5 Legenda Indonesia tentang Putri dengan Permintaan Mustahil terhadap Pelamarnya
Dongeng dan legenda dengan cerita seperti ini banyak ditemui di Indonesia.
Dongeng dan legenda dengan cerita seperti ini banyak ditemui di Indonesia.
5 Legenda Indonesia tentang Putri dengan Permintaan Mustahil terhadap Pelamarnya
Cerita tentang putri jelita yang mengajukan syarat tak masuk akal kepada pelamarnya mungkin tak asing lagi di telinga.
Pola seperti ini memang sering ditemui dalam kisah legenda dan dongeng di Timur maupun Barat.
Jepang punya legenda Putri Kaguya yang meminta dibawakan benda-benda langka seperti kulit tikus api dan ranting pohon emas berbuah putih untuk para pelamarnya.
Sementara itu, Italia punya dongeng tentang putri jelita yang mensyaratkan tiga buah jeruk dari pohon yang dijaga seekor naga buat pria yang ingin melamarnya.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Ternyata, dongeng dan legenda seperti ini juga banyak ditemui di Indonesia. Berikut ini beberapa di antaranya.
-
Apa itu legenda? Legenda, di sisi lain, adalah cerita yang lebih berakar pada sejarah dan sering kali dianggap memiliki dasar faktual, meskipun detailnya mungkin telah diubah atau dilebih-lebihkan seiring waktu. Legenda biasanya berkaitan dengan tokoh-tokoh atau peristiwa tertentu yang penting bagi identitas suatu kelompok atau masyarakat. Tokoh-tokoh dalam legenda sering kali adalah pahlawan atau tokoh bersejarah yang kehidupannya telah diceritakan dari generasi ke generasi, dan kadang-kadang dikaitkan dengan situs atau peninggalan sejarah tertentu. Legenda sering kali digunakan untuk merekonstruksi sejarah atau untuk memberikan pelajaran moral.
-
Apa yang dikatakan legenda tentang Vineta? Kisah kuno mengatakan Vineta dulunya pernah menjadi pusat perdagangan yang makmur di Pesisir Baltik. Di akhir abad ke-12, kota itu hilang ditelan air. Legenda mengatakan penduduk Vineta mengabaikan peringatan akan terjadinya bencana dan kota itu akhirnya tenggelam sebagai hukuman akibat mereka bermoral bejat.
-
Bagaimana Rawa Pening terbentuk dalam legenda tersebut? Ketika Baro Klinting mencabut lidi tersebut, muncul mata air yang mengalir deras dan menyebabkan banjir besar yang menenggelamkan desa. Hanya Baro Klinting dan Nyai Latung yang selamat, dan dari situlah terbentuk Rawa Pening.
-
Bagaimana suasana di D'Legenda? Wisata ini menawarkan megahnya suasana Kastil seperti di dalam dongeng, sehingga menyajikan banyak spot menarik yang sangat instagramable.
-
Apa yang membedakan Mitos, Legenda, dan Dongeng secara garis besar? Mitos adalah cerita-cerita yang memiliki makna religius atau kosmologis, sering kali menjelaskan asal-usul dunia atau fenomena alam, serta mencerminkan kepercayaan dan nilai-nilai masyarakat tertentu. Sementara itu, legenda adalah cerita-cerita yang dianggap memiliki dasar sejarah atau kebenaran, meskipun sering kali dibumbui dengan unsur fantasi atau dramatisasi. Legenda sering kali berkaitan dengan tokoh-tokoh heroik atau kejadian-kejadian luar biasa yang memberikan inspirasi atau teladan bagi masyarakat. Di sisi lain, dongeng adalah cerita-cerita fiksi yang cenderung bersifat hiburan, mengandung unsur-unsur fantasi atau keajaiban, dan sering kali mengisahkan petualangan tokoh-tokoh fiktif dalam menghadapi konflik dan tantangan.
-
Bagaimana cara membedakan mitos dan legenda? Perbedaan mitos dan legenda yang utama terletak pada aspek-aspek berikut: Asal dan Kebenaran Pesan dan Tokoh Peran dalam Kehidupan
1. Legenda Segara Wedi dan Gunung Batok
Inilah legenda yang berkaitan dengan asal-usul Segara Wedi (lautan pasir) dan Gunung Batok yang berada di wilayah Tengger, Gunung Bromo, Jawa Timur.
Legenda ini bercerita tentang Roro Anteng, seorang putri cantik yang merupakan keturunan dewa. Banyak pria yang terpesona oleh kecantikannya, termasuk Kyai Bima yang sakti mandraguna.
