6 Makanan yang Bikin Jerawat makin Parah dan 6 Makanan yang Bagus untuk Penyembuhannya
Produk olahan susu dan fast food bisa bikin jerawat makin parah, sementara probiotik seperti tapai dan tempe bagus untuk dikonsumsi.
Produk olahan susu dan fast food bisa bikin jerawat makin parah, sementara probiotik seperti tapai dan tempe bagus untuk dikonsumsi.
6 Makanan yang Bikin Jerawat makin Parah dan 6 Makanan yang Bagus untuk Penyembuhannya
Menurut penelitian yang dilansir oleh Healthline, jerawat adalah masalah kulit yang umum dialami oleh hampir 10% populasi dunia.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan jerawat, seperti produksi sebum dan keratin, bakteri penyebab jerawat, hormon, pori-pori tersumbat, dan peradangan. Salah satu faktor yang sering diperdebatkan adalah makanan.
Apakah makanan bisa mempengaruhi kondisi jerawat Apa saja makanan yang harus dihindari atau dikonsumsi oleh penderita jerawat? Simak informasi berikut ini!
-
Di mana jaring-jaring makanan terjadi? Contohnya ialah zooplankton yang bisa memakan fitoplankton. Zooplankton ini bisa dimakan oleh gurita dan salmon hingga udang.
-
Kapan jaring-jaring makanan terbentuk? Setiap habitat tentu mempunyai jaring makanan yang diciptakan dengan cara berbeda pula.
-
Apa yang dimaksud dengan "jaring-jaring makanan"? Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan dikombinasikan, tumpang tindih dalam suatu ekosistem.
-
Apa yang dimaksud dengan jaring-jaring makanan? Jaring-jaring makanan adalah gabungan dari rantai makanan yang saling berhubungan dan dikombinasikan, tumpang tindih pada suatu ekosistem.
-
Bagaimana cara pengawetan makanan dilakukan? Pengawetan makanan telah mengalami perkembangan pesat, terutama dalam hal jenis dan fungsi zat kimia yang digunakan.
Kaitan antara Makanan dan Jerawat
Selama ini ada dua pendapat yang berbeda tentang hubungan antara makanan dan jerawat.
Ada yang mengatakan bahwa makanan tertentu bisa memicu jerawat dan ada yang mengatakan bahwa itu hanyalah mitos.
Food and Drug Administration di Amerika Serikat seperti dikutip oleh LiveStrong menyatakan bahwa tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa jerawat disebabkan makanan.
Namun, beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa makanan memang berpengaruh terhadap kesehatan kulit.
6 Makanan yang Dapat Memperparah Kondisi Jerawat
Berikut ini adalah makanan-makanan yang secara ilmiah terbukti berkaitan erat dengan munculnya jerawat di kulit.
Saat kulit sedang berjerawat, kurangi konsumsi makanan-makanan berikut agar jerawat Anda tidak makin parah.
1. Roti Putih, Nasi Putih, dan Mie
Menurut sebuah studi, makanan dengan kandungan gula atau lemak tinggi bisa meningkatkan risiko jerawat hingga 54%.
Dr. Francesca Fusco, seorang ahli dermatologi dari New York menjelaskan bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti karbohidrat sederhana (roti putih, nasi putih, dan mie), bisa memperparah kondisi jerawat.
Hal ini karena glukosa dalam karbohidrat sederhana cepat diubah menjadi gula, yang membuat level insulin naik.
Glukosa dalam karbohidrat sederhana seperti roti dan nasi cepat diurai menjadi gula, sehingga meningkatkan level insulin. Tingginya tingkat insulin memicu produksi sebum di permukaan kulit.
Sebum inilah yang kemudian menutup pori-pori kulit dan menyebabkan jerawat.
Anda tidak perlu menghindari karbohidrat sama sekali saat sedang berjerawat parah.
Cukup kurangi porsinya atau ganti dengan sumber karbohidrat yang glukosanya lebih sulit dicerna seperti gandum utuh, nasi merah, quinoa, atau whole-wheat pasta.
2. Minuman Manis
Minuman manis seperti soda, boba, jus kaleng, dan minuman lain yang mengandung gula tambahan bisa menjadi penyebab jerawat.
Gula tambahan adalah salah satu jenis gula halus yang bisa meningkatkan kadar insulin dan peradangan dalam tubuh.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering mengonsumsi minuman manis memiliki kemungkinan 18% lebih tinggi untuk mengalami jerawat.
3. Susu dan Produk Olahan Susu Sapi
Susu dan produk olahan susunya seperti keju, krim, es krim, dan butter (mentega) juga bisa memperparah jerawat.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of the American Academy of Dermatology pada tahun 2005 menemukan bukti keterkaitan antara konsumsi susu dan produk-produk olahan susu dengan jerawat.
Beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara konsumsi produk susu dan tingkat keparahan jerawat pada remaja.
Dua penelitian lain juga menemukan bahwa orang dewasa muda yang rutin mengonsumsi susu atau es krim memiliki kemungkinan empat kali lebih besar untuk berjerawat.
Salah satu alasan yang diduga adalah karena produk susu dapat meningkatkan kadar insulin, yang bisa memperburuk jerawat.
Selain itu, susu sapi juga mengandung asam amino yang merangsang hati untuk memproduksi lebih banyak IGF-1, sebuah hormon yang telah dikaitkan dengan perkembangan jerawat.
4. Fast Food
Makanan cepat saji seperti burger, nugget, sosis, kentang goreng, soda, dan milkshake juga termasuk makanan yang bisa memicu jerawat.
Makanan cepat saji biasanya mengandung lemak jenuh, garam, gula, dan bahan pengawet yang bisa meningkatkan peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh.
