10 Karya arsitektur kuno yang dibuat menempel pada tebing!
Di dunia ini ternyata ada rumah zaman kuno yang menempel pada tebing!
Sejarah seni bangunan atau arsitektur dunia memang selalu dapat membuat mata terpana. Dengan alat dan bahan seadanya, juga teknik yang masih tradisional di zaman dahulu kala, manusia-manusia bumi sudah mampu menciptakan bangunan-bangunan menakjubkan yang menjadi saksi sejarah. Seperti 10 karya arsitektur kuno berikut ini, yang semuanya dibuat menempel pada tebing yang tinggi, dilansir dari List Verse.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Kapan Wisata Perahu Kalimas diresmikan? Bertepatan dengan Hari Jadi Kota Surabaya ke-729, pada Selasa (31/5/2022) malam, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan wisata “Perahu Kalimas Reborn”.
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
-
Kapan Desa Wisata Nusa meraih juara? Desa Wisata Nusa telah menyabet juara di Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 kategori homestay.
-
Apa saja destinasi wisata menarik yang dimiliki oleh Kabupaten Sidoarjo? Walau dikenal karena industrinya, nyatanya Kabupaten Sidoarjo juga menawarkan beragam tempat wisata menarik yang patut dikunjungi. Beberapa di antaranya adalah:Wisata Sungai PorongSungai Porong menawarkan pengalaman unik dengan pulau Sarinah yang terbentuk di tengah kawah lumpur Lapindo. Aktivitas yang dapat dilakukan meliputi memancing, menyusuri sungai, serta menikmati matahari terbit dan terbenam.
Bandiagra Escarpment
Bangunan-bangunan rumah yang menempel di tebing ini terletak di Mali, Afrika Barat. Masyarakat yang mendiami tempat ini bernama suku Dogon, dan telah hidup sejak abad ke-15 Masehi. Tujuan orang-orang Dogon membangun rumah di tebing seperti ini adalah untuk mempertahankan diri dari musuh dan penyusup, serta untuk terus dapat menjalankan tradisi nenek moyang mereka tanpa adanya kontaminasi dari dunia modern.
Satu hal yang disayangkan dari situs purbakala ini adalah banyaknya dari artefak dan bagian interior rumah-rumah ini yang dicuri para wisatawan untuk dijual dengan harga yang tinggi di pasar gelap.
Sky Caves of Nepal
Peninggalan arsitektur kuno yang satu ini adalah deretan gua-gua yang cukup besar yang dibuat menembus ke dalam tebing. Tebing tersebut terdapat di Nepal, dan berbentuk seperti The Grand Canyon milik Amerika. Lebih dari 1000 gua ada di tebing ini dan sebagian besar di antaranya berada 50 meter di atas permukaan tanah! Yang lebih menakjubkan lagi, sebagian dari gua-gua ini ternyata bertingkat hingga 8-9 lantai! Di dalam gua-gua yang sudah berusia 800 tahun ini terdapat ukiran-ukiran bernuansa agama Budha, tulang belulang manusia, dan teks-teks kuno.
Jika Anda ingin memasuki salah satu atau beberapa gua-gua di sini, Anda harus melakukan wall climbing untuk mencapainya. Semua perlengkapannya harus Anda miliki sendiri, ya, karena tidak ada tempat penyewaan alat-alat memanjat tebing di dekat lokasi tebing ini.
Madara Rider
Yang Anda lihat di atas tersebut adalah ukiran seorang ksatria penunggang kuda yang ada pada salah satu tebing terkenal di Bulgaria. Hingga saat ini, tidak ada yang benar-benar tahu siapakah penunggang kuda tersebut, meskipun banyak orang yang menduga bahwa ksatria tersebut adalah Tangra, salah satu dewa kepercayaan Pagan. Ukiran tersebut di ukir pada ketinggian tebing 100 meter di atas tanah. Menurut riset yang dilakukan oleh UNESCO, kemungkinan besar ukiran ini dibuat pada abad ke-8 Masehi, saat di mana Bulgaria ditemukan oleh Kekaisaran Byzantium.Â
Predjama Castle
Kastil yang dimiliki oleh Erazem Lueger, seorang ketua komplotan perampok pada abad ke-15 Masehi, ini terletak di Slovenia. Kastil ini dibangun menempel pada tebing di belakangnya dengan ketinggian 123 meter dari atas permukaan tanah.
Kisah mengenai kastil ini cukup mengerikan. Pada masa kejayaannya, Erazem membuat suatu kesalahan dengan membunuh kerabat dari Fredrick III, salah satu kaisar Roma yang berjaya pada masa itu. Untuk membalaskan dendamnya, Fredrick pun mengirim pasukan untuk mengepung kastil tersebut dan membunuh Erazem tepat saat dia terlihat keluar dari istana. Erazem pun bersembunyi di sebuah lorong rahasia di bagian bawah tanah kastil tersebut bersama para pembantunya. Suatu, salah satu pembantunya berhasil disogok oleh prajurit Fredrick dan membujuk Erazem untuk keluar kastil sebentar saja. Tidak curiga dengan ajakan pembantu setianya, Erazem pun akhirnya keluar dari kastil tersebut dan tewas ditembak oleh prajurit Fredrick III.
