miliar
Jean Fleury adalah bajak laut Prancis yang beraksi pada awal abad ke-16.
Ia terkenal karena berhasil merampok dua dari tiga kapal harta Spanyol yang membawa emas dari Meksiko.
Emas tersebut merupakan hasil penaklukan Hernando Cortes terhadap bangsa Aztek, yang hampir punah karena wabah cacar yang dibawa oleh para penjajah.
Fleury mendapatkan keuntungan besar dari rampokannya, dan ia membagi-bagikan sebagian hartanya kepada anak buahnya.
Ia juga hidup mewah di Prancis dan berlibur di Karibia.
Sayangnya, ia tidak menyerahkan seluruh emasnya kepada Raja Francis I dari Prancis, sehingga ia dihukum mati pada tahun 1527. Harta karunnya pun tersebar di berbagai tempat.
5. Bartholomew Roberts: $32 juta atau sekitar Rp490 miliar
Black Bart adalah bajak laut asal Wales yang beroperasi pada masa keemasan perompakan (Golden Age of Piracy) pada awal abad ke-18.
Ia mulai menjadi bajak laut pada tahun 1719, setelah kapal tempat ia bekerja dirampok oleh bajak laut lain.
Ia kemudian menjadi kapten dan merampok banyak kapal dagang yang mengangkut barang-barang berharga dari Afrika Barat dan Amerika.
Black Bart dikenal sebagai bajak laut yang paling sukses dan paling ditakuti di zamannya.
Ia dikabarkan telah merampok lebih dari 400 kapal dalam kurun waktu tiga tahun. Namun, nasibnya berakhir tragis pada tahun 1722, ketika ia tewas dalam pertempuran melawan angkatan laut Inggris.
Hartanya pun lenyap tanpa jejak, kemungkinan besar dibagi-bagi oleh anak buahnya atau tenggelam di dasar laut.
4. John Bowen: $40 juta atau sekitar Rp613 miliar
John Bowen adalah salah satu bajak laut paling sukses yang berasal dari Creole.
Ia berhasil mengumpulkan harta sebesar $40 juta dari berbagai aksi perompakan di Samudra Hindia dalam empat tahun saja.
Namun, nasibnya tidak seberuntung rekannya, Black Bart yang lebih terkenal.
Bowen memutuskan untuk pensiun dan menetap di Madagaskar, tetapi ia terserang penyakit usus yang sering menimpa para bajak laut di daerah tropis.
Ia meninggal karena dehidrasi sebelum sempat menikmati hasil jarahannya.
3. Thomas Tew: $103 juta atau sekitar Rp1,5 triliun
Sebelum Bowen, ada Thomas Tew yang merupakan pelopor dari Pirate Round, yaitu perjalanan perompakan melalui Afrika dan menuju jalur perdagangan kaya di Samudra Hindia.
Tew mencuri lebih dari $100 juta dalam bentuk harta karun, sebuah jumlah yang sangat fantastis pada masa itu.
Sayangnya, ia juga tidak hidup lama untuk menikmati kekayaannya.
Ia tewas dalam salah satu pertempuran dengan kapal dagang.
Tew membuka jalan bagi Bowen dan Black Bart, tetapi juga membuat persaingan antara bajak laut semakin sengit.
2. Sir Francis Drake: $115 juta atau sekitar Rp1,7 triliun
Sir Francis Drake merupakan salah satu kapten bajak laut pertama yang berhasil mengelilingi dunia.
Ia tidak segan-segan merampok dan merampas armada harta karun Spanyol.
Ia menjadi wakil komandan Angkatan Laut Kerajaan saat penghancuran Armada Spanyol pada tahun 1588 yang membuat Inggris naik ke puncak dunia internasional dan menjadi pukulan pertama bagi Spanyol sebagai kekuatan utama Eropa.
Selain menjadi kapten, laksamana, dan politisi, Drake juga merupakan bajak laut yang menakutkan.
Keberaniannya begitu luar biasa sehingga Kerajaan Spanyol menawarkan jutaan dolar untuk kepalanya.
Setelah mengalahkan armada Spanyol, Drake terus mengumpulkan harta hingga menjadi salah satu orang terkaya pada zamannya.
1. Black Sam (Samuel Bellamy): $120 juta atau sekitar Rp1,8 triliun
Black Sam disebut sebagai bajak laut terkaya dalam sejarah.
Ia lahir di Inggris, tetapi hijrah ke Amerika untuk mencari kekayaan.
Ia sempat beroperasi untuk Angkatan Laut Kerajaan, tetapi kemudian beralih menjadi bajak laut selama setahun.
Puncak dari kariernya adalah saat ia berhasil merampok kapal Whydah Gally di dekat Bahama pada Februari 1717.
Total harta yang berhasil ia dapatkan dari kapal itu adalah jumlah yang terbesar yang pernah diraih oleh seorang bajak laut.
Namun, nasib baiknya hanya bertahan beberapa bulan. Black Sam tewas dalam hantaman badai bersama para krunya meninggal pada akhir April.
Saat itu, ia berencana pensiun dan pulang kepada kekasihnya.
Kapalnya baru ditemukan lagi pada tahun 1982, ketika sebuah tim penyelam mengunjungi bangkainya.