Peradangan dan stres oksidatif adalah dua faktor utama yang berkontribusi pada terjadinya jerawat.
5. Cokelat
Cokelat juga sering disebut-sebut sebagai salah satu makanan yang bisa menyebabkan jerawat.
Beberapa survei informal telah menghubungkan konsumsi cokelat dengan peningkatan risiko terkena jerawat.
Sebuah penelitian menemukan bahwa pria yang rentan berjerawat yang mengonsumsi 25 gram cokelat hitam 99% setiap hari menunjukkan peningkatan jumlah jerawat setelah 2 minggu.
Penelitian lain pada tahun 2014 menemukan bahwa pria yang diberi kapsul bubuk kakao 100% setiap hari memiliki lesi jerawat yang jauh lebih banyak setelah 1 minggu dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo.
Alasan pasti mengapa konsumsi cokelat bisa meningkatkan risiko munculnya jerawat belum dapat dipastikan, tapi sebuah studi menemukan bukti bahwa makan cokelat memicu pengelupasan lapisan kulit terluar dan pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan jerawat.
6. Makanan yang Dapat Memicu Alergi Anda
Jerawat adalah gangguan kulit yang bersifat inflamasi atau peradangan.
Anda bisa mengalami jerawat jika mengonsumi makanan-makanan yang memicu sensitivitas Anda.
Sensitivitas terhadap makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda salah mengenali makanan sebagai ancaman dan melancarkan serangan imun terhadapnya.
Hal ini mengakibatkan tingginya kadar molekul pro-inflamasi yang beredar di seluruh tubuh, yang secara teoritis dapat memperburuk jerawat.
Namun, meskipun ada hubungan antara peradangan dan jerawat, belum ada penelitian yang secara langsung meneliti peran spesifik sensitivitas makanan dalam perkembangannya.
Setiap orang mungkin memiliki alergi makanan yang berbeda. Bagi sebagian orang, produk susu atau makanan laut bisa memicu alergi mereka. Bagi yang lain, daging unggas atau madu bisa menjadi pemicu alergi mereka.
Menjalani diet eliminasi di bawah pengawasan ahli gizi atau dapat menentukan apakah Anda sensitif terhadap makanan tertentu.
Diet eliminasi bekerja dengan membatasi jumlah makanan dalam diet Anda untuk sementara waktu.
Tujuannya adalah menghilangkan pemicu dan meredakan gejala, kemudian secara sistematis menambahkan makanan kembali sambil melacak gejala Anda dan mencari pola.
Meskipun masih diperlukan penelitian lebih lanjut,hal ini tetap menjadi area penelitian yang menjanjikan untuk membantu memahami lebih baik bagaimana makanan, sistem kekebalan tubuh, dan peradangan memengaruhi perkembangan jerawat.
6 Makanan yang Bagus untuk Disantap saat Jerawatan
Beberapa makanan yang tinggi gula, lemak jenuh, atau susu dapat memicu peradangan dan produksi sebum berlebih, yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.
Namun, ada juga makanan yang dapat membantu mencegah dan mengatasi jerawat dengan cara menurunkan peradangan, mengontrol sebum, dan melawan bakteri penyebab jerawat.
Berikut adalah enam makanan yang bagus untuk disantap saat jerawatan, berdasarkan artikel dari Healthline.
1. Sumber Asam Lemak Omega-3
Asam lemak Omega-3 memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat mengurangi kemerahan dan pembengkakan pada jerawat.
Beberapa penelitian lama menunjukkan bahwa konsumsi rutin Omega-3 dapat menurunkan risiko terjadinya jerawat.
Anda bisa mendapatkan manfaat Omega-3 dari bahan makanan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, ikan kembung, ikan patin, ikan bandeng, minyak ikan, alpukat, atau minyak sehat seperti minyak biji rami.
2. Sumber Probiotik
Probiotik adalah bakteri baik yang dapat meningkatkan kesehatan usus dan keseimbangan mikrobioma.
Dua hal ini berkaitan dengan penurunan peradangan dan risiko jerawat.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk menentukan strain probiotik mana yang paling bermanfaat.
Walaupun begitu, tak ada salahnya untuk menambahkan kombucha, kimchi, tempe, acar, atau tapai (tape) dalam menu harian Anda.
3. Teh Hijau
Teh hijau mengandung polifenol yang berkaitan dengan penurunan peradangan dan produksi sebum.
Ekstrak teh hijau juga telah terbukti dapat mengurangi keparahan jerawat ketika dioleskan ke kulit.
4. Kunyit
Kunyit mengandung polifenol anti-inflamasi bernama kurkumin.
Kandungan tersebut dapat membantu mengatur gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Semua hal tersebut dapat membantu mengurangi jerawat.
5. Vitamin A, D, dan E
Nutrisi-nutrisi ini memainkan peran penting dalam kesehatan kulit dan kekebalan tubuh dan dapat membantu mencegah jerawat.
Anda bisa mendapatkannya dari sumber makanan seperti sayuran hijau, hati sapi, telur ayam, dan ikan berlemak seperti ikan kembung, bandeng, dan patin.
6. Zinc (Seng)
Zinc atau Seng juga merupakan nutrisi penting untuk menjaga kesehatan kulit dan kekebalan tubuh.
Nutrisi ini dapat membantu mencegah jerawat dengan cara mengatur aktivitas kelenjar sebaceous, merangsang pertumbuhan sel kulit baru, dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Anda bisa mendapatkan Zinc dari daging ayam, daging sapi, kacang merah, kacang polong, beras merah, oat, biji labu, dan biji rami.
Demikian informasi tentang makanan yang bisa memperparah jerawat dan makanan yang baik dikonsumsi untuk membantu penyembuhannya.