The Neptune Of Monterosso al Mare
Siapakah sosok yang dijadikan patung mega besar pada gambar di atas? Dia adalah Neptunus, seorang dewa Romawi, yang merupakan sesembahan warga desa Monterosso al Mare, Italia. Tinggi dari patung Neptunus tersebut adalah 14 meter dengan berat 1700 ton. Dibangun oleh Arrigo Minerbi, seorang seniman kuno Italia, pada tahun 1910, bangunan menakjubkan ini sempat masuk ke dalam daftar 7 keajaiban dunia dari masa lampau.
Sayangnya, bagian tubuh dari patung ini satu bersatu harus runtuh saat Perang Dunia I dan II berlangsung. Kini jika Anda ingin menikmati gambar utuh dari patung Neptunus ini, Anda bisa berburu kartu pos Eropa yang dicetak pada awal abad 20-an.
The Maijishan Grottoes
Ada patung Buddha setinggi 16 meter yang dibangun menempel pada tebing yang terletak di Maijishian, China ini. Ajaibnya, patung yang dibangun bukan hanya satu, melainkan tiga sekaligus! Patungnya yang ditanam pada ketinggian 30 meter di atas permukaan tanah ini dikelilingi 194 gua, yang di dalamnya terdapat lebih dari 7000 benda seni yang berasal dari 12 dinasti turun-temurun negeri China. Dulunya, jalan masuk ke dalam gua-gua ini terbuat dari tangga-tangga kayu, yang kemudian diganti dengan baja pada akhir tahun 90-an.
Saint Michael Of The Needle
Bangunan chapel ini dibangun pada tahun 962 untuk merayakan perjalanan suci masyarakat roma di Perancis zaman dahulu. Chapel ini juga digunakan sebagai tempat penyembahan dewa Merkuri, dengan nama awal Chapel of Saint-Michel dAiguilhe. Chapel ini berdiri di ketinggian 85 meter di atas permukaan tanah. Jika Anda ingin mencapai pintu depannya, Anda harus menaiki sebanyak 268 anak tangga yang curam dengan menggunakan bantuan tongkat penyeimbang.Â
Guoliang Tunnel
Sebelum tahun 1970, satu-satunya akses masyarakat China untuk menuju desa Guoliang di pegunungan Taihang adalah tangga kayu yang licin dan sempit, serta selalu bergoyang ketika diterpa angin.
Namun kini, Anda bisa mendapatkan pengalaman wisata yang memacu adrenalin ke desa ini berkat kerja kelas warga desa tersebut sendiri. 13 pekerja yang terdiri dari pemuda-pemuda desa Guoliang bekerja sama melubangi tebing untuk membuat jalan sepanjang 1,2 kilometer yang terhubung dengan desa lainnya yang lebih modern. Proyek ini akhirnya berhasil terselesaikan pada tahun 1975, dengan pembatas jalan yang hanya terdiri dari tumpukan bebatuan yang tingginya tidak lebih dari 2 meter.
Jika Anda pergi ke sini, ada tantangan yang wajib Anda lakukan yaitu, menaiki tangga kayu desa Guoliang yang amat terkenal itu. Tinggi tangga ini mencapai 90 meter, dan bergoyang ke depan dan ke belakang ketika terkena angin. Batasan usia menaiki tangga ini adalah 60 tahun ke atas, dan Anda harus menandatangani kontrak yang menyatakan bahwa Anda dalam kondisi yang sehat untuk menaikinya.Â
Al-Hajjarah
Al-Hajjarah adalah sebuah kota di negara Yaman yang terletak di atas tebing tinggi gunung Haraz. Usia bangunan-bangunan di kota ini sudah mencapai ratusan tahun, dibangun pada abad ke-11 atas perintah kepemimpinan Ottoman. Kota ini dibuat untuk digunakan sebagai tempat perlindungan dan pusat sistem pertahanan Kekaisaran Ottoman pada masa kejayaannya.
Sichuan Coffins
"Kuburan tebing" yang terletak di China ini memang menghadirkan banyak misteri, mulai dari penjelasan pembuatannya, hingga bagaimana cara orang-orang Sichuan zaman dahulu menaikkan jasad keluarga mereka ke peti mati yang sangat tinggi tersebut. Peti mati yang paling rendah terletak 10 meter di atas permukaan tanah, dan yang paling tinggi terletak 130 meter menempel pada tebing. Suku Bo 'menyemayamkan' jasad sanak saudaranya yang dibantai oleh The Imperial Army dari Dinasti Ming di sini.
Bagaimana, ya, cara masyarakat zaman dahulu membangun tempat-tempat ini?