Cerita Unik di Balik Tradisi 'Salam Tempel' Lebaran
Sejak kapan orang Indonesia mengenal budaya salam tempel Lebaran?
“Dapat angpao lebaran berapa nih?”
Familiar dong dengan obrolan tersebut yang biasanya muncul di momen lebaran, tepatnya setelah prosesi silaturahmi ke rumah-rumah saudara. Lebaran nggak hanya jadi momen menyambung tali silaturahmi dan saling memaafkan saja. Tapi, ada juga tradisi berbagi ‘salam tempel’ yang lekat banget dengan masyarakat Indonesia.
Ketika Bersalaman jadi Hal yang Paling Dinantikan
Hayo ngaku deh, momen bersalaman saat lebaran pastinya jadi salah satu yang dinantikan dong! Nggak hanya bisa mencicipi berbagai sajian khas lebaran di rumah saudara. Saat bersalaman, biasanya ada angpao yang diselipkan.
-
Apa makna dari ucapan selamat lebaran? Ucapan selamat Lebaran tidak hanya berarti mengucapkan harapan atas kebahagiaan dan kesuksesan di hari yang fitri, tetapi juga menyampaikan pesan perdamaian, toleransi, dan persaudaraan.
-
Apa makna ketupat dalam tradisi Lebaran? Ketupat menjadi simbol perayaan hari raya Idul Fitri, di mana dengan ketupat sesama Muslim diharapkan mengakui kesalahan, saling memaafkan, dan melupakan kesalahan.
-
Kue sagu apa yang cocok untuk hidangan Lebaran? Di antara berbagai kudapan yang menyelubungi meja, kue sagu telah lama menjadi favorit yang tak lekang oleh waktu.
-
Apa tujuan utama dari tradisi Lebaran? Pada dasarnya, hakikat Lebaran adalah waktu terbaik untuk bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan.
-
Kue sagu, apa sih yang jadi simbolnya dalam perayaan Lebaran? Kue sagu adalah salah satu makanan khas yang sering disajikan saat perayaan Lebaran, yang menjadi simbol kegembiraan dan kerukunan di antara keluarga dan komunitas.
-
Apa yang menjadi simbol kebahagiaan dan kebersamaan saat Lebaran? Baju baru untuk Lebaran memang sudah menjadi tradisi yang sangat populer di Indonesia. Bahkan menjadi simbol kebahagian dan kebersamaan setiap orang.
Biasanya sih ‘salam tempel’ ini diberikan dari orang yang lebih tua dan punya penghasilan sendiri buat anak-anak saudaranya yang berkumpul saat lebaran.
Sudah jadi kebiasaan dari tahun ke tahun, bahkan dari generasi ke generasi, masa sih nggak penasaran dengan sejak kapan tradisi ini dimulai? Kabarnya, tradisi Lebaran ini terpengaruh dari budaya Arab dan Tionghoa.
Sejak Kapan Tradisi ‘Salam Tempel’ Ini Dimulai?
Dipopulerkan di Afrika Utara, Lho!
Tapi, tahukah kamu kalau tradisi 'salam tempel' ini ternyata populer di Afrika Utara? Yup, menurut catatan sejarah, Khalifah Dinasti Fatimiyah menjadi era yang membuat tradisi tersebut jadi populer.
Di masa tersebut, ada kebiasaan membagikan uang, pakaian, dan pernak-pernik lain buat anak-anak saat hari raya pertama Idulfitri. Nah, tradisi tersebut semakin kuat selama era Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman), di mana bagi-bagi uang tunai mulai dilakukan antar keluarga, bukan lagi dari kerajaan.
Selaras dengan Nilai Keislaman
Tradisi bagi-bagi angpao lebaran ini dinilai selaras dengan nilai-nilai keislaman. Islam sendiri menganjurkan berbagi, salah satunya lewat zakat yang ditujukan buat mereka yang kurang beruntung.
Dikenal di Indonesia Lewat Jalur Perdagangan
Kegiatan bagi-bagi 'salam tempel' ini kabarnya mulai masuk berkat imigran Asia yang masuk ke Indonesia lewat jalur perdagangan dan agama. Dilakukan dari generasi ke generasi, nggak heran kalau akhirnya jadi bagian dari tradisi.
‘Salam tempel’ masih jadi bagian tradisi lebaran di tanah air, bahkan salah satu yang paling dinantikan. Bedanya, sekarang makin banyak barang yang menjadi angpao lebaran. Nggak hanya uang tunai, bisa berupa barang seperti pakaian, gadget, voucher, dan masih banyak lagi.
Bertahan hingga Era Modern
Biarpun begitu, uang tunai masih jadi favorit terlebih buat anak-anak kecil. Orang tua juga masih sering memberikan angpao lebaran untuk anaknya dalam bentuk uang tunai untuk mengajarkan anak mengatur keuangan.
Berapa nih perolehan angpao lebaran terbesar dalam sejarah hidupmu?