Deretan karya seni menakjubkan dari bahan tak terduga
Karena seni tak terbatas, bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk.
Seni bisa diwujudkan dalam banyak hal. Media yang bisa digunakan pun tak terbatas. Apalagi dalam konsep seni modern yang kini diadopsi oleh para seniman kontemporer. Objek apapun bisa diwujudkan menjadi karya seni yang unik sekaligus indah.
Seperti beberapa karya yang dibuat dari bahan-bahan tak terduga ini. Beberapa orang mungkin menganggapnya aneh, namun dengan kreativitas tak ada yang tak mungkin.
-
Kapan Agnez Mo mengunggah foto-foto tersebut? Pada Selasa malam, tanggal 19 September 2023, Agnez Mo mengunggah sebuah video yang berisi kompilasi foto-foto bersama Adam.
-
Mengapa pameran seni ini digelar? Pameran seni ini disebut sebagai momen magis ketika seni melampaui hambatan dan berbicara kepada setiap jiwa, terlepas dari latar belakang, hasrat, atau preferensi seseorang.
-
Apa yang digambarkan dalam foto yang beredar? Dalam foto yang beredar memperlihatkan orang-orang mengangkut balok batu berukuran besar.
-
Kapan foto diambil? Foto udara memperlihatkan seorang nelayan mengumpulkan ikan mati akibat pekerjaan renovasi dan kondisi cuaca panas yang sedang berlangsung dari waduk di Provinsi Dong Nai, Vietnam, pada 30 April 2024.
-
Apa yang dirayakan dalam foto-foto tersebut? 8 Foto Ulang Tahun Kayma Jayna Agyra Ke-1, Bukan Cucu Orang Sembarangan!
Fotografi makro darah menstruasi
Potret dengan konsep fotografi makro merupakan hal yang lumrah dewasa ini. Biasanya objek-objek yang berukuran sangat kecil difoto dengan cara ini. Jen Lewis, seorang seniman dengan spesialisasi fotografi makro mencoba menyajikan sebuah karya yang sensasional dengan bahan unik, yaitu darah menstruasi.
Dilansir The Huffington Post, mencoba untuk mengeksplorasi dan berbagi keindahan estetika dari darah menstruasi melalui proyek foto bertajuk Beauty in Blood. Dia ingin mengajak para penikmat karyanya untuk melihat nilai lebih dari darah menstruasi, sesuatu yang kerap dianggap negatif. Lewis mengabadikan momen pergerakan ketika darah menstruasinya dituangkan ke dalam air dengan berbagai teknik fotografi.
Lewis mengaku mendapat inspirasi setelah ia beralih dari tampon dan pembalut ke menstrual cup.
Photo credit: © Jen Lewis via The Huffington Post
Melukis di atas air
Melukis di atas air merupakan pepatah asing untuk menggambarkan upaya yang tak mungkin berhasil atau sia-sia. Namun ternyata hal ini bukan tak mungkin dilakukan. Belakangan ini mulai bermunculan seniman yang mengadopsi teknik lukisan di atas permukaan air.
Namun rupanya teknik melukis di atas air bukan barang baru di dunia seni. Teknik ini sudah dikenal sejak zaman feodal di Jepang dan disebut suminagashi. Sementara di Turki, teknik serupa lebih dikenal dengan nama ebru.
Beberapa seniman ebru asal Turki berhasil mendapatkan pengakuan internasional berkat bakat mereka yang unik. Salah satunya adalah maestro Salih Elhan. Yang baru-baru ini menjadi pembicaraan di dunia maya adalah Garip Ay. Dilansir Archtectural Digest (16/6), Ay mencoba mereplikasi karya fenomenal Van Gogh, Starry Night dengan teknik ebru.
Photo credit: © Makings.tv
Lukisan dari kuman dan bakteri
Tak hanya seniman yang bisa membuat lukisan unik. Para ilmuwan pun bisa menciptakan sebuah karya seni dengan media lain dari yang lain. Misalnya para ahli mikrobiologi dari The American Society for Microbiologists. Mereka membuat gambar unik di atas cawan petri dalam sebuah pekan seni bertajuk Agar Art. Bahan yang mereka gunakan bukan cat biasa, melainkan bakteri.
Agar Art merupakan kompetisi karya seni dari mikroba pertama di dunia. Dalam acara bertaraf internasional ini para ahli mikrobiologi dari seluruh dunia ditantang untuk membuat karya seni dari mikroba dan kuman. Hasilnya cukup indah dipandang. Ada yang mencoba menirukan Starry Night Van Gogh, ada pula yang mencoba mereplikasi tabel sistem periodik unsur.
Lukisan-lukisan dari bakteri ini butuh waktu agak lama dalam proses pembuatannya. Sebab kuman dan bakteri yang sudah ditata di atas cawan butuh waktu beberapa hari sampai beberapa minggu untuk berkembang biak membentuk pola yang diinginkan.
Photo credit: ©2015 Asm.org
Patung dari permen karet bekas
Yang satu ini mungkin terdengar jorok dan sangat tidak higienis, patung yang seluruh permukaannya dipenuhi permen karet bekas kunyah. Instalasi seni publik (public art) yang diberi judul Gumhead ini merupakan karya Douglas Coupland, seorang seniman dan novelis berkebangsaan Kanada.
Dilaporkan Oddity Central, Gumhead merupakan replika berukuran raksasa dari kepala Coupland sendiri. Patung yang terbuat dari fiberglass berwarna hitam itu kemudian diletakkan di luar Vancouver Art Gallery. Tujuannya agar semua orang bisa berkontribusi terhadap 'karya seni' ciptaannya itu. Siapa saja yang lewat galeri bebas menempelkan permen karet yang sudah mereka kunyah ke permukaannya.
Gumhead bukan karya seni pertama yang dibuat dari permen karet sisa. The Market Theater Gum Wall, Seattle serta Bubblegum Alley, California sudah lebih dulu 'dihiasi' dengan permen karet bekas. Meskipun unik, harus diakui karya-karya ini menimbulkan kontroversi mengenai higienitas dan masalah kesehatan.
Photo credit: © Oddity Central
Fotografi mikroskopis molekul minuman keras
Mungkin kamu tidak pernah membayangkan kalau gambar dengan warna-warni indah di atas berasal dari minuman vodka. Ini adalah gambar mikroskopis vodka yang diperbesar hingga 1000 kali.
Gambar tersebut merupakan salah satu contoh seni fotografi mikroskopis. Cabang fotografi ini dirintis oleh Michael Davison, seorang ilmuwan dari Florida State University pada tahun 1992. Davison mengkreasikan berbagai gambar unik dengan cara mengkristalisasi minuman di bawah layar mikroskop. Hasilnya adalah paduan warna-warna cerah bak lukisan abstrak. Tak hanya minuman keras, Davison juga menggunakan minuman ringan seperti es teh dan kola untuk eksperimen fotografi.
Photo credit: © Florida State University/Michael Davison
(mdk/tsr)