13 Film Indonesia untuk Nostalgia Tahun 2000-an yang Masuk Netflix di Desember 2023
Netflix menayangkan sederet film populer dari tahun 2000-an seperti Jomblo, Tentang Dia, dan Mengejar Matahari.
Netflix menayangkan sederet film populer dari tahun 2000-an seperti Jomblo, Tentang Dia, dan Mengejar Matahari.
13 Film Indonesia untuk Nostalgia Tahun 2000-an yang Masuk Netflix di Desember 2023
Anda termasuk Gen Y dan sedang ingin mengenang masa muda?
Coba aplikasi streaming, Netflix dan temukan film-film yang menemani usia 20-an Anda!
Bulan ini, Netflix menayangkan sederet film populer dari tahun 2000-an seperti Jomblo, Tentang Dia, dan Mengejar Matahari.
Lumayan untuk sekadar nostalgia dengan masa muda.
-
Apa yang menandakan kebangkitan industri film Indonesia di tahun 2000? Petualangan Sherina menjadi film yang menandakan bangkitnya industri film indonesia. Film ini diproduksi oleh Miles Film di tahun 2000. Bahkan, film ini bisa dibilang mendapatkan penonton dalam jumlah yang fantastis, yaitu 350 ribu orang!
-
Kapan film pertama diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia. Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Film apa yang dibintangi oleh Indah Permatasari? Film horor terbaru yang dibintangi Indah berjudul Sakaratul Maut, membuat penasaran dengan aktingnya.
-
Dimana film pertama kali diputar di Indonesia? Di tahun ini, film pertama kalinya diputar di Indonesia, tepatnya di Batavia. Film dokumenter perjalanan Raja dan Ratu Belanda di Den Haag adalah film yang pertama kali diputar.
-
Kenapa Hari Film Sedunia diperingati? Hari Film Sedunia bertujuan untuk mempromosikan pemahaman lintas budaya dan kreativitas yang dihasilkan oleh industri film.
-
Apa yang diceritakan dalam film Budi Pekerti? Menceritakan keluarga Prani, guru BK yang terperangkap dalam badai kontroversi. Insiden perselisihan viralnya dengan pengunjung pasar telah membawa dampak besar pada kehidupan keluarganya. Penonton akan melihat bagaimana keluarga Prani, bersatu melawan cobaan dan perundungan yang mengancam pekerjaan dan martabat mereka.
1. Jomblo (2006)
Jomblo adalah film besutan Hanung Bramantyo yang terbilang lebih sukses daripada remake-nya di tahun 2017.
Film ini diangkat dari novel komedi bergenre coming of age berjudul Jomblo: Sebuah Komedi Cinta karya Adhitya Mulya.
Ceritanya tentang suka duka empat sahabat dalam menemukan cinta di usia 20-an.
Agus (Ringgo Agus Rahman) yang baru pertama punya pacar langsung merasakan peliknya cinta yang terbagi dua.
Agus terpikat kepada Lani (Nadia Saphira) yang lembut di saat ia sudah berpacaran dengan Rita (Richa Novisha) yang galak, tapi sebenarnya perhatian.
Bimo (Dennis Adhiswara) menjomblo akut, karena ditolak setiap perempuan yang didekatinya.
Olip (Rizky Hanggono) yang ganteng dan gagah pilih menjomblo sembari mengumpulkan keberanian untuk mengajak kenalan pujaannya, Asri (Rianti Cartwright).
Doni (Christian Sugiono) yang mudah mendapatkan perempuan tak pernah berniat untuk berkomitmen, tapi pikirannya berubah saat ia bertemu dengan Asri. Asri yang dikagumi Olip dari jauh selama bertahun-tahun.
2. Mendadak Dangdut (2006)
Film yang satu ini mengusung genre komedi musikal dan dibintangi oleh duo Titi Kamal-Kinaryosih.
Ceritanya tentang Petris, seorang penyanyi rock yang baru naik daun dan berkepribadian arogan.
Ada juga Yulia (Kinaryosih), sang kakak yang menjadi manajer dan bulan-bulanan keegoisan Petris.
Kasus narkoba yang dikaitkan dengan dirinya membuat Petris dan Yulia harus lari dari kejaran polisi.
Mereka bersembunyi di suatu kampung dan ditampung pemilik organ tunggal bernama Rizal (Dwi Sasongko). Petris pun menyamar sebagai penyanyi dangdut bernama Iis.
- Nostalgia Banget, Ini Fakta Menarik Sunat Bengkong yang Terkenal dari Tanah Betawi
- Bikin Nostalgia, Intip Suasana Sederhana Pemilu Tahun 1971
- Nostalgia Jenderal TNI Dudung Santap Kupat Tahu & Bandros Koboi, Menyatukan Cita Rasa Klasik
- Nostalgia Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo Sambangi Rumah Pertama saat Pangkat Letda 'Banyak Cerita di Rumah Ini'
3. Janji Joni (2005)
Film Janji Joni menyoroti sebuah profesi yang jarang diketahui, yaitu pembawa gulungan film di bioskop-bioskop.