Roro Anteng sudah menambatkan hatinya kepada Joko Seger, seorang anak brahmana. Kyai Bima yang pantang menyerah nekat melamar Roro Anteng dan mengancam akan menghancurkan desa jika ditolak.
Roro Anteng yang takut menolak secara langsung lantas bersiasat. Ia memberikan syarat yang mustahil, yaitu lautan di tengah gunung dalam waktu semalam.
Kyai Bima menerima tantangan itu dan mulai bekerja menggunakan batok kelapa dan kesaktiannya.
Diam-diam, Roro Anteng berusaha menggagalkan rencana Kyai Bima dengan membangunkan ayam-ayam di desa.
Ia memukul alu dengan keras sehingga ayam-ayam berkokok seolah-olah sudah pagi.
Kyai Bima yang mendengar suara ayam-ayam itu merasa kalah dan murka.
Ia melemparkan batok kelapanya ke arah Gunung Bromo dan batok kelapa itu berubah menjadi Gunung Batok.
Sementara itu, lautan yang belum selesai dibuatnya menjadi Segara Wedi, yaitu lautan pasir yang masih ada hingga sekarang.
Roro Anteng pun berhasil menyelamatkan desa dan bersatu dengan Joko Seger.
Perpaduan nama keduanya dijadikan nama wilayah tempat mereka tinggal, yaitu Tengger.
2. Legenda Candi Prambanan
Di balik kemegahan Candi Prambanan, tersimpan sebuah legenda yang sudah turun-temurun diceritakan, yaitu legenda Roro Jonggrang dan Bandung Bondowoso.
Roro Jonggrang adalah putri Prabu Boko yang jelita.
Prabu Boko yang bermusuhan dengan Kerajaan Pengging tewas dalam perang melawan Bandung Bondowoso, pangeran dari Kerajaan Pengging.
Bandung Bondowoso terpikat dengan kecantikan Roro Jonggrang dan meminang sang putri sebagai syarat perdamaian.
Walaupun begitu, Roro Jonggrang menolak karena dendam kesumat pada pembunuh ayahnya.
Ia pun memberikan syarat yang mustahil, yaitu meminta Bandung Bondowoso membangun seribu candi dalam semalam.
Bandung Bondowoso menerima tantangan itu dan meminta bantuan pasukan jin untuk membangun candi-candi itu.
Ketika sudah hampir selesai, Roro Jonggrang berusaha menggagalkan rencana Bandung Bondowoso dengan cara membangunkan para dayang dan menumbuk padi agar terdengar suara ayam berkokok.
Para jin yang mengira fajar telah tiba, lari ketakutan dan meninggalkan pekerjaan mereka.
Bandung Bondowoso yang merasa tertipu, marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung untuk melengkapi candi yang keseribu.
- Menpora Dito Hingga Legenda Prancis Kompak Minta Piala Dunia U-17 Tetap di Indonesia, 'Lanjut Tiap Tahun'
- Fakta Menarik KRI Dewaruci, Kapal Legendaris Milik TNI AL yang Sudah Dua Kali Keliling Dunia
- Sosok Diana Nasution, Diva Legendaris Indonesia Ibunda Marcelo Tahitoe Vokalis Dewa 19
- Fakta Pulau Kemaro, Saksi Kisah Cinta Putri Raja Palembang dan Anak Raja Cina yang Berakhir Tragis
Candi-candi yang dibangun oleh Bandung Bondowoso itu kini dikenal sebagai Candi Sewu, meskipun sebenarnya jumlahnya hanya 249.
3. Legenda Reog Ponorogo
Salah satu kesenian khas Jawa Timur, Reog Ponorogo ternyata memiliki asal-usul yang ceritanya mirip dengan kisah Roro Jonggrang.
Alkisah, Dewi Songgo Langit, putri dari raja Kediri tersohor di seantero Jawa berkat kecantikannya yang tiada tara.
Namun, Dewi Songgo Langit tidak mudah ditaklukkan oleh siapa pun.
Ia menetapkan empat syarat yang sangat sulit bagi para pelamarnya. Syarat-syarat itu adalah terowongan di bawah gunung Wilis yang bisa menghubungkan Kediri dan Ponorogo, 144 pasang kuda kembar yang ditunggangi oleh pemuda dan pemudi paling rupawan, binatang ajaib berkepala dua, dan pertunjukan seni yang belum pernah ditampilkan di seluruh dunia.
Hanya ada dua pelamar yang berani menghadapi syarat-syarat tersebut, yaitu Prabu Kelono Sewandono dari Kerajaan Bantar Angin berniat dan Singo Barong yang menguasai Gunung Lawu.
