Mbengket Bages, Upacara Memasuki Rumah Baru dari Suku Pakpak yang Jarang Diketahui
Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang tersebar di banyak daerah. Suku Pakpak di Sumatra Utara punya tradisi unik bernama mbengket bages.
Indonesia memiliki beragam budaya dan tradisi yang tersebar di banyak daerah. Suku Pakpak di Sumatra Utara punya tradisi unik bernama mbengket bages.
Mbengket Bages, Upacara Memasuki Rumah Baru dari Suku Pakpak yang Jarang Diketahui
Melansir dari Kemdikbud, mbengket bages mirip seperti upacara-upacara adat pada umumnya. Tradisi ini dilaksanakan saat ada anggota Suku Pakpak yang hendak mendirikan rumah atau memasuki rumah baru. Kemunculan tradisi mbengket bages sendiri bukan dari leluhur. Mbengket bages hadir begitu saja saat masyarakat berdoa kepada Tuhan dengan cara melakukan upacara sesuai keyakinan masing-masing dengan harapan doanya terkabul.
-
Apa makna tradisi Marpege-pege bagi masyarakat Batak Angkola? Marpege-pege merupakan salah satu bentuk dari rasa solidaritas, saling membantu dan toleransi antar anggota keluarga dan masyarakat khususnya dalam upacara perkawinan.
-
Apa ritual adat Seblang Bakungan? Seblang Bakungan dikenal sebagai ritual tarian yang dibawakan oleh wanita berumur dalam kondisi trans atau kehilangan kesadaran.
-
Siapa yang menjalani ritual adat Batak? Chen Giovani menjalani ritual adat Batak menjelang pernikahannya dengan Fritz Hutapea.
-
Apa yang unik dari tradisi Tabot di Bengkulu? Konon tradisi ini sudah ada sejak abad ke-14 melalui proses akulturasi.
-
Bagaimana masyarakat Batak Angkola saling membantu dalam tradisi Marpege-pege? Dalam upacara perkawinan Batak Angkola, setiap mempelai laki-laki wajib memberikan mahar yang menjadi alat yang dibayarkan kepada pihak keluarga perempuan yang akan dinikahi.
-
Apa tradisi unik di Majalengka? Tradisi unik ini hanya bisa ditemui di Majalengka. Undangan menjadi unsur terpenting dalam prosesi hajatan. Biasanya si empunya hajat akan membuat desain yang menarik, agar tamu undangan terkesan.
Jenis Upacara
Ada banyak tahapan dari tradisi ini, mulai dari merkottas atau perbekatken tukkang, penaikken tiang, penaikken rusuk, menulak tukkang atau menahutken tukkang, dan terakhir mendomi.
Proses Pelaksanaan
Upacara mbengket bages dimulai dengan penyerahan tugas kepada tukang yang disebut merkottas. Saat hari pembangunan sudah ditentukan, pemilik rumah memanggil tukang untuk disuguhkan seekor ayam dan pelleng (makanan khas). Saat rumah sudah mulai dibangun, upacara selanjutnya yaitu penaikkan tiang yang melibatkan pihak tetangga, puang dan berru khususnya puang benna atau saudara laki-laki ibu dari suami pemilik rumah dan berru mbelgah.
Kemudian pihak berru mbelgah wajib memberi kain dan puang menyediakkan seperangkat adat (ayam, tiakr, beras, dan sumpit). Lalu pohon pisang, buah pisang, dan tebu diikat pada salah satu tiang yang berada di sudut kanan rumah. Selanjutnya, penaburan tepung beras di sela-sela tiang dan lahan yang nantinya didirikan rumah baru. Upacara ini diakhiri dengan makan bersama, kata-kata sambutan dari sukut, berru dan puang.
Upacara selanjutnya adalah penaikken rusuk yang berlangsung dengan terbatas antara pemilik rumah (sukut) dengan tukang. Tujuan dari upacara ini adalah agar tukang-tukang saat bekerja terhindar dari cedera dan sakit saat menaikkan dan merancang tiang rumah. Setelah rumah selesai dibangun, upacara selanjutnya adalah menulak tukkang atau menahutken tukkang. Pada upacara ini pihak pemilik rumah mengundang tukang untuk makan bersama dan memberikan kain dan upah yang udah disepakati.
Melibatkan Banyak Orang
Upacara terakhir yaitu mendomi sapo yang berlangsung setelah rumah rampung dibangun. Upacara ini membutuhkan hewan ternak, tepung beras, rumbai, pisang, tebu, pelleng, dan sejumlah kain (Oles). Tak hanya itu, upacara ini melibatkan banyak pihak yaitu pemerintah setempat, teman, dan juga tetangga sekitar. Besar kecilnya upacara ini tergantung dari kondisi ekonomi pemilik rumah dan juga ukuran rumah yang dibangun.