Joni (Nicholas Saputra) dikenal sebagai pengantar roll film yang bisa diandalkan, tak pernah terlambat mengantar film ke bioskop-bioskop tujuannya.
Suatu hari, Joni bertemu dengan seorang perempuan cantik dan mengajaknya berkenalan.
Sayangnya, perempuan itu hanya mau memberikan namanya jika Joni sudah kelar mengantar roll-roll film untuk hari itu.
Joni pun berjanji untuk menyelesaikan tugasnya, tapi entah kenapa, hari itu ia menemui banyak halangan.
Ia harus menolong seorang perempuan melahirkan di taksi, dipaksa menjadi drummer pengganti sebuah band, bertemu seniman sinting yang hampir membakar tas gulungan filmnya, sampai dikejar massa.
4. Surat Kecil untuk Tuhan (2011)
Kalau sedang ingin nonton film yang bikin mewek, coba saksikan Surat Kecil untuk Tuhan!
Keke (Dinda Hauw) tampak memiliki hidup yang sempurna. Ia dilahirkan di tengah keluarga berada dan sangat dicintai orang-orang di sekitarnya.
Baru beranjak remaja, Keke didiagnosis menderita rhabdomyosarcoma (kanker langka yang menyerang jaringan lunak). Ia harus menjalani kemoterapi dan radiasi sampai kesehatannya menurun drastis.
Keke juga ditolak berobat di beberapa rumah sakit, karena mereka tak punya sarana memadai untuk mengobati penyakit kanker yang belum pernah dijumpai di Indonesia seperti itu.
Dua tahun setelah sembuh, penyakit kanker Keke kembali. Kali ini lebih parah daripada sebelumnya.
5. Tendangan dari Langit (2011)
Film Tendangan dari Langit mengusung drama remaja dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo.
Film ini mengisahkan tentang Wahyu (Yosie Kristanto), seorang remaja dari desa di lereng Gunung Bromo yang memiliki bakat luar biasa dalam bermain sepak bola.
Wahyu mendapatkan uang tambahan dengan menjadi pemain sewaan dari satu tim desa ke tim desa lain, meskipun hal ini ditentang ayahnya.
Suatu hari, ia "ditemukan" oleh pelatih tim Persema Malang yang sedang hiking di Bromo.
Wahyu mendapat banyak ujian di tengah perjalanannya untuk meraih mimpi sebagai bintang sepak bola.
Ia mendapat kesempatan emas untuk berlaga bersama pemain top seperti Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan.
Namun, itu berarti ia harus mengesampingkan cintanya kepada Indah (Maudy Ayunda).
6. Rumah tanpa Jendela
Film Rumah tanpa Jendela adalah kisah Rara (Dwi Tasya), gadis kecil yang tinggal di sebuah perkampungan kumuh di Jakarta.
Rara tinggal di rumah berbahan tripleks bekas yang tak memiliki jendela.
Ia ingin punya jendela, tapi keluarganya tak mampu untuk membeli atau membuatnya.
Rara berteman dengan Aldo (Emir Mahira) yang berasal dari keluarga kaya, tapi berkebutuhan khusus.
Sepanjang cerita, penonton diajak mengikuti kisah persahabatan Rara dan Aldo yang penuh makna. Film ini juga menunjukkan betapa sebuah mimpi sederhana bisa berarti begitu besar bagi mereka yang sulit untuk mewujudkannya.
7. Ungu Violet (2005)
Rilis pada tahun 2005, Ungu Violet bercerita tentang Lando (Rizky Hanggono), seorang fotografer yang masih meratapi kepergian tunangannya.
Suatu hari, ia bertemu dengan gadis cantik bernama Kalin (Dian Sastrowardoyo) yang bekerja sebagai penjaga pintu tiket busway.
Berkat jepretan kamera Lando, foto Kalin menghiasi sebuah majalah bergengsi.
Keduanya mulai dekat dan terpikat pada satu sama lain.
Ketika suatu momen membuat keduanya terhanyut dalam suasana, Lando justru bimbang.
Ia pun meninggalkan Kalin tanpa penjelasan.
Lama setelah itu, Kalin telah menjadi model terkenal.
Lando ingin menemui Kalin sekali lagi untuk menjelaskan alasannya pergi waktu itu.
Akhirnya, ia bisa bertemu Kalin lagi. Sayangnya, gadis itu mengalami kecelakaan hingga kehilangan penglihatan.
8. Brownies (2005)
Brownies adalah film yang membuahkan tiga penghargaan di Festival Film Indonesia 2005.
Film ini bercerita tentang Mel (Marcella Zalianty) yang gemar memasak dan menyantap brownies, meskipun hasilnya tak pernah sempurna.
Mel memiliki paras cantik, karier mentereng, serta tunangan yang mapan dan memujanya.
Suatu hari, Mel memergoki, Joe (Phillip Yusuf), tunangannya sedang bercinta dengan perempuan lain. Saat itu juga, dunia Mel serasa runtuh.