Singo Barong adalah raja sakti dan culas yang memiliki wujud seperti singa. Seekor merak selalu bertengger di kepalanya.
Prabu Kelono Sewandono murka ketika mengetahui Singo Barong berusaha menggagalkan upayanya untuk memenuhi syarat Songgo Langit.
Ia menantang Singo Barong untuk berduel. Pertempuran hebat pun terjadi di antara kedua raja.
Singkat kata, Prabu Kelono Sewandono berhasil mengalahkan Singo Barong dan mengutuk merak di kepalanya agar tak bisa lepas.
Akhirnya, Kelono Sewandono berhasil memenuhi semua permintaan Songgo Langit. Tak lupa, ia membawakan kepala Singo Barong dan merak sebagai pelengkap syarat sang putri.
4. Legenda Gunung Kelud
Tahukah Anda, Gunung Kelud memiliki legenda yang berkaitan dengan muslihat seorang putri jelita?
Menurut legenda, Gunung Kelud terbentuk akibat pengkhianatan Dewi Kilisuci kepada dua raja sakti yang melamarnya.
Suatu hari, ada dua raja jin bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro datang melamar Dewi Kilisuci.
Dewi Kilisuci membuat sayembara untuk membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud dalam waktu satu malam. Satu sumur harus berbau amis dan satu sumur harus berbau wangi.
Mahesa Suro dan Lembu Suro yang sakti berhasil menyelesaikan sayembara tersebut sebelum ayam berkokok.
Dewi Kilisuci yang ketakutan pun mengajukan permintaan lain. Ia meminta kedua raja untuk membuktikan bahwa kedua sumur tersebut benar-benar amis dan wangi dengan masuk ke dalam sumur.
Mahesa Suro dan Lembu Suro pun menuruti permintaan Dewi Kilisuci dan masuk ke dalam sumur. Namun, begitu mereka masuk, Dewi Kilisuci segera menutup sumur dengan batu besar dan menyegelnya dengan mantra. Dari dalam sumur, terdengar suara teriakan dan amukan kedua raja yang merasa ditipu.
Dari sinilah, Gunung Kelud mulai aktif dan meletus dari waktu ke waktu. Konon, letusan Gunung Kelud adalah akibat dari kemarahan Mahesa Suro dan Lembu Suro yang terperangkap di dalam sumur.
Tanpa curiga, mereka masuk ke dalam sumur. Begitu keduanya sudah berada di dalam sumur, Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun sumur dengan batu.
Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro. Sebelum mati, Lembu Suro sempat melontarkan kutukan.
"Orang Kediri esok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan, dan Tulungagung menjadi danau."
Buat menghindari kutukan tersebut, masyarakat di lereng Gunung Kelud rutin melakukan ritual Larung Sesaji hingga sekarang.
5. Legenda Gunung Tangkuban Perahu
Asal-usul Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat berkaitan dengan kisah Dayang Sumbi dan Sangkuriang.
Dayang Sumbi adalah seorang wanita cantik yang awet muda berkat kesaktiannya.
Ia memiliki seorang anak laki-laki bernama Sangkuriang yang dibuangnya ke hutan karena tak sengaja melukai anjing kesayangannya.
Sangkuriang tak mengetahui kalau anjing itu adalah jelmaan ayahnya.
Bertahun-tahun kemudian, Sangkuriang tumbuh menjadi pemuda tampan dan gagah.
Ia bertemu kembali dengan Dayang Sumbi yang masih terlihat belia tanpa menyadari bahwa perempuan itu adalah ibunya.
Keduanya pun saling jatuh cinta dan berencana menikah.
Setelah melihat bekas luka di kepala Sangkuriang, Dayang Sumbi akhirnya menyadari identitas Sangkuriang.
Ia pun mencoba menghalangi rencana Sangkuriang untuk menikahinya dengan memberikan syarat mustahil.
Sangkuriang harus membuat bendungan di Sungai Citarum dan perahu raksasa dalam waktu semalam.
Sangkuriang ternyata meminta bantuan para jin untuk menyelesaikan tugas tersebut.
Dayang Sumbi yang panik kemudian menghamparkan kain merah di langit dan menjerit seperti ayam jantan.
Para jin yang mendengar suara itu mengira sudah pagi dan kabur.
Sangkuriang pun marah besar, terutama ketika ia menyadari tipu daya Dayang Sumbi.
Ditendangnya perahu buatannya hingga terbang ke bukit dan menjadi gunung Tangkuban Perahu.
Itulah sebagian legenda di Indonesia yang bercerita tentang putri jelita dengan permintaan mustahil.