Setelah memutuskan Joe, Mel mencoba untuk berhubungan dengan banyak pria. Namun, hal itu tak membuat hatinya merasa lega.
Sahabat Mel, Didi (Elmayana Sabrena) lantas mengajaknya ke sebuah kafe.
Mel pun berkenalan dengan Are (Bucek Depp), seorang penulis yang menyediakan buku dan brownies lezat di kafenya.
Are jago membuat brownies, tapi ia menolak menyantapnya sejang sang ibu meninggal dunia.
Mel dan Are mulai dekat, tapi perbedaan demi perbedaan membuat keduanya sulit mengungkap isi hati masing-masing.
9. Quickie Express (2007)
Pada era keemasan film-film komedi dewasa, ada Quickie Express yang membesarkan nama Sandra Dewi sebagai aktris baru.
Film ini bercerita tentang Jojo (Tora Sudiro), Marley (Amink), dan Piktor (Lukman Sardi) yang bekerja di perusahaan layanan "host pria" berkedok pesan antar pizza bernama Quickie Express.
Awalnya, Jojo merasa puas dengan pekerjaannya yang mudah dan menghasilkan banyak uang.
Namun, ia kemudian bertemu dengan Lila, mahasiswi kedokteran cantik yang membuatnya jatuh cinta pada pandangan pertama.
10. Mengejar Matahari (2004)
Mengusung ide cerita yang mirip dengan Jomblo, film Mengejar Matahari lebih banyak menyoroti suka duka di dalam persahabatan empat orang pemuda di pinggiran Jakarta.
Ardi (Winky Wiryawan), Nino (Fedi Nuril), Damar (Fauzi Baadila), dan Apin (Udjo "Project Pop") adalah sahabat sejak kecil.
Mereka punya tradisi unik, lomba lari menuju matahari yang tengah tergelincir.
Keempatnya memiliki kepribadian dan latar belakang yang sangat berbeda, tapi tak ada yang bisa membuat persahabatan mereka renggang.
Namun, cerita jadi berbeda saat Rara (Agni Pratista) pindah ke lingkungan mereka.
Persahabatan mereka mulai diuji.
Trauma di masa kecil, masalah keluarga, dan perbedaan yang selama ini tak pernah jadi masalah mulai meruncing.
11. Punk in Love
Punk in Love menceritakan tentang petualangan empat anak punk dari Malang yang pergi ke Jakarta untuk sebuah misi asmara.
Tadinya, Arok (Vino G. Bastian) berniat mengakhiri hidupnya setelah mendengar rencana pernikahan Maia (Girindra Kara) yang ia puja-puja.
Untunglah, Almira (Aulia Sarah), Mojo (Yogi Finanda), dan Yoji (Andhika Pratama) berhasil menghentikannya.
Ketiganya lantas menemani Arok ke Jakarta untuk menggagalkan pernikahan Maia.
Bermodal dengkul, kenekatan, dan idealisme belaka; tiga anak muda ini menempuh perjalanan yang mengubah hidup mereka selamanya.
Banyak kejadian gila, tapi seru yang menimpa empat pemuda ini.
Namun, pengalaman-pengalaman itu justru membuat mereka makin dewasa.
12. Tentang Dia (2005)
Film Tentang Dia diangkat dari salah satu cerpen Melly Goeslaw yang diterbitkan dalam antologi berjudul Arrrrrgh...
Film ini bercerita tentang pergulatan batin tiga orang dalam satu kisah yang sama, Gadis (Sigi Wimala), Rudi (Adinia Wirasti), dan Randu (Fauzi Baadila).
Gadis masih menyimpan luka hati akibat perselingkuhan mantan kekasihnya.
Rudi yang berpenampilan dan bertingkah seperti lelaki memiliki trauma tersendiri. Trauma itu muncul ke permukaan saat ia bertemu dengan Gadis.
Sementara itu, Randu nyaris putus asa, karena Gadis tak ingin membuka hati meskipun segala cara sudah ia tempuh.
13. Cintapuccino
Terakhir, ada film Cintapuccino yang diangkat dari novel chicklit berjudul sama dan dibintangi Sissy Prescillia.
Ceritanya tentang Rahmi (Sissy Prescillia) ternyata masih belum bisa move on dari Nimo (Miller Khan), meskipun ia sudah memiliki Raka (Aditya Herpavi Rahman) yang begitu perhatian.
Selagi mempersiapkan pernikahan, Rahmi justru bertemu lagi dengan Nimo di sebuah warung.
Selama ini, Rahmi mengira kalau perasaannya kepada Nimo bertepuk sebelah tangan.
Ternyata, Nimo sudah lama mencari tahu keberadaan Rahmi untuk menyampaikan perasaannya.
Rahmi pun dibuat bimbang dengan dua pilihan yang ada di hadapannya.
Itulah sederet film Indonesia tahun 2000-an yang sudah hadir di Netflix sejak Desember 2023.
Mana yang mau Anda tonton